Suara.com - Perusahaan rintisan (start-up) di Indonesia saat ini memiliki potensi besar untuk bisa tumbuh dan bersaing di tingkat global. Potensi ini harus dijaga dan dikembangkan agar ke depannya semakin banyak perusahaan rintisan asal Indonesia yang mendunia.
CEO BRI Venture, Nicko Wijaya mengatakan pada acara BRI Cuap-Cuap Cuan Berkah beberapa waktu yang lalu, bahwa saat ini ekosistem start-up lokal masih menjadikan sektor e-commerce sebagai primadona. Alasannya, ada banyak start-up Indonesia dalam kurun waktu 10 tahun terakhir yang pertama kali muncul dan berkembang dari sektor tersebut. Selain itu, para pengembang start-up juga kerap mengincar pembentukan perusahaan rintisan di sektor tekfin.
Ke depannya, menurut Nicko, ada banyak sektor yang berpotensi digarap anak-anak muda untuk berkembang. Menurutnya, Indonesia memiliki banyak potensi untuk pengembangan perusahaan rintisan. Akan tetapi, dia mengingatkan bahwa saat ini pembuat start-up harus bisa menjamin adanya nilai tambah dari kehadiran perusahaan terhadap masyarakat.
“Kalau kita lihat start-up generasi awal selalu mencari valuasi yang lebih tinggi. Tentunya tidak salah, karena hari itu kita harus muncul ke permukaan juga, (agar) start-up dari Indonesia ini bagaimana agar dikenal setidaknya di negara tetangga ASEAN. Namun, masuk ke 2021 atau 2020, kita melihat banyak sekali yang sudah, investor juga sudah, sadar bahwa the valuation game tidak hanya the only way untuk start-up itu sukses, tapi juga harus memberi nilai tambah yang signifikan terhadap kehidupan masyarakat Indonesia,” ujar Nicko.
Dia menjelaskan, pada umumnya perusahaan modal ventura memprioritaskan pertimbangan aspek skalabilitas start-up sebelum memutuskan penempatan investasi. Selain itu, perusahaan modal ventura juga mempertimbangkan besar-kecilnya efisiensi yang bisa dilakukan suatu perusahaan rintisan, sebelum memutuskan untuk berinvestasi di sana.
Faktor skalabilitas menjadi pertimbangan penting karena perusahaan modal ventura ingin start-up yang didanai memiliki pandangan cara dan strategi untuk meraih pasar lebih luas dibanding sebelumnya. Untuk mendorong agar perusahaan rintisan bisa memiliki skalabilitas yang cukup, maka peran inkubator atau akselerator bisnis diperlukan.
Nicko menyarankan seluruh wirausahawan muda untuk mengantongi terlebih dulu pemahaman mengenai aspek finansial dan legal agar bisa membawa perusahaan rintisannya berkembang cepat dengan skalabilitas tinggi. Salah satu cara untuk mendapat pemahaman secara baik bisa melalui perantara jasa agen inkubator atau campur tangan perusahaan ventura seperti BRI Ventures.
Menurutnya, saat ini BRI Ventures memiliki program akselerator yang cocok untuk start-up Indonesia bernama Sembrani Wira. Program ini adalah pembinaan start-up-start-up potensial yang dianggap BRI Ventures menarik untuk dieksplorasi.
“Pada batch pertama (Sembrani Wira) kami membina delapan start-up yang bergerak di bidang bio-tech, wellness, juga e-commerce. Kami melihat the next generation of entrepreneur ini perlu kita PDKT-lah. Kemudian kita akan melakukan demo day awal pekan depan, dan sudah ada beberapa investor yang lining up untuk kedelapan start-up itu,” ujarnya.
Baca Juga: BRI dan SRCIS Dukung Layanan Perbankan Digital Toko Kelontong Masa Kini
Sebagai perusahaan modal ventura, BRI Ventures disebut Nicko tak hanya berperan membantu permodalan perusahaan rintisan, tetapi juga memberikan pendampingan dan akses kepada mereka agar mendapat investasi lanjutan. BRI Ventures juga memanfaatkan jaringan yang dimiliki BRI Group untuk membantu kanalisasi bisnis perusahaan rintisan yang dibina, agar produk/layanannya bisa dikenal dan bermanfaat bagi perusahaan lain di Group BRI atau BUMN lain.
“Dengan ekosistem saat ini, yang sangat mature daripada 10 tahun yang lalu, tentunya akan mempermudah para entrepreneur untuk mendapatkan pembinaan atau bahkan pendanaan. Sehingga dengan adanya kedua hal tersebut jadi lebih cepat untuk berkembang,” tuturnya.
BRI Ventures sendiri merupakan entitas anak usaha BRI yang bergerak di bidang modal ventura, dimana kepemilikan saham oleh BRI pada BRI Ventures adalah sebesar 99,97 persen dari total saham yang dikeluarkan perusahaan. Per 31 Desember 2020, BRI Ventures membukukan total aset sebesar Rp1,82 Triliun, meningkat 20,53 persen dibanding 31 Desember 2019 senilai Rp1,51 triliun. Pendapatan Usaha BRI Ventures di tahun 2020 tercatat sebesar Rp272,52 Miliar, meningkat 35,29 persen dari tahun 2019.
Berita Terkait
-
Sosweet! Percakapan Akun Gojek dan Tokopedia Viral, Bikin Auto Insecure
-
Agar Sukses Sejak Awal, Ini Tips BRI bagi Para Pelaku UMKM
-
Mulai 2022, Kemendikbudristek Jadikan Startup Digital Mata Kuliah Wajib
-
Ekspor Impor UMKM RI Masih Kecil, Startup Ini Tawarkan Solusinya
-
15 Startup Bakal Dikembangkan Bisnisnya oleh Pemerintah Agar Jadi Unicorn
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Harga Emas Antam Akhirnya Kembali Tembus 2,5 Juta Per Gram
-
Saham SUPA Keok di Tengah Kinerja Positif Cetak Laba Rp122 Miliar
-
Batavia Prosperindo Lewat RFI Kucurkan Rp200 Miliar Transformasi Mal di Batam
-
Update Harga BBM Pertamina, Shell dan Vivo Jelang Natal dan Tahun Baru 2026
-
Aset Tanah Ade Kuswara Kunang Tersebar dari Bekasi, Cianjur Hingga Karawang
-
Babak Baru Industri Kripto, DPR Ungkap Revisi UU P2SK Tegaskan Kewenangan OJK
-
Punya Kekayaan Rp76 M, Ini Pekerjaan Ade Kuswara Sebelum Jabat Bupati Bekasi
-
DPR Sebut Revisi UU P2SK Bisa Lindungi Nasabah Kripto
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Ekspansi Agresif PIK2, Ada 'Aksi Strategis' saat PANI Caplok Saham CBDK