Suara.com - Siapa tak ingin hidup layak dan memiliki usaha yang berkembang sejak dini? Setidaknya keinginan tersebut dimiliki Wulaningsih, perempuan asal Manokwari, Papua.
Sejak belasan tahun lalu, Wulan ingin memiliki sendiri usaha pembuatan keripik keladi dan kerupuk. Keinginan ini muncul, karena Wulan sejak muda sudah terbiasa membantu kakaknya menjual keripik di Nabire.
Usaha keripik juga bisa dibilang adalah bisnis turun-temurun di keluarga Wulan. Karena dua alasan ini, maka pada 2009, Wulan memberanikan diri membuka usaha penjualan keripik keladi miliknya. Dia memberanikan diri untuk memulai usaha karena tidak ingin menganggur pasca menikah.
“Daripada habis menikah nganggur, mending saya punya usaha saja, siapa tahu nanti ke depannya baik. Alhamdulillah, ternyata berjalan baik,” imbuh dia.
Di awal merintis usaha, Wulan sempat kesulitan permodalan. Beruntung, saat itu dia mendapat bantuan pinjaman modal usaha dari BRI sebesar Rp5 juta. Modal tersebut lantas digunakan Wulan untuk sedikit demi sedikit mengembangkan usahanya.
Karena ketekunan dan kegigihannya, Wulan berhasil mengembangkan usaha keripik keladi itu. Bahkan, kini ia mampu memiliki tiga petak tanah di kampungnya.
Keberhasilannya juga terlihat dari plafon pembiayaan yang semakin besar.
Saat ini, Wulan mengaku sudah bisa mendapat bantuan modal usaha hingga Rp200 juta dari BRI. Pinjaman sebesar itu digunakan Wulan untuk membeli bahan baku, peralatan usaha, dan mengembangkan bisnis keripiknya.
“Waktu memulai usaha itu, saya mendapat bantuan modal dari BRI. Awalnya dapat pinjaman Rp5 juta, terus saya pinjam lagi dan sekarang, Alhamdulillah BRI sudah memberi kepercayaan kepada saya. BRI memberi pinjaman untuk modal hingga Rp200 juta,” ujarnya.
Pesatnya perkembangan bisnis Wulan terlihat dari luasnya distribusi produk buatannya. Saat ini, keripik keladi milik Wulan sudah dijual hingga kota-kota besar di luar Papua seperti Makassar, Surabaya, hingga Solo.
Baca Juga: BRI Ventures dan Potensi Besar Startup Indonesia
Setiap bungkus keripik keladi tersebut dijual dengan harga Rp14 ribu. Biasanya, Wulan mampu memproduksi hingga 80 pieces kerupuk per hari, atau disesuaikan tergantung pesanan.
“Harga dari saya Rp14 ribu, kalau dari toko yang menjual kembali ada yang seharga Rp15 ribu, ada juga reseller menjualnya Rp18 ribu. (Omzet bisnis ini) per bulannya sekitar Rp15 juta,” ujarnya.
Selama berbisnis keripik keladi, Wulan mengaku tidak pernah menemukan kesulitan yang berarti. Dia hanya beberapa kali harus menghadapi kendala dalam mencari bahan baku keladi apabila mendapat pesanan cukup banyak.
“Pas kita keliling cari keladi tidak ada dan pesanan banyak saya pusing cari bahan baku utamanya. Kalau singkong kan banyak, sedangkan keladi itu susah adanya diambil di gunung. Saya biasanya beli langsung dari petani keladinya, langsung saya beli dan dibawa ke rumah untuk di produksi,” ujarnya.
Untuk membantunya menjaga kelancaran usaha, Wulan kini sudah mempekerjakan 5 pegawai, yang masing-masing digaji Rp2,5 juta per bulan. Para pekerja bisnis Wulan adalah warga sekitar tempat tinggalnya.
Dia mengaku, selama ini bisa sukses mengembangkan dan mempertahankan usahanya, bahkan di tengah pandemi sekalipun, karena kerap mendapat pelatihan dan pendampingan dari BRI.
Berita Terkait
-
Sukses, Begini Resep Jadi Agen BRILink dari Garasi Rumah dari Mahmudah
-
Tak Terhalang Pandemi, BRI Halalbihalal Virtual Bersama 125 Ribu Karyawan
-
BRI dan SRCIS Dukung Layanan Perbankan Digital Toko Kelontong Masa Kini
-
Forbes: BRI Dinobatkan sebagai Perusahaan Paling Bernilai di Indonesia
-
Agar Sukses Sejak Awal, Ini Tips BRI bagi Para Pelaku UMKM
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Harga BBM Vivo, Shell, dan BP Naik: Update Harga BBM Semua SPBU Hari Ini
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Momen Menkeu Sindir Subsidi BBM Tidak Tepat: Sudah Ada DTSEN, Kenapa Tidak Dipakai?
-
Rupiah Anjlok Rp 16.800, Menko Airlangga Akui Belum Bertemu Gubernur BI! Ada Apa?
-
Aduh, Rupiah Sakit Lagi Lawan Dolar Amerika di Awal Bulan Oktober
-
IHSG Bangkit di Rabu Pagi, Tapi Diproyeksi Melemah
-
Emas Antam Terus Melonjak, Hari Ini Seharga Rp 2.237.000 per Gram
-
Dugaan Penggelapan Duit Ro 30 Miliar, Ini Pembelaan Maybank Indonesia
-
Tak Jadi Ditutup, Menhub Dudy Minta KAI Bangun JPO dari Hotel Shangri-La ke Stasiun Karet-BNI City
-
Dukuh Atas Jadi Pusat Transportasi, Patung Jenderal Sudirman Bakal Dipindah