Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, kegiatan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Tersier (RJIT) dilakukan untuk memastikan bahwa lahan pertanian mendapatkan irigasi yang akan menjamin kebutuhan air hingga panen. Hal ini pulalah yang kini dilakukan Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, yang kini gencar melakukan RJIT untuk meningkatkan produksi padi.
“Pengelolaan air dilakukan petani untuk memastikan lahannya bisa terus berproduksi. Pengelolaan air bisa dilakukan salah satunya dengan cara merehabilitasi jaringan irigasi, sehingga air benar-benar dipastikan mengalir ke lahan pertanian. Pengaturannya pun tepat,” terangnya, Jakarta, Kamis (29/4/2021).
RJIT di Indramayu dilakukan di Desa Lobener Lor, Kecamatan Jatibarang. Kegiatan ini merupakan Program Padat Karya, yang diharapkan dapat menyerap banyak tenaga kerja, salah satunya diwujudkan dalam pelaksanaan rehabilitasi jaringan irigasi.
Serapan tenaga kerja yang banyak juga menjadi target pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy mengatakan, RJIT dilakukan untuk mendukung aktivitas pertanian.
“RJIT bukan hanya membenahi saluran irigasi yang bermasalah. Tetapi juga memaksimalkan fungsi saluran, agar luas areal tanam bisa bertambah, sehingga diharapkan indeks pertanaman dan provitasnya pun meningkat,” tutur Sarwo.
Menurutnya, pengelolaan air irigasi dari hulu (upstream) sampai dengan hilir (downstream) memerlukan sarana dan prasarana irigasi yang memadai.
"Sarana dan prasarana tersebut dapat berupa bendungan, bendung, saluran primer, saluran sekunder, boks bagi, dan saluran tersier serta saluran tingkat usaha tani," ujar Sarwo.
Ia menjelaskan, kegiatan RJIT diarahkan pada jaringan irigasi tersier yang mengalami kerusakan, yang terhubung dengan jaringan utama (primer dan sekunder), yang kondisinya baik dan/atau sudah direhabilitasi oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, atau Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota Urusan Pengairan sesuai kewenangannya.
Baca Juga: Agar Tepat Sasaran, IPB: Distribusi Pupuk Tak Bisa Dibebankan Kementan Saja
"Juga untuk yang memerlukan peningkatan fungsi jaringan irigasi untuk mengembalikan atau meningkatkan fungsi dan layanan irigasi. Serta untuk jaringan irigasi desa," sebut Sarwo.
Ketua Kelompok Tani Sri Mulyatani mengatakan, target panjang RJIT ini adalah 127,62 meter dan terealisasi 131,4 meter. Sementara luas tambah oncoran sebelum di MT 2 hanya bisa tanam 30 hektare, yang setelah dibangun diharapkan bisa tanam 60 hektare di MT 2.
“Produktivitas tanaman padi pada lokasi ini 7 ton per hektare, yang diharapkan dengan adanya perbaikan saluran dapat mengalami peningkatan provitas. Sedangkan IP sebelumnya hanya 1,3, kini meningkat jadi 2,” ungkapnya.
Dampak lain yang diharapkan dari kegiatan ini adalah dapat dilakukannya percepatan tanam dan meningkatnya partisipasi masyarakat tani, terutama dalam pemeliharaan saluran tersebut.
Berita Terkait
-
Tinjau Panen Raya, Jokowi Harap Ketahanan Pangan Tercapai Tanpa Impor
-
Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Karimun Akan Bagikan 1.000 Kartu Tani
-
Target 42 Hektare, Kementan Dukung Pertanian di Bayah-Lebak dengan RJIT
-
Tingkatkan Produksi, Pelaku Usaha Walet Dukung Gerakan Tiga Kali Ekspor
-
Lewat AWR, Kementan dan IFAD Prioritaskan Kesejahteraan Petani
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?
-
Tak Hanya KPR, BTN Genjot Penyaluran KUR UMKM
-
Perkuat Stok BBM, Pertamina Dirikan Fuel Terminal di Labuan Bajo
-
Setelah Udang, Kini Cengkeh Indonesia Dihantam Radiasi Nuklir Cesium-137, Amerika Blokir Ekspor
-
Vivo dan BP Batal Beli BBM Pertamina, Kini Dipanggil ke Kantor Bahlil
-
Bukti Ketangguhan Pangan Nasional: Ekspor Pertanian Januari-Agustus 2025 Melonjak 38,25 Persen
-
Heran SPBU Swasta Batal Beli BBM Pertamina, Kementerian ESDM: Bensin Shell Juga Mengandung Etanol