Suara.com - Sejak ibunya menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) pada 2019, Nur Hasanah mengaku tenang, lantaran tidak ada lagi biaya yang ia keluarkan ketika harus merawat ibunya di rumah sakit.
Sri Wahyuni (56), sapaan ibunya, mengidap penyakit diabetes sejak 15 tahun silam. Nur Hasanah merasakan betul kemudahan yang diperoleh ibunya saat 7 kali keluar masuk rumah sakit.
“Dulu sekali sebelum ikut BPJS (Kesehatan), rawat inap bisa sampai Rp6 juta lebih. Sekarang lega karena ibu sudah terdaftar sebagai peserta (JKN-KIS), beberapa kali rawat inap sudah tidak lagi diminta biaya,” ujar Hasanah.
Sebelum beberapa kali membawa ibunya ke rumah sakit, gejala yang sering dirasakan yakni lemas, badan gemetar, hingga keluar keringat dingin. Tak hanya itu, di kesempatan lain, sang ibu pernah mengeluhkan pusing dan hampir membuatnya pingsan lantaran wajahnya sudah amat pucat.
Hasanah menambahkan, ibunya sering kali datang ke rumah dengan kondisi drop. Tak jarang ia bersama keluarga harus berpikir keras mencari cara untuk memulihkan keadaan ibunya.
Beruntung pertolongan cepat dengan memberi segelas teh hangat manis beserta makanan ringan berhasil membuat ibunya berangsur pulih selama perjalanan ke rumah sakit.
“Sebelum itu selalu panik kalau ibu sudah keadaan drop. Tapi karena pengalaman lama merawat ibu, akhirnya tahu harus seperti apa penanganannya. Jadi sampai rumah sakit tinggal dilanjutkan perawatannya sama yang lebih ngerti medis,” tambahnya.
Untuk rawat inap yang sekarang ini, kata dia, awalnya hanya niat melakukan kontrol rutin, namun dokter mengetahui kalau kadar gula Sri Wahyuni sedang tinggi dan ada luka yang muncul di bagian kakinya.
“Dari situ, disarankan dokter untuk menjalani rawat inap agar bisa mengecek kondisi ibu secara menyeluruh,” pungkasnya.
Baca Juga: Rasakan Manfaat Pelayanan Kesehatan, Rapik Bersyukur Jadi Peserta JKN-KIS
Lebih lanjut, Hasanah menjelaskan jika Rumah Sakit Sahabat Sukorejo ini sudah menjadi langganan ibunya untuk menjalani rawat inap. Terhitung sudah 2 tahun Sri Wahyuni selalu mendapat rujukan di rumah sakit yang terletak di wilayah Kabupaten Pasuruan ini.
“Menurut saya selain masih bisa dijangkau, pelayanan di Rumah Sakit Sahabat ini baik sekali. Dari pertama kali datang ke sini sampai sekarang, pelayanannya tetap baik. Sebelumnya, ibu masih sering melakukan pengobatan di wilayah Malang karena di sana dekat dengan rumah anaknya juga,” katanya.
Hasanah mengakui, ibunya tergolong sering memanfaatkan layanan JKN-KIS sejak terdiagnosa diabetes ini. Dari semua layanan yang diterima di beberapa rumah sakit, menurutnya tidak ada biaya yang diminta kepadanya.
“Beberapa kali melakukan rawat inap dan kontrol di rumah sakit berbeda juga sama baiknya pelayanan yang menggunakan BPJS Kesehatan,” ungkapnya.
Hasanah berharap, Program JKN-KIS harus dijaga bersama agar manfaatnya bisa berkelanjutan bagi semua orang. Ia tahu betul bagaimana manfaat yang diperoleh terhadap pengobatan ibunya. Ia dan keluarga bersyukur lantaran hingga hari ini program JKN-KIS ini masih terus menanggung biaya perawatan ibunya yang sudah 2 tahun.
“Ibu saya sangat terbantu sekali dengan program yang sangat mulia ini. Kami mengucapkan terima banyak atas segala kebaikan yang diberikan oleh BPJS Kesehatan. Semoga terus jaya dan semakin maju dari tahun ke tahun karena yang bergantung sangat banyak sekali,” pungkasnya.
Berita Terkait
-
Antrean Online Mudahkan Shalsa Dapatkan Layanan Kesehatan
-
Mastura: JKN-KIS Jangan Hanya Digunakan saat Sakit
-
JKN-KIS adalah Solusi Jaminan Kesehatan Untuk Jangka Pendek dan Panjang
-
Ketahui Risiko Penyakit Sejak Dini Melalui Fitur Skrining pada Aplikasi Mobile JKN
-
Rasakan Manfaat Pelayanan Kesehatan, Rapik Bersyukur Jadi Peserta JKN-KIS
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pelanggan Pertamina Kabur ke SPBU Swasta, Kementerian ESDM Masih Hitung Kuota Impor BBM
-
Kementerian ESDM Larang SPBU Swasta Stop Impor Solar di 2026
-
59 Persen Calon Jamaah Haji Telah Melunasi BIPIH Melalui BSI
-
Daftar Lengkap Perusahaan Aset Kripto dan Digital yang Dapat Izin OJK
-
CIMB Niaga Syariah Hadirkan 3 Produk Baru Dorong Korporasi
-
Negara Hadir Lewat Koperasi: SPBUN Nelayan Tukak Sadai Resmi Dibangun
-
Kemenkop dan LPDB Koperasi Perkuat 300 Talenta PMO Kopdes Merah Putih
-
Kantor Cabang Bank QNB Berguguran, OJK Ungkap Kondisi Karyawan yang Kena PHK
-
Sepekan, Aliran Modal Asing ke Indonesia Masuk Tembus Rp240 Miliar
-
Bahlil akan Pangkas Produksi Nikel, Harga di Dunia Langsung Naik