Suara.com - Sebagai upaya untuk membangkitkan koperasi dari ancaman kematian ekonomi akibat krisis pandemi Covid-19, Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (LPDB-KUMKM) mengucurkan bantuan dana bergulir kepada Koperasi Baitul Qiradh (KBQ) Baburrayyan Takengon, Kabupaten Aceh, Tengah Provinsi Aceh, sebesar Rp10 miliar.
Direktur Utama LPDB-KUMKM Supomo mengatakan, KBQ Baburrayyan telah mendapatkan dua kali pinjaman dari LPDB-KUMKM sejak tahun 2011 hingga 2020. Pinjaman pertama dicairkan pada 5 Mei 2011 sebesar Rp2 miliar, dan pinjaman kedua sebesar Rp10 miliar, yang dicairkan secara bertahap yaitu pada 31 Oktober 2019 sebesar Rp2 miliar, dan pencairan tahap kedua pada 7 Juli 2021 sebesar Rp8 miliar.
Ketua KBQ Baburrayyan, Rizwan Husin, saat memaparkan kinerja koperasi di hadapan Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki di Takengon, Kamis (17/6/2021).
"Bantuan dana bergulir telah menyelamatkan koperasi. Bantuan dana itu menjadikan KBQ Baburrayyan menjadi salah satu koperasi pemasok biji kopi untuk gerai kopi asal Amerika Serikat (AS)," kataya.
Awalnya, kata Rizwan, KBQ Baburrayyan bergerak di bidang simpan pinjam, kemudian beralih dan bergerak bidang sektor riil, yaitu bidang processing atau mengolah biji kopi dari awal pemetikan hingga pengeringan, juga bidang perdagangan kopi.
Saat ini, jumlah anggota mencapai 4.260 petani kopi organik dengan luas lahan seluas 5.590 hektare yang tersebar di dua kabupaten, yaitu di Kabupaten Aceh Tengah dengan 3.064 anggota dan luas lahan 3.509 hektare, serta di Kabupaten Bener Meriah dengan 1.196 anggota yng memiliki lahan seluas 2.079 hektare.
Rizwan menjelaskan, kopi yang dihasilkan KBQ Baburrayyan, 100 persen dibeli dari petani, dan setelah diproses, menghasilkan grade 1,85 persen dan non-grade 15 persen. Untuk grade pertama, seluruhnya diekspor ke AS dan Eropa, sedangkan non-grade dijual ke pasar lokal.
Untuk pasar ekspor, jelas Rizwan, KBQ Baburrayyan mengekspor 90 persen ke AS dan 10 persen ke Eropa dan negara tetangga, Australia serta negara Asia lainnya. Salah satu pasar ekspor kopi KBQ Baburrayyan adalah Starbucks Coffee Company yang berkantor pusat di Seattle, AS.
“Starbucks merupakan pembeli terbesar di dunia, karena mereka memiliki hampir 33.000 gerai kopi,” kata Rizwan.
Baca Juga: Di Tengah Pandemi, LPDB Kucurkan Rp100 Miliar ke KSP Balo Toraja Sulsel
Ia menjelaskan, untuk dapat masuk ke pasar Starbucks, biasanya para koperasi eksportir harus melalui broker yang sudah dikenal oleh Starbucks. Tetapi berbeda dengan KBQ Baburrayyan yang bisa memasok langsung ke Starbucks, tanpa melalui broker dan satu-satunya koperasi di Indonesia yang dapat menjual langsung ke pasar Starbucks Coffee Internasional.
Saat ini, jelas Rizwan, Starbucks membuka gerai super ekslusif dengan nama Starbucks Reserve, dimana di Indonesia hanya terdapat di Kota Medan dan Bali. KBQ Baburrayyan sendiri diberikan kesempatan untuk mensuplai kopi sebanyak 2.280 kilogram ke Yokohama Jepang, Shanghai China sebanyak 10.500 kilogram, Takoma AS sebanyak 8.400 kilogram dan ke Hamburg Jerman sebanyak 2.820 kilogram.
Terkait dengan pandemi Covid-19, Rizwan menjelaskan, terjadi penurunan volume ekspor, dimana sebelumnya bisa mencapai 1.000 hingga 1.500 ton per tahun, tetapi pada tahun 2020 hanya ekspor 499,2 ton dengan nilai Rp35,6 miliar.
Tahun ini, kata Rizwan, KBQ Baburrayyan sudah mengekspor 57 ton dengan nilai Rp4,2 miliar.
“Hari ini, kita melepas 5 kontainer dengan sebanyak 96 ton dengan, nilai Rp6,5 miliar,” ungkap Rizwan.
Berita Terkait
-
Kasus Terus Meroket, Satgas Covid-19 Sedang Pertimbangkan Meniadakan Libur Panjang
-
Satgas Covid-19 Klaim Segera Bayar Tunggakan Biaya Isolasi Mandiri ke Hotel
-
Terus Bertambah, 4 Ribu Orang di Jakarta Dilaporkan Positif Corona Hari Ini
-
Ekonomi Anjlok, Indonesia Justru Catatkan Rekor Penjualan Mobil Tertinggi ke-2 di Asean
-
Pandemi Covid-19: Industri Film New York Berkembang Pesat
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Bunga Acuan Sudah Turun 5 Kali, BI Minta Perbankan Cepat Turunkan Bunga
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi