Suara.com - Sebagian orang pasti merasa keheranan ketika makan di restoran mewah dan mahal tetapi mendapati makanan yang disajikan porsinya sedikit.
Sangat berbeda sekali jika dibandingkan dengan makan makanan di warung makan Padang atau warteg, yang menu makanannya sangat menyenangkan dan harganya merakyat.
Ternyata ada beberapa alasan yang mendasari fenomena ini memang umum terjadi. Banyak orang pasti penasaran dengan rasa makanan yang ada di restoran mahal.
Umumnya orang penasaran tentang rasa makanan tersebut apakah sebanding dengan harganya yang menjulang tinggi.
Tetapi ketika berkunjung ke restoran mahal dan mendapati menu yang disajikan porsinya sedikit, tentu banyak yang shock akan hal ini.
Padahal menu makanannya sangat instagramable, apa alasan dibalik kondisi ini?
Proses Pengolahan Menu Makanan
Alasan yang pertama yaitu ada pada proses pengolahannya. Proses pengolahan makanan yang ada di restoran mahal biasanya lebih khusus.
Terutama untuk makanan yang dibuat dari bahan caviar. Makanan ini super mahal karena dibuat dari telur ikan sturgeon. Harga caviar perkaliannya saja bisa mencapai jutaan hingga milyaran.
Baca Juga: Viral Customer Beri Tip Pakai Tebak-tebakan, Bikin Driver Tak Henti Mengucap Syukur
Cara memanen caviar ini harus sangat hati-hati, akan dilakukan dengan cara manual. Caviar ini punya tekstur yang cukup mudah hancur makanya harus diambil langsung dengan tangan agar bentuk aslinya tidak rusak.
Selain caviar ada lagi yang namanya daging sapi betina omi hime asal Jepang. Daging Ini harga per kilo nya saja bisa mencapai Rp 5 juta.
Daging sapi ini proses pemilihannya harus melewati uji kualifikasi. Mulai dari uji kebersihan sapi hingga pakan dan kesehatannya.
Lebih Mewah dan Elegan dengan Porsi Sedikit
Menu makanan yang ada di restoran mahal ternyata memang dibuat dengan porsi yang lebih sedikit.
Alasannya tentu saja karena porsi makanan yang kecil ini terlihat lebih elegan dan mewah.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
LPDB Koperasi Akselerasi Penyelesaian Dana Bergulir di Provinsi Bali
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Menperin Minta Insentif Otomotif ke Menkeu
-
Barcelona dan BRI Kolaborasi, Bayar Cicilan di BRImo Bisa Ketemu Lamine Yamal
-
IHSG Menutup 2025 di Level Tertinggi, OJK Buka Rahasia Pasar Modal RI yang Solid
-
Catatan Akhir Tahun, Aktivitas Industri Manufaktur RI Melambat
-
Cicilan HP ShopeePayLater vs Kredivo, Mana yang Lebih Murah
-
Pemerintah Tegaskan Impor Daging Sapi untuk Industri Bukan Kosumsi Masyarakat
-
Catatan Akhir Tahun: Waspada Efek 'Involusi' China dan Banjir Barang Murah di Pasar ASEAN
-
Pencabutan Insentif Mobil Listrik Perlu Kajian Matang di Tengah Gejolak Harga Minyak