- Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.697 per dolar AS.
- Pelemahan ini menjadikan rupiah sebagai mata uang terburuk di Asia.
- Tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut dalam waktu dekat.
Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali tertekan pada penutupan perdagangan Senin (8/12/2025). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah ditutup melemah ke posisi Rp16.697 per dolar AS, turun 0,29% dibanding penutupan Jumat sebelumnya di Rp16.653 per dolar AS.
Sementara kurs Jisdor Bank Indonesia menunjukkan level Rp16.688 per dolar AS.
Pelemahan ini menjadikan rupiah sebagai mata uang terburuk di Asia pada perdagangan hari ini. Padahal sebagian besar mata uang kawasan justru mencatatkan penguatan. Won Korea Selatan naik 0,38%, yen Jepang menguat 0,03%, dan dolar
Taiwan terapresiasi 0,18%. Mata uang regional lainnya seperti dolar Singapura, ringgit Malaysia, yuan China, dolar Hong Kong, hingga baht Thailand juga bergerak naik antara 0,01%–0,19%. Hanya peso Filipina yang ikut melemah, namun tipis, yakni 0,02%.
Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, memperkirakan tekanan terhadap rupiah masih akan berlanjut dalam waktu dekat. Ia menilai kombinasi faktor global dan domestik masih membayangi stabilitas mata uang Garuda.
“Rupiah melemah terhadap dolar AS di tengah kekhawatiran berkelanjutan pada prospek pemangkasan suku bunga oleh BI,” ujarnya.
Ekspektasi pelonggaran kebijakan moneter Bank Indonesia membuat yield aset rupiah berpotensi kurang menarik bagi investor asing, sehingga menambah tekanan jual pada mata uang domestik.
Tekanan terhadap rupiah juga diperburuk oleh indikator permintaan domestik yang menunjukkan perlambatan. Data terbaru menunjukkan penjualan sepeda motor tumbuh di bawah perkiraan, mencerminkan konsumsi masyarakat yang belum pulih sepenuhnya.
Dengan tekanan eksternal yang masih kuat dan sentimen internal yang melemah, pasar valas diperkirakan akan tetap volatil. Investor kini menunggu langkah dan komunikasi lanjutan dari Bank Indonesia dalam upaya menjaga stabilitas rupiah di tengah dinamika global yang kian menantang.
Baca Juga: Rupiah Jadi Mata Uang Paling Lesu di Asia Senin Pagi, Tembus Level Rp 16.676
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 5 Sepatu Lari Rp300 Ribuan di Sports Station, Promo Akhir Tahun
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Wamen ESDM: Investasi Hilirasi Nikel Diproyeksikan Tembus USD 618 Miliar pada 2040
-
Mulai Tahun Depan Nasabah Asuransi Kesehatan Ikut Bayar Klaim, Siapa Untung?
-
Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Program Hilirisasi Mulai Berdampak ke PDB, Ini Datanya
-
Saham GOTO Diborong Asing, Net Foreign Buy Jumbo Sambut Dirut Baru
-
Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana, Mirwan MS Punya Harta Rp25,9 Miliar
-
Antrean KJP Online Sampai Tanggal Berapa? Cek Batas Akhir Pendaftaran Sembako
-
MarkPlus Conference 2026 Resmi Hadir, Momentum Strategis di Tengah Gelombang AI dan Dinamika China
-
BRI Peduli Tanam 3.000 Pohon dan Bagikan Paket Sembako Senilai Rp1,5 Miliar di Bandung