Suara.com - Tanda-tanda pemulihan ekonomi global sudah mulai terlihat. Sinyal positif itu akan membawa angin segar pada emiten tekstil seperti PT Pan Brothers Tbk (IDX: PBRX).
Dengan pulihnya kondisi ekonomi global, permintaan akan produk tekstil diperkirakan akan terus meningkat.
Ketua Dewan Penasihat Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ade Sudrajat merasa yakin pada 2022, orientasi pasar ekspor akan pulih.
Sebab, pasar Amerika, Eropa, dan Jepang segera pulih. Di negara-negara tersebut, lapangan pekerjaannya pun sudah terlihat membaik, sehingga akan meningkatkan daya beli.
Sedangkan di pasar domestik, kata Ade, kemungkinan tidak secepat pasar ekspor karena masih menghadapi berbagai hambatan.
“Mendorong buying power masyarakat Indonesia tentu tidak akan pulih tahun ini, walaupun pada 2022 mungkin hanya naik sedikit. Tapi kalau semua masalah tersebut terlewati, maka pada 2023 berpotensi mulai tumbuh signifikan,” ujar dia kepada media, Senin (19/7/2021).
Di sisi lain, proses gugatan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) terhadap sejumlah perusahaan seperti Pan Brothers sebaiknya dihentikan sementara waktu, sehingga dapat memberikan jeda waktu kepada industri tekstil dan garmen untuk bangkit.
Menurut Ade, tindakan PKPU di tengah pandemi sangat tidak bijak, sebab makin memperburuk kondisi industri dan ekonomi Indonesia.
“Nanti bisa mulai dari titik nol lagi dalam membangun seluruh infrastruktur, suprastruktur, dan lain-lain. Ini akan merugikan Indonesia,” tegasnya.
Baca Juga: Daftar Museum di Jakarta Terbaru 2021, Total 47 Tempat
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Pan Brothers Iswar Deni mengatakan, perseroan tengah fokus memastikan kesehatan dan keselamatan pekerja.
Sebagai perusahaan labour insentif, kinerja perseroan bergantung dengan optimalisasi produksi yang bisa dilakukan apabila semua pegawai dapat bekerja dengan baik dan aman.
“Kami juga masih berusaha memenuhi order yang sudah diterima dari merek-merek yang sudah menjadi buyer perseroan. Hingga saat ini, perseroan masih beroperasi dengan normal dengan menerapkan protokol yang sangat ketat tanpa melakukan PHK,” kata Iswar Deni.
Pada masa pandemi ini, Pan Brothers masih terus memproduksi masker kain dan hazmat sebagai inovasi untuk meningkatkan bisnis pada tahun ini.
Produksi masker kain dan hazmat sudah dilakukan sejak awal pandemi yakni Maret 2020.
“Kami akan terus memproduksi masker kain dan hazmat selama ada permintaan. Tahun 2020, penjualan masker kain dan hazmat memberikan kontribusi sekitar 11 persen terhadap total pendapatan perseroan,” ungkap Iswar Deni.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Sinyal Kuat Menkeu Baru, Purbaya Janji Tak Akan Ada Pemotongan Anggaran Saat Ini
-
Lampung Jadi Pusat Energi Bersih? Siap-Siap Gelombang Investasi & Lapangan Kerja Baru
-
Dirut Baru Siap Bawa Smesco ke Masa Kejayaan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Di Tengah Badai Global, Pasar Obligasi Pemerintah dan Korporasi Masih jadi Buruan
-
Telkomsel, Nuon, dan Bango Kolaborasi Hadirkan Akses Microsoft PC Game Pass dengan Harga Seru
-
Sosok Sara Ferrer Olivella: Resmi Jabat Kepala Perwakilan UNDP Indonesia
-
Wamen BUMN: Nilai Ekonomi Digital RI Capai 109 Miliar Dolar AS, Tapi Banyak Ancaman
-
Netmonk dari PT Telkom Indonesia Berikan Layanan Monitoring Jaringan Mandiri
-
Tantangan Berat Tak Goyahkan PGAS: Catat Laba Bersih Rp2,3 Triliun di Tengah Gejolak Global