Bisnis / Makro
Senin, 08 Desember 2025 | 14:45 WIB
Menteri Keuangan Indonesia (MenKeu), Purbaya Yudhi Sadewa. (YouTube/Kementerian Keuangan RI)
Baca 10 detik
  • Menteri Keuangan Purbaya menyatakan kebijakan hilirisasi komoditas mineral dan batu bara berdampak positif pada pendapatan negara.
  • Kontribusi PDB sektor pertambangan minerba menunjukkan tren penurunan signifikan dari tahun 2022 hingga 2025.
  • Industrialisasi hilir, khususnya logam dasar, menunjukkan peningkatan kontribusi PDB yang signifikan dari tahun ke tahun.

Suara.com - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan kalau kebijakan hilirisasi atau industrialisasi terhadap komoditas mineral dan batu bara (minerba) mulai berdampak pada pendapatan negara.

Menkeu Purbaya beralasan kalau konfribusi pertambagan minerba terhadap total Produk Domestik Bruto (PDB) beberapa tahun terakhir mulai menunjukkan tren penurunan. Sedangkan industrialisasi hilir kini meningkat signifikan.

"Kontribusi pertambangan minerba terhadap PDB terhadap beberapa tahun terakhir ini menunjukkan tren yang menurun. Tetapi industrialisasi hilir, terutama logam dasar, justru meningkat secara signifikan," kata Purbaya dalam Rapat Kerja Kementerian Keuangan (Kemenkeu) dengan Komisi XI DPR RI yang disiarkan virtual, Senin (8/12/2025).

Dalam paparannya, kontribusi PDB pertambahan minerba terus turun, mulai dari Rp 1.805,8 triliun (9,2 persen) di 2022, Rp 1.679,9 triliun (8 persen) di 2023, Rp 1.500,4 triliun (6,8 persen) di 2024, dan diperkirakan Rp 1.613,1 (6,8 persen) triliun untuk tahun 2025.

Sedangkan PDB industri pengolahan logam dasar atau hilirisasi terus naik mulai dari Rp 168 triliun (0,9 persen) di 2022, Rp 196,3 triliun (0,9 persen) di 2023, Rp 226,4 triliun (1 persen) di 2024, dan diproyeksikan Rp 243,3 triliun (1 persen) untuk tahun 2025.

"Hal ini menggambarkan pergeseran struktur dari dominasi kegiatan hulu menjadi hilirisasi yang menghasilkan nilai tambah lebih tinggi," jelasnya.

Load More