Suara.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat hingga 28 Juli 2021, total dana yang terhimpun dari hajatan Initial Public Offering (IPO) sejumlah perusahaan di pasar modal mencapai Rp 7,66 triliun.
Angka ini meroket naik 99,48 persen dibandingkan periode sama tahun lalu, yang hanya mencapai Rp 3,84 triliun.
"IPO meningkat sekitar 99,48 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp3,82 triliun," jelas Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna Setia kepada wartawan, Rabu (28/7/2021).
Nyoman mengatakan, angka ini akan terus bertumbuh mengingat masih ada sejumlah perusahaan yang akan melantai bursa pada sisa tahun ini. Tercatat pipeline IPO yang telah masuk mencapai 25 perusahaan.
"Sampai dengan 28 Juli 2021, terdapat 25 perusahaan dalam pipeline saham BEI," ucapnya.
Sebagai informasi, berikut adalah klasifikasi aset perusahaan yang saat ini berada dalam pipeline saham merujuk pada POJK Nomor 53/POJK.04/2017:
- 4 Perusahaan aset skala kecil. (aset sampai dengan Rp 50 Miliar)
- 7 Perusahaan aset skala menengah. (aset antara Rp 50 Miliar s.d. Rp 250 Miliar)
- 14 Perusahaan aset skala besar. (aset diatas Rp 250 Miliar)
Pada pipeline saham Bursa masih terdapat 25 perusahaan yang didominasi oleh perusahaan dengan skala menengah dan besar.
Dari sisi sektor 25 perusahaan tersebut cukup beragam, terdiri dari 6 (enam) perusahaan sektor Consumer Cyclicals, 5 (lima) perusahaan di sektor Industrial, 3 (tiga) perusahaan di sektor Consumer Non Cyclicals. Dan untuk sektor Technology, Transportation & Logistic, Healthcare, Energy, dan Financials, masing masing ada 2 (dua) perusahaan, sisanya adalah sektor Basic Materials sebanyak 1 (satu) perusahaan.
Sementara itu, di pipeline Obligasi dan Sukuk terdapat 31 emisi yang akan diterbitkan oleh 24 perusahaan.
Baca Juga: Marak Emiten Gagal Bayar, Begini Respons BEI
Ditinjau dari sektornya, 24 perusahaan yang berada dalam pipeline Obligasi dan Sukuk tersebut terdiri dari 11 perusahaan sektor Financials, sektor Infrastructures ada 6 (enam) perusahaan, sektor Basic Materials ada 3 (tiga) perusahaan.
Sedangkan untuk sektor Properties & Real Estate ada 2 (dua) perusahaan dan sisanya sektor Energy dan Consumer Non Cyclicals masing-masing 1 (satu) perusahaan.
Berita Terkait
-
Marak Emiten Gagal Bayar, Begini Respons BEI
-
BEI Pastikan Jam Perdagangan Bursa Tak Berubah, Masih Sesuai Kondisi Pandemi
-
BEI: Produsen Snack Taro Telah Rampungkan Seluruh Masalah Utangnya
-
BEI Bakal Kedatangan Calon Emiten Kakap, Incar Dana Rp 1,1 Triliun
-
Bos BEI Ungkap Rahasia Kuatnya Pasar Modal RI di Tengah Pandemi Covid-19
Terpopuler
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Bukan Akira Nishino, 2 Calon Pelatih Timnas Indonesia dari Asia
- Diisukan Cerai, Hamish Daud Sempat Ungkap soal Sifat Raisa yang Tak Banyak Orang Tahu
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- 3 Rekomendasi Mobil Keluarga 9 Seater: Kabin Lega, Irit BBM, Harga Mulai Rp63 Juta
Pilihan
-
Makna Mendalam 'Usai di Sini', Viral Lagi karena Gugatan Cerai Raisa ke Hamish Daud
-
Emil Audero Akhirnya Buka Suara: Rasanya Menyakitkan!
-
KDM Sebut Dana Pemda Jabar di Giro, Menkeu Purbaya: Lebih Rugi, BPK Nanti Periksa!
-
Mees Hilgers 'Banting Pintu', Bos FC Twente: Selesai Sudah!
-
Wawancara Kerja Lancar? Kuasai 6 Jurus Ini, Dijamin Bikin Pewawancara Terpukau
Terkini
-
Perusahaan Rokok Sampoerna Beli Patriot Bond Rp 500 Miliar, Ini Tujuannya
-
Bahlil Ingin Belajar Produksi Bioenergi Karbon dari Brasil
-
Nasib Perobohan Tiang Monorel Masih Tunggu Perumusan Skema
-
Wacana Kebijakan Kemasan Rokok Polos Dinilai Bisa Ganggu Rantai Pasok IHT
-
Aset Dana Pensiun Indonesia Tertinggal Jauh dari Malaysia
-
Menkeu Purbaya dan Bos Pertamina Lakukan Pertemuan Tertutup: Mereka Semakin Semangat Bangun Kilang
-
Sedih, 80 Persen Lansia Gantungkan Hidup di Generasi Sandwich
-
Transaksi Aset Kripto Tembus Rp 446,55 Triliun, Gimana Peluang dan Tantangannya?
-
Edukasi Transisi Energi ke Generasi Muda Terus Digencarkan
-
Setahun Berdampak: EBT Buka Harapan Baru dari Kebun Sawit hingga Desa Terpencil