Suara.com - Penduduk yang bekerja di provinsi Sulawesi Utara (Sulut) masih didominasi oleh tenaga kerja berpendidikan sekolah dasar (SD).
"Pada Februari 2021, penduduk bekerja masih didominasi oleh mereka yang berpendidikan SD ke bawah, yaitu sebanyak 31,38 persen," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulut Asim Saputra ditulis Sabtu (15/5/2021).
Dia mengatakan tingkat pendidikan dapat mengindikasikan kualitas dan produktivitas dari tenaga kerja.
Sementara itu, katanya, tenaga kerja yang berpendidikan tinggi, yaitu diploma dan universitas sebesar 13,76 persen.
Menurut Asim, kontribusi penduduk bekerja menurut pendidikan masih menunjukkan pola yang sama, baik pada Februari 2020 maupun Agustus 2020.
Dibandingkan dengan Februari 2020, katanya, kontribusi pendidikan pada penduduk bekerja mengalami penurunan pada pendidikan diploma I/II/III (0,57 persen poin), Universitas (0,49 persen poin), SMA (0,18 persen poin) dan SD ke bawah (0,07 persen poin).
Sementara, katanya, apabila dibandingkan Agustus 2020 kontribusi pendidikan pada penduduk bekerja turun pada pendidikan SMA (1,43 persen poin), SMP (1,23 persen poin), universitas (0,33 persen poin) dan diploma I/II/III (0,28 persen poin).
Untuk penduduk bekerja dengan pendidikan SD ke bawah dan SMK, katanya, mengalami peningkatan kontribusi, masing-masing sebesar 1,95 persen poin dan 1,31 persen poin.
Jumlah angkatan kerja pada Februari 2021 sebanyak 1,23 juta orang, naik 3,99 ribu orang dibanding Agustus 2020. Meski demikian, tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) mengalami penurunan tipis sebesar 0,14 persen poin.
Baca Juga: Serapan Tenaga Kerja Mulai Pulih, Kuartal II Ekonomi Diprediksi Lebih Cerah
Penduduk yang bekerja sebanyak 1,14 juta orang, meningkat sebanyak 4,77 ribu orang dari Agustus 2020. Lapangan pekerjaan yang mengalami peningkatan persentase terbesar adalah sektor perdagangan besar dan eceran; reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (1,25 persen poin).
Sementara sektor yang mengalami penurunan terbesar, yaitu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan (3,87 persen poin). Sebanyak 715,87 juta orang (62,82 persen) bekerja pada kegiatan informal, naik 2,36 persen poin dibanding Agustus 2020. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK
-
Tak Ada Jeda Waktu, Pembatasan Truk di Tol Berlaku Non-stop Hingga 4 Januari
-
Akses Terputus, Ribuan Liter BBM Tiba di Takengon Aceh Lewat Udara dan Darat
-
Kepemilikan NPWP Jadi Syarat Mutlak Koperasi Jika Ingin Naik Kelas
-
Kemenkeu Salurkan Rp 268 Miliar ke Korban Bencana Sumatra
-
APVI Ingatkan Risiko Ekonomi dan Produk Ilegal dari Kebijakan Kawasan Tanpa Rokok