Suara.com - Pertama kali menjalani operasi menggunakan aminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS), Pramesti Kun Hardini (26) dimudahkan secara administrasi. Apoteker di salah satu klinik kecantikan di Surabaya ini menjelaskan, hanya dengan menunjukkan KIS digital dan KTP sudah bisa mendapatkan pelayanan kesehatan.
“Selama menjadi peserta, saya baru pakai sekitar awal tahun 2021. Saya operasi usus buntu. BPJS mempermudah saya untuk operasi. Pada saat itu, secara administrasi saya rasa tidak terlalu ribet, hanya menunjukan kartu BPJS dan KTP. Kartu BPJS itu saja saya tidak menunjukkan kartu fisik, hanya KIS digital (di aplikasi Mobile JKN),” jelasnya.
Awalnya, wanita yang akrab dipanggil Kun ini, mengira kalau dirinya mengalami infeksi saluran kencing. Namun, setelah melalui beberapa kali proses pemeriksaan, Kun akhirnya diketahui menderita usus buntu dan harus segera menjalani operasi. Bersyukur, biaya pelayanan kesehatannya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan.
“Awalnya saya kira infeksi saluran kencing. Dokter juga mengasumsikan demikian, akhirnya cuma rawat jalan. Seminggu di rumah kok masih sakit, akhirnya saya periksakan ke dokter lain, yang mana sebelumnya sudah melakukan pemeriksaan laboratorium dahulu. Setelah dicek dokter, saya didiagnosa usus buntu, kemudian diarahkan untuk operasi. BPJS ini efektif sekali, saya tidak dikenai biaya apapun,” ujarnya.
Tidak hanya dari segi biaya, meskipun menggunakan JKN-KIS, Kun merasa dilayani dengan baik, tidak mendapatkan pembedaan pelayanan dengan pasien umum. Hanya saja memang di loket administrasi dipisahkan untuk pasien umum dan pasien yang memiliki asuransi, seperti JKN-KIS. Namun demikian, Kun mengatakan pelayanan yang didapatkannya sama.
“Pihak rumah sakit sudah menjelaskan sejak awal, bahwa tidak ada perbedaan antara pasien umum dengan BPJS, tindakannya juga sama. Saya juga dikasih benang operasinya yang bagus. Memang ada loket (administrasi) untuk pasien umum sendiri dan untuk pasien BPJS sendiri. Dari situ mungkin ada yang merasa seperti dibedakan, padahal sebenarnya kita diperlakukan sama,” pungkasnya.
Oleh karenanya, Kun mengatakan bahwa dengan adanya program Pemerintah ini sangat membantu. Selain jumlah iuran yang memberatkan, namun juga hampir semua penyakit dijamin BPJS Kesehatan, termasuk obatnya. Kun mengibaratkan asuransi kesehatan JKN-KIS ini sebagai investasi kesehatan, karena dampaknya besar ketika suatu saat tiba-tiba sakit.
“Setiap orang harus punya asuransi kesehatan seperti BPJS, karena itu sebagai investasi kesehatan, itu sangat berguna. Sebagai jaminan kesehatan itu nanti dampaknya besar untuk kita. Kalau misalnya belum punya BPJS, misalnya punya sakit kanker atau jantung, lalu tiba-tiba sakit dan langsung masuk ICU. Harga perawatan di ICU itu berapa? Pasti banyak sekali biaya yang harus dikeluarkan, tidak sebanding dengan iuran BPJS yang dibayarkan setiap bulan,” terangnya.
Sementara itu, Kun mengimbau agar peserta JKN-KIS juga rutin membayar iuran, sebagai tabungan, agar ketika suatu saat nanti membutuhkan tidak kesulitan membayar tunggakan iuran dan bisa langsung digunakan untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.
Baca Juga: Nakes: Tidak Ada Alasan untuk Tidak Menjadi Peserta JKN-KIS
“Kalau bisa sisihkan dari penghasilan untuk membayar iuran BPJS, karena itu sebagai tabungan. Kalau sewaktu-waktu butuh untuk berobat (namun memiliki tunggakan), malah bayarnya lebih banyak daripada semestinya (iuran setiap bulannya),” ujarnya.
Berita Terkait
- 
            
              Cara Praktis Mengetahui Risiko Penyakit, Cek Pakai Ini
- 
            
              Ditinggal Suami saat Sakit Parah, Ibu di Empat Lawang Ini Tak Punya Uang untuk Berobat
- 
            
              Dengan Bayar Iuran Rutin, Peserta JKN-KIS akan Dapatkan Dua Manfaat Kebaikan
- 
            
              Fitur Konsultasi Dekatkan Peserta JKN-KIS dengan Dokter di Tengah Pandemi Covid-19
- 
            
              Antrean Online Mudahkan Shalsa Dapatkan Layanan Kesehatan
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- 7 Rekomendasi Lipstik Mengandung SPF untuk Menutupi Bibir Hitam, Cocok Dipakai Sehari-hari
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- 7 Lipstik Halal dan Wudhu Friendly yang Aman Dipakai Sehari-hari, Harga Mulai Rp20 Ribuan
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Jeje Koar-koar dan Bicara Omong Kosong, Eliano Reijnders Akhirnya Buka Suara
- 
            
              Saham TOBA Milik Opung Luhut Kebakaran, Aksi Jual Investor Marak
- 
            
              Isuzu Kenalkan Mesin yang Bisa Telan Beragam Bahan Bakar Terbarukan di JMS 2025
- 
            
              Pabrik Sepatu Merek Nike di Tangerang PHK 2.804 Karyawan
Terkini
- 
            
              Peristiwa Ponpes Ambruk Buat Kementerian PU Latih Para Santri Teknik Konstruksi
- 
            
              Harga Emas Turun Empat Hari Beruntun! Galeri 24 dan UBS Hanya 2,3 Jutaan
- 
            
              Profil Heri Sudarmanto: Terjerat Dugaan Pemerasan TKA, Punya Kekayaan Fantastis
- 
            
              BRI Peduli Salurkan Armada Pengelolaan Sampah Demi Pengelolaan Mandiri Daerah
- 
            
              Estimasi Biaya Umrah Mandiri Terbaru, Lebih Murah dari Paket Travel?
- 
            
              Shopee Tetap Perketat Paylater Meski Pinjaman Warga Tembus Rp 9,97 Triliun
- 
            
              Bank Mandiri Raih 8 Penghargaan Internasional, Sinergi Majukan Negeri Lewat Inovasi Digital
- 
            
              Pengusaha Vaksin Dunia Kumpul di Bali, Bahas Strategi Jangka Panjang Industri Global
- 
            
              BBM Kembali Tersedia di BP-AKR, Cek Lokasi SPBU Terdekat
- 
            
              BCA Buka Indonesia Knowledge Forum 2025: Ruang Inspirasi bagi Pemimpin Industri & Kreator Muda