Suara.com - PT Garuda Indonesia Tbk (Persero) Tbk atau GIAA sedang mengalami kesulitan keuangan imbas kesalahan pengelolaan manajemen masa lalu dan dampak pandemi Virus Corona atau Covid-19.
Utang perseroan hingga kini terus menumpuk hingga mencapai Rp 70 triliun, tak hanya itu beban bunga utang setiap bulan juga mencapai Rp 1 triliun.
Kondisi sulit ini diprediksi masih akan terus terjadi hingga tahun 2022, pandemi yang tak kunjung usai menjadi penyebab lambatnya proses pemulihan keuangan maskapai plat merah tersebut.
Direktur Center of Economic and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan, kinerja Garuda berkaitan erat dengan pemulihan mobilitas masyarakat dan pembukaan tempat wisata serta perjalanan luar negeri.
"Nampaknya sampai 2022 pun untuk rebound masih berat melihat situasi saat ini tekanan pandemi masih tinggi," kata Bhima kepada Suara.com, Minggu (15/8/2021).
Apalagi, jika dilihat dari program vaksinasi untuk mencapai herd immunity yang masih panjang karena saat ini baru 19.4 persen yang mendapatkan dosis pertama dan 9.8 persen yang vaksin lengkap.
Vaksinasi, kata dia, berkaitan dengan syarat penerbangan yang diwajibkan pemerintah bagi setiap penumpang pesawat.
"Kenapa vaksinasi penting? Karena syarat penerbangan perlu menunjukkan kartu vaksin. Itu turut jadi tantangan utama pendapatan dari sisi penumpang maskapai," katanya.
Kondisi keuangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) yang sedang carut marut membuat dua komisarisnya harus mundur dari 5 kursi yang ada, yakni Peter F. Gontha selaku komisaris yang mewakili pemegang saham publik dan Yenny Wahid putri dari mantan Presiden RI Gus Dur.
Baca Juga: Komisaris Garuda Indonesia Ramai-ramai Mundur, Ekonom: Menuju Pailit
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
OJK Sorot Modus Penipuan e-Tilang Palsu
-
Pertamina Rilis Biosolar Performance, BBM Khusus Pabrik
-
UMKM Kini Bisa Buat Laporan Keuangan Berbasis AI
-
Jelang Nataru, Konsumsi Bensin dan LPG Diramal Meningkat, Pertamina Siagakan 1.866 SPBU 24 Jam!
-
Darurat Komunikasi di Aceh: Saat Internet Mati Begitu Listrik Padam, Siapa yang Bertanggung Jawab?
-
Perluas Jangkauan Pelayanan, KB Bank Resmikan Grand Opening KCP Bandung Taman Kopo Indah
-
Distribusi BBM di Sebagian Wilayah Aceh Masih Sulit, Pertamina: Kami Terus Untuk Recovery
-
Bank Modal Pas-pasan di Ujung Tanduk: Mengapa OJK Paksa KBMI I Naik Kelas atau Tutup?
-
Akhiri Paceklik Rugi, Indofarma (INAF) Pasang Target Ambisius: Pendapatan Naik 112% di 2026
-
Nilai Tukar Rupiah Drop Lagi, Ini Pemicunya