Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan bangga dengan Instalasi Penelitian dan Pengkajian Teknologi Penelitian (IP2TP) milik Kementan. Ia berharap, hasil penelitiannya bisa mendukung sektor pertanian Indonesia.
"Saya bangga memiliki tempat riset seperti ini. Semoga saja hasil penelitiannya sama hebatnya dengan gedung yang keren," katanya, saat menggelar Inovasi Teknologi AKABI (GITA) 2021, yang diselenggarakan Balai Penelitian Tanaman Aneka Kacang dan Umbi (Balitkabi) di IP2TP Desa Muneng, Jawa Timur, Sabtu (26/6/2021).
GITA 2021 mengambil tema "Hilirisasi Teknologi AKABI Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional dan Peningkatan Kesehatan Masyarakat". Pada kesempatan itu, Mentan membuka perhelatan itu, sekaligus meresmikan IP2TP Muneng dalam tampilan baru yang lebih modern.
IP2TP sebelumnya bernama "Proef Station Voor Den Land Bouw", sebuah tempat penelitian yang bediri sejak tahun 1938. Riset dan inovasi pertanian sebelumnya pernah disinggung Presiden Joko Widodo.
Pada saat Pembukaan Rapat Kerja Nasional Pembangunan Pertanian 2021, ia
menekankan bahwa pembangunan sektor pertanian tidak bisa lagi dilakukan dengan cara yang konvensional dan hanya bersifat rutinitas, melainkan memerlukan terobosan dan inovasi.
IP2TP di bawah Balitkabi, menurutnya memenuhi semua persyaratan untuk melakukan terobosan-terobosan, terlebih di masa pandemi Covid-19, yang tidak bisa diprediksi kapan berakhir.
"Negara ini terlalu bagus, matahari yang terus bersinar, air cukup, tanah yang subur. Maka setahun pandemi kemarin tidak ada yang cash flow-nya yang naik selain pertanian?. Allah Swt sebetulnya sudah kasih makanan. Tinggal pertanyaannya, kita mau berkeringat atau tidak?" ujarnya.
Mentan SYL, yang akrab dipanggil "Komandan", menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2020, ekspor pertanian naik 15,79 persen atau Rp451,77 triliun. Pada triwulan pertama di tahun 2021, sebesar 36,2 persen, setara hampir Rp200 triliun.
SYL menegaskan, "Bertani itu hebat". Tapi harus mulai dibangun dari pertanian desa yang hebat, pertanian di tingkat kecamatan yang hebat, pun seterusnya."
Baca Juga: Tingkatkan Produksi untuk Rempah, Kementan Perluas Lahan Pala
Sementara itu, Bupati Probolinggo, Tantriana Sari menyampaikan rasa terima kasih dengan adanya IP2TP di Probolinggo. Ia berharap, IP2TP menjadi daya tarik bagi milenial untuk terjun di sektor pertanian. Saat ini, menurutnya, berdasarkan usia, 80 persen sektor pertanian adalah mereka "seniornya milenial".
"Kami akan terus berkoordinasi dan berkolaborasi dengan balai penelitian ini. Mampu memperkaya, memperkuat dengan sharing knowledge bagi penyuluh dan regenerasi petani," ungkapnya.
Ia menambahkan, permasalahan pengembangan kedelai di Probolinggo bukan pada sulitnya mendapatkan benih, tapi pada harga pembelian petani (HPP) sehingga petani lebih tertarik pada komoditas lain.
Pada kesempatan itu juga, Mentan SYL didampingi Wakil Ketua Komisi IV DPR RI, Hasan Aminuddin, Bupati Probolinggo, Tantriana Sari melepa ekspor ubi jalar Antin 2 yang memiliki kandungan antosianin dan Beta 2 dengan kandungan betakaroten tinggi ke China serta kecap 'Kipas Sate' berbahan baku kedelai Detam 1 ke Belanda dan Australia.
Berita Terkait
-
Wamentan Terima Kunjungan Gubernur Bangka Belitung, Berikut Poin-Poin yang Dibahas
-
Petani di Pangandaran Rasakan Manfaat Asuransi Pertanian
-
Kementan Nilai Pemanfaatan KUR di Provinsi Bali Cukup Tinggi
-
Mentan: Sektor Pertanian merupakan Pilar Utama Kekuatan Bangsa
-
Hari Krida Pertanian ke-49, Mentan: Mari Wujudkan Pertanian Indonesia yang Bermartabat
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
Prediksi Bitcoin: Ada Proyeksi Anjlok US$ 56.000, Analis Yakin Sudah Capai Harga Bottom
-
Bocoran 13 IPO Saham Terbaru, Mayoritas Perusahaan Besar Sektor Energi
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1