Suara.com - Kementerian Pertanian (Kementan) tengah menyiapkan calon pemimpin dengan kompetensi tinggi melalui "Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XVIII".
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo dalam arahannya mengapresiasi kerja sama pelatihan ini. Sebagai bangsa besar, Mentan SYL menilai Indonesia harus mampu menjaga segalanya dengan baik.
"Negara harus dijalankan berdasarkan prinsip good governance. Kalau mau negara ini berkembang dengan baik, maka aparatur negaranya harus memiliki kompetensi tinggi. Oleh karena itu kita harus terus belajar. Sekarang kita harus terus lebih maju lagi," kata Mentan SYL secara daring, Selasa (6/7/2021).
Menurutnya, para peserta nantinya akan menjadi pemimpin di instansinya masing-masing. Sebagai pemimpin, salah satu hal yang terpenting adalah tanggung jawab dalam melaksanakan tugas. Tanggung jawab tak bisa tumbuh dengan sendirinya. Selain tanggung jawab, Mentan SYL juga menilai pemimpin juga harus memiliki jiwa inovasi.
"Tanggung jawab itu harus dilatih. Inovasi harus terus menerus dilakukan. Inovasi itu harus menggunakan teknologi. Artificial intelligence, internet of things dan lainnya itu yang diperlukan. Pejabat itu harus tegas dan cepat. Kita harus melompat dari kinerja yang lambat menjadi cepat. Saya mau itu ada di instansi kita. Kita harus berkontribusi terhadap negara ini," tegas SYL.
Sebagai pemimpin nantinya, SYL juga mengingatkan harus yakin dengan target pencapaian yang ingin diraih. Maka dari itu amat penting seorang pemimpin bertindak cepat, cermat dan akurat.
"Pemimpin itu harus punya prinsip. Tanpa sarana IT di era 4.0 ini sulit kita mewujudkan hal tersebut. Karakter pemimpin teruji dengan tugasnya. Pemimpin harus kreatif, punya terobosan. Pemimpin tanpa terobosan, tanpa kreasi, itu bukan pemimpin. Kita berpacu dengan waktu. Kita tak boleh kalah dengan siapapun. Kita sedang berkompetisi," papar SYL.
Saat ini, katanya, satu-satunya yang tumbuh di tengah pandemi Covid-19 adalah sektor pertanian. Ekspor pertanian juga naik 15,79 persen dengan nilai Rp 451,77 triliun di 2020. Dan tahun ini, baru triwulan I saja pertanian sudah menyumbang 39,99 persen. Ini membuktikan pertanian dibutuhkan.
Berangkat dari situasi tersebut, sebagai seorang pemimpin, untuk itu harus mengambil keputusan dengan cepat, cermat dan akurat.
Baca Juga: Mentan: Sektor Pertanian merupakan Pilar Utama Kekuatan Bangsa
"Tidak boleh pemimpin bingung menentukan arah. Sebelum kita keluar dari ruangan kita sudah tahu arah tujuan. Dari situ kita tahu manajemen apa yang akan kita pakai," tegasnya.
Pemimpin juga menurut SYL, harus paham manajerial. Artinya, membagi tugas kepada jajaran agar tujuan dapat dengan mudah tercapai. Pemimpin juga harus memiliki target yang jelas dan terukur.
"Pemimpin juga harus melakukan efektivitas, efisiensi dan menjaga tidak terjadinya kebocoran dan penyimpangan aturan dan keuangan. No corruption. Pemimpin juga harus menjaga amanah dengan baik, jaga kesejahteraan pegawai. Pemimpin yang baik harus bersih, yang mampu memiliki kapabilitas. Pemimpin yang baik harus berani. Berani karena benar. Benar karena kita lurus terhadap aturan," kata SYL mengakhiri arahannya.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi dalam laporannya menuturkan, PKN Tingkat II Angkatan XVIII Tahun 2021 ini merupakan pelatihan yang sangat strategis dalam pembentukan kompetensi PNS untuk Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama.
Menurut Dedi, tujuan penyelenggaraan PKN Tingkat II adalah mengembangkan kompetensi kepemimpinan strategis pada Jabatan Pimpinan Tinggi (JPT) Pratama yang akan berperan dan melaksanakan tugas serta fungsi kepemerintahan di instansinya masing-masing.
Dia menjelaskan, kompetensi yang akan dibangun pada pelatihan ini adalah kompetensi kepemimpinan strategis yang merupakan kompetensi manajerial peserta untuk menjamin akuntabilitas jabatan.
Berita Terkait
-
Lewat Alsintan, Kementan Ajak Generasi Muda Unhas Terjun ke Sektor Pertanian
-
SYL Ajak PNS hingga Menteri Konsumsi Beras Premium Berkualitas Produksi Bulog
-
Mentan Serahkan Bantuan Pertanian pada Unhas Senilai Rp10,1 Miliar
-
Jika Hadapi Gagal Panen, Mentan: Asuransi Usaha Tani Padi Jadi Upaya Proteksi
-
Mentan: Lewati 4.0, Pertanian akan Tetap Jadi Sektor Penting di Era 5.0
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink