Suara.com - Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan sejak bulan Maret lalu sejumlah indikator perekonomian telah menunjukan perbaikan yang cukup signifikan, salah satunya konsumsi masyarakat.
"Konsumsi masyarakat ini juga sudah mulai leveling off dan menunjukkan optimisme, tentunya ini dibantu oleh kebijakan-kebijakan yang kita keluarkan untuk mulai mendorong konsumsi," ucap Febrio dalam acara webinar bertajuk 'Telaah Pardigma Baru Pembangunan Ekonomi, Kamis (29/4/2021).
Meski begitu Febrio mengakui bahwa masyarakat masih sedikit khawatir akan pandemi Covid-19, sehingga mobilitas masyarakat belum sepenuhnya normal kembali. Sehingga dirinya mengingatkan untuk tetap menjaga protokol kesehatan.
"Bagaimana masyarakat sebenernya ingin sekali untuk mulai meningkatkan mobilitas dan mulai meningkatkan konsumsinya tetapi sentimen inilah yang perlu kita jaga supaya masyarakat semakin percaya diri dan masyarakat semakin nyaman untuk melakukan kegiatan aktivitas ekonominya dan konsumsi bisa meningkat lagi," paparnya.
Dirinya mengungkapkan sejak bulan Maret lalu sejumlah data perekonomian telah menunjukan perbaikan, seperti halnya indeks penjualan ritel, indeks keyakinan konsumen, penjualan mobil, konsumsi listrik yang semuanya di bilang menunjukan peningkatan.
"Ini terutama dari sisi bisnis dan sisi industrinya yang kita pantau sangat positif. Lalu kita lihat dari data Google mobile bagaimana masyarakat mulai bergerak, pergerakan masyarakat itu berkorelasi positif dengan konsumsi," ucapnya.
Sebelumnya ekonom CORE Mohammad Faisal mengatakan, meski pemerintah sudah cukup melonggarkan kebijakan PPKM Mikro untuk memperluas kegiatan masyarakat, namun ternyata belum cukup untuk mampu mendorong kegiatan konsumsi rumah tangga.
"Dengan dilonggarkannya PSBB atau PPKM Mikro dan sebagainya, ini belum banyak mendorong konsumsi rumah tangga," kata Ekonom CORE Faisal dalam diskusi virtual, Selasa (27/4/2021).
Setidaknya ada beberapa indikator yang disebut Faisal kenapa konsumsi rumah masih tumbuh lambat. Pertama terlihat dari data indeks penjualan riil yang diterbitkan oleh Bank Indonesia (BI) ternyata sampai dengan triwulan pertama tahun 2021 masih terjadi kontraksi yang dalam yakni minus 17 persen.
Baca Juga: Kemenkeu : Covid-19 Jadi Tantangan Paling Berat Dalam Sejarah
"Masih doubel digit ya ini, masih cukup dalam sehingga untuk bisa kembali kepada kondisi normal ekspansi masih sangat jauh," paparnya.
Tak hanya itu laju inflasi inti yang menunjukan adanya suplai dan demand juga masih rendah hingga bulan Maret 2021.
"Dalam 1 tahun terakhir, bahkan sampai awal tahun ini belum terangkat naik, belum ada demand full inflation-nya," kata Faisal.
Sehingga kata dia, dengan data tersebut terlihat bahwa belum adanya peningkatan konsumsi yang cukup kuat.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
IWIP Gelontorkan Pendanaan Rp900 Juta untuk Korban Bencana di Sumatera
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
ASPEBINDO: Rantai Pasok Energi Bukan Sekadar Komoditas, Tapi Instrumen Kedaulatan Negara
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur