Suara.com - Harga emas dunia pada perdagangan akhir pekan lalu menurun seiring menguatnya dolar AS sehingga menjauhkan harga emas dari posisi tertinggi yang dicapai pada sesi sebelumnya.
Indeks dolar mengalami kenaikan mingguan yang kuat, mengurangi daya tarik emas untuk pemegang mata uang lainnya.
Mengutip CNBC, Senin (19/7/2021) emas di pasar spot turun 0,8 persen menjadi 1.814,11 dolar AS per ounce, meskipun sejauh ini naik 0,3 persen secara mingguan per minggu ini.
Sedangkan emas berjangka AS menetap 0,8 persen lebih rendah ke harga 1.815 dolar AS.
Ahli strategi komoditas TD Securities Daniel Ghali mengatakan ketidakmampuan emas untuk mendapatkan keuntungan substansial dari imbal hasil riil AS yang lebih lemah menunjukkan bahwa emas tetap rentan terhadap penurunan lebih lanjut.
"Meskipun valuasi emas lebih menarik secara relatif terhadap US Treasury Inflation Protected Securities ( TIPS ), alasan emas diperdagangkan dengan harga diskon adalah karena tidak memiliki keunggulan yang sama," katanya.
Tetapi Ghali mengatakan bahwa peningkatan permintaan fisik emas batangan, terutama dari konsumen top China, dan pembelian bank sentral dapat membatasi penurunan logam mulia.
Awal pekan lalu, Chairman Federal Reserve Jerome Powell menegaskan kembali bahwa bank sentral AS akan tetap akomodatif, mendorong emas ke level tertinggi satu bulan pada hari Kamis.
Ketidakpastian di sekitar potensi lonjakan kasus varian Delta virus corona di Amerika Serikat dapat memaksa The Fed untuk tetap akomodatif lebih lama, kata Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures di Chicago.
Baca Juga: Naik Rp 3.000, Harga Emas Antam Hari Ini Rp 956.000 per Gram
Di tempat lain paladium turun 3,2 persen menjadi 2.644,20 dolar AS per ounce, dalam perjalanan ke penurunan mingguan pertama dalam empat pekan.
Sementara platinum kehilangan 2,9 persen menjadi 1.105,03 dolar AS. Adapun harga logam perak turun 2,3 persen menjadi 25,71 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
SIG dan Agrinas Bakal Garap Pembangunan Koperasi Merah Putih
-
2.263 Pinjol Ilegal Dibasmi! Ini Modus Penagihan Baru Debt Collector yang Harus Anda Waspadai
-
Program MBG: Bukan Pemicu Inflasi, Justru Jadi Mesin Ekonomi Rakyat
-
Pertamina Bawa Pulang Minyak Mentah Hasil Ngebor di Aljazair
-
OJK Beberkan Update Kasus Gagal Bayar P2P Akseleran
-
Relokasi Rampung, PLTG Tanjung Selor Berkapasitas 20 Mw Mulai Beroperasi
-
Pusing! Pedagang Lapor Harga Pangan Melonjak di Nataru, Cabai Rawit Tembus Rp 80.000/Kg
-
Support Pembiayaan, BSI Dukung Program Makan Bergizi Gratis
-
Apresiasi Ferry Irwandi, IKAPPI Usul Skema Distribusi Masif untuk Tekan Harga Pangan
-
Awas! Ada 4 Bakteri Berbahaya di Bawang Bombai Ilegal