Suara.com - Teknologi pertanian Indonesia saat ini, terus mengalami perkembangan yang jauh lebih baik. Sistem tersebut bahkan bisa dilihat melalui ruang data agriculture war room (AWR), yang kini sudah dikendalikan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk mempercepat arus informasi teknologi budidaya, masa tanam dan panen, monitoring pasar, sistem produksi dan lain sebagainya.
"Saya kira, di Indonesia teknologinya sudah semakin maju, bahkan di Kementan sendiri sudah sangat progres. Ini kan sangat luar biasa sekali," kata Guru Besar Ilmu Ekonomi IPB, Profesor Muhammad Firdaus, dalam ngobrol online, Jumat (30/4/ 2021).
Menurutnya, pemerintah juga sudah mempersiapkan sistem produksi padi dengan sangat baik, yakni dengan menghadirkan bibit unggul dan sitem pengendalian hama. Kedua sistem itu bisa dilihat dalam program food estate, yang kini menunjukan perkembangan dan kemajuan.
"Saya melihat program pemerintah sudah semakin maju. Tentu bisa kita lihat pada perkembangan food estate di tiga provinsi. Semuanya bisa dukatakan sebagai program yang sangat baik," katanya.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo, dalam beberapa kesempatan mengatakan bahwa perkembangan modernisasi pertanian saat ini terus dilakukan secara merata di seluruh pelosok Indonesia.
"Karena itu, saya ingin kita sama-sama mengulas apa saja yang sudah kita lakukan untuk menarik generasi muda terjun ke pertanian, kemudian Inovasi apa yang juga sudah kita terapkan di lapangan. Saya pikir, pertanian Indonesia sejak beberapa tahun ini terus mengalami perkembangan yang jauh lebih baik," katanya.
Menurut Syahrul, mekanisasi perlu diterapkan untuk mengantisiapsi kemungkinan adanya penyusutan jumlah petani desa yang beralih profesi menjadi pekerja kota.
"Kementan, sejak beberapa tahun terakhir telah mendistribusikan alsintan (alat dan mesin pertanian) secara masif. Kami bersama pemerintah daerah juga langsung melakukan sosialisasi dan pendampingan kepada para petani dalam penyaluran bantuan alsintan pertanian modern," tuturnya.
Baca Juga: Lewat AWR, Kementan dan IFAD Prioritaskan Kesejahteraan Petani
Berita Terkait
-
Penuhi Janji Presiden, Mentan Serahkan Bantuan Alsintan di Indramayu
-
Kementan Lakukan Antisipasi Perubahan Iklim, Terutama saat Kemarau
-
Mentan Pastikan Layanan Karantina Lebih Cepat dan Akurat
-
Ke Karantina Tanjung Priok, Mentan: Karantina Jadi Kunci Pangan Masyarakat
-
Mentan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi akan Jamin Kebutuhan Air hingga Panen
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Mentan Amran Lepas 207 Truk Logistik ke Sumatra, Angkut Migor, Susu Hingga Beras
-
Pertamina: Operasional SPBU Bertahap Mulai Normal Pascabencana di Sumatera
-
Kriteria yang Tidak Layak Menerima Bantuan Meski Terdaftar di DTSEN
-
Dana P2P Lending PT Dana Syariah Indonesia Cuma 0,2 Persen, Tata Kola Semrawut?
-
Diversifikasi Bisa Jadi Solusi Ketahanan Pangan, Kurangi Ketergantungan Luar Daerah
-
Dasco Bocorkan Pesan Presiden Prabowo: Soal UMP 2026, Serahkan pada Saya
-
Pertamina Pasok 100.000 Barel BBM untuk SPBU Shell
-
Bitcoin Banyak Dipakai Pembayaran Global, Kalahkan Mastercard dan Visa
-
Purbaya Mau Ubah Skema Distribusi Subsidi, Ini kata ESDM
-
Menkeu Purbaya Pertimbangkan Tambah Anggaran TKD ke Pemda 2026, Ini Syaratnya