Suara.com - Pemerintah melakukan upaya antisipasi perubahan iklim, terutama di musim kemarau. Manfaat infrastruktur air seperti embung, dam parit maupun long storage baru terasa ketika kemarau datang.
"Bangunan air, seperti embung dan dam parit akan bermanfaat meskipun debit air kecil, air masih bisa teralirkan ke sawah-sawah petani, sehingga petani bisa menambah pertanaman dalam setahun, dari satu kali menjadi dua kali," jelasnya, Jakarta, Jumat (30/4/2021).
Untuk mengatasi cuaca ekstrem dan kekurangan pengairan sepanjang musim pertanian di Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Jambi, pembangunan embung diharapkan menjadi solusi. Salah satunya dengan membangun dam parit yang dilaksanakan oleh Kelompok Karya Makmur III di desa Sukamaju, Kecamatan Geragai.
Mentan menambahkan, infrastruktur air juga sangat berguna dalam pengelolaan air lahan kering maupun tadah hujan. Ia berharap, masyarakat dan para petani bisa menjaga dan merawat apa yang telah dibangun oleh pemerintah.
"Saya pesan kepada petani dan masyarakat, agar menjaga dan memelihara embung dengan baik. Jangan sampai rusak atau terbengkalai karena ini kan manfaatnya selain buat petani juga masyarakat bisa menggunakan air di sini saat kekeringan," tuturnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementan, Sarwo Edhy menjelaskan, pembangunan dam parit memang dilakukan untuk mengantisipasi cuaca ekstrem tahun ini. Pembangunan itu diharapkan bisa menampung air hujan dan mengairi sawah, sehingga mampu meminimalisir kerugian petani.
"Program pembangunan dan parit merupakan program strategis untuk penampungan air hujan atau sumber sumber mata air di tempat lain, sehingga ke depan, program ini mampu mengantisipasi kekeringan di lahan pertanian kita," kata Sarwo.
Menurutnya, pembuatan embung atau dam parit sangat diperlukan. Jika musim hujan lahan tidak terendam air, maka di musim kemarau, saat air dari irigasi tidak mencukupi, bisa dimanfaatkan secara efektif dan efisien untuk mengairi lahan padi atau tanaman pertanian lainnya.
"Kami meningkatkan pendapatan petani melalui penerapan pertanian yang lebih baik. Proyek konservasi lahan juga diharapkan menyelamatkan lahan kritis dengan menanamkan tanaman konservasi produktif," pungkas Sarwo.
Baca Juga: Kementan Dorong Pengembangan Industri Cokelat untuk Kebutuhan Ekspor
Ketua Kelompok Karya Makmur III menjelaskan, dam parit dengan lebar 6 meter ini mendukung prtanaman padi yang mencapai 30 hektare. Pemanfaatan dam parit dirasa cocok untuk meminimalisir dampak perubahan iklim dengan memaksimalkan suplai dan distribusi air agar lahan terairi dengan sempurna.
"Dam parit ini membantu tanam 2 kali, dengan peningkatan produktivitas dari 3 ton per hektare menjadi 4 per hektare, dan luas layanan 30 hektare. Kelompok tani juga sangat mengupayakan tanaman pangan untuk menanam di semua musim serta di antaranya umenanam palawija atau hortikultura," ujarnya.
Berita Terkait
-
Mentan Pastikan Layanan Karantina Lebih Cepat dan Akurat
-
Ke Karantina Tanjung Priok, Mentan: Karantina Jadi Kunci Pangan Masyarakat
-
Mentan: Rehabilitasi Jaringan Irigasi akan Jamin Kebutuhan Air hingga Panen
-
Tinjau Panen Raya, Jokowi Harap Ketahanan Pangan Tercapai Tanpa Impor
-
Penyaluran Pupuk Bersubsidi, Karimun Akan Bagikan 1.000 Kartu Tani
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
-
Statistik Brutal Dean James: Bek Timnas Indonesia Jadi Pahlawan Go Ahead Eagles di Liga Europa
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
LPS soal Indeks Situasi Saat Ini: Orang Miskin RI Mengelus Dada
Terkini
-
Waduh, Investor Muda yang FOMO Main Saham Bakal Alami Kerugian
-
Geger Pasar Modal! Saham DADA Dilirik 'Raksasa' Investasi Global
-
5 Fakta Dugaan Penggelapan Uang Rp 30 Miliar yang Seret Maybank Indonesia
-
OJK Pastikan Investasi Saham Bukan Masuk Judi, Ini Faktanya
-
Harga Bahan Pokok Tinggi, Tabungan Kelas Menengah Makin Menipis
-
Transaksi AgenBRILink Tembus Rp1.145 Triliun, BRI Genjot Inklusi Keuangan
-
BRI Percepat Penyaluran KPR FLPP untuk Dukung Program Perumahan Nasional
-
Harga Emas Antam Stagnan, Hari Ini Dibanderol Rp 2.235.000 per Gram
-
Poin-poin Utama UU BUMN: Resmi Disahkan DPR RI, Selamat Tinggal Kementerian BUMN
-
Transisi Energi Bukan Sekadar Teknologi, Tapi Edukasi Generasi Muda