Suara.com - PT Food Station Tjipinang Jaya selaku BUMD Pangan Jakarta menggelar kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang yang dalam hal ini diwakili oleh BUMD PT Kampung Makmur.
Direktur Utama PT Food Station Tjipinang Jaya Pamrihadi Wiraryo mengatakan kerjasama ini adalah tindak lanjut dari kunjungan kerja Bupati Sumedang ke Jakarta beberapa waktu yang lalu.
Adapun kerjasama yang dijalin adalah penyerapan (stanby buyer) beras premium, pengelolaan Gudang SRG serta pemasaran berbagai produk unggulan hasil Pemkab Sumedang di web store milik PT Food Station Tjipinang Jaya, jelas Pamrihadi Wiraryo.
"Kami akan bekerja sama seputar 3 hal tersebut, namun untuk penyewaan gudang yang bisa menyimpan beras 1500 ton tersebut, sudah berlansung sejak tahun 2018 lalu," ujar Pamrihadi, Jumat (11/6/2021).
Seiring dengan acara penandatangan, pada hari yang sama juga akan ada pengiriman 30 ton beras premium dari penggilingan padi di Sumedang yang kualitasnya telah disesuaikan dengan kebutuhan PT Food Station Tjipinang Jaya.
"Agar kontinuitas kerjasama kedepan bisa terjalin dengan baik, Food Station berharap agar PT Kampung Makmur berinvestasi membangun infarstruktur untuk penggilingan padi, pengering dan fasilitas mesin RMU (Rice Miling Unit), yang berguna untuk memutus mata rantai distribusi beras agar lebih pendek sehingga diperoleh harga beras yang kompetitif dengan kualitas yang standard dan produk jadi bisa langsung masuk ke pasar," ungkap Pamrihadi.
Selanjutnya lanjut Pamrihadi, Food Station juga akan bekerjasama dengan PT Kampung Makmur dalam hal makloon berupa beras premium dalam kemasan FS.
Pamrihadi menambahkan Food Station selaku BUMD Pangan milik Pemprov DKI Jakarta yang ditugaskan untuk menjaga ketahanan pangan dan pasokan untuk warga DKI Jakarta selalu aktif menjalin kerja sama dengan daerah lain. Pasalnya lebih dari 99 persen kebutuhan pangan Jakarta bergantung dari daerah lain.
Selain itu PT Food Station adalah BUMD Pangan di DKI Jakarta yang sangat menaruh perhatian besar kepada kesejahteraan para petani yang menjadi mitranya. Itu makanya kerjasama yang dilakukan selalu diupayakan dengan kelompok tani, koperasi dan badan usaha agar memberikan banyak manfaat kepada mereka.
Baca Juga: RUU KUP: Isi, Barang yang Kena Pajak dan Bebas Pajak
"Kerja sama yang dilakukan selalu menggunakan prinsip yang saling menguntungkan atau jangan hanya membesarkan yang kecil tapi semakin mengecilkan yang kecil," pungkasnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Matic untuk Keluarga yang Irit BBM dan Murah Perawatan
- 58 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Ada Item Digimon, Diamond, dan Skin
- 5 Rekomendasi Mobil Kecil Matic Mirip Honda Brio untuk Wanita
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Sunscreen Wardah Untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Bantu Atasi Tanda Penuaan
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Terbaik, Ideal untuk Gaming dan Kerja Harian
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah Tahan Seharian Tanpa Cas, Cocok untuk Gamer dan Movie Marathon
-
5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
-
Hari Ini Bookbuilding, Ini Jeroan Keuangan Superbank yang Mau IPO
Terkini
-
Dua Program Flagship Prabowo Bayangi Keseimbangan APBN 2026 dan Stabilitas Fiskal
-
10 Ide Jualan Pinggir Jalan Paling Laris dengan Modal Kecil
-
Kunci "3M" dari Bank Indonesia Agar Gen Z Jadi Miliarder Masa Depan
-
Cegah Kejahatan Siber, BRI Terus Edukasi Nasabah untuk Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan
-
Harga Minyak Stabil, Pasar Cermati Sinyal Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Dasco Ungkap di Balik Presiden Prabowo Rehabilitasi Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi
-
Rupiah Lanjutkan Tren Penguatan, Bikin Dolar Amerika Tertekan
-
KB Bank Perkokoh Kualitas Aset melalui Kerja Sama Sukuk dengan TBS Energi Utama
-
HP Mau PHK 6.000 Karyawan, Klaim Bisa Hemat Rp16,6 Triliun
-
Bankir Ini Nilai Penggunaan AI Jadi Masa Depan Industri Keuangan