Suara.com - Pemerintah terus mempercepat penyaluran berbagai bantuan sosial (bansos), sebagai salah satu bantalan dan jaring pengaman sosial demi menekan dampak pandemi Covid-19 terhadap perekonomian, terutama bagi masyarakat kelas bawah. Untuk itu, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Sosial RI bersama bank penyalur dana bansos menyerukan agar penerima bantuan yang sudah menerima dananya, agar segera menarik uang tersebut, dan menggunakannya.
Salah satu bank penyalur yang menyerukan imbauan penarikan segera dana bansos tersebut adalah PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI.
Di Jakarta, Senin (23/8/2021), Corporate Secretary BNI, Mucharom mengatakan, pihaknya mendapatkan amanat dari pemerintah, dalam hal ini Kemensos untuk menyalurkan bansos. Hingga saat ini, BNI ditugaskan untuk menyalurkan Program Sembako kepada 5,8 Juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM), dengan total dana sebesar Rp10,21 triliun.
BNI juga ditugaskan untuk menyalurkan bansos Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 4,1 juta KPM, dengan total dana sebesar Rp7,29 triliun. KPM penerima bantuan tersebut tersebar di 108 kota dan kabupaten.
“Kami menyampaikan terimakasih atas perhatian pemerintah, khususnya Menteri Sosial RI, yang terus memantau jalannya proses penyalutan dan pencairan bantuan sosial, baik PKH maupun Program Sembako, yang saat ini terus dilakukan upaya percepatannya,” ujar Mucharom.
Menurutnya, hingga saat ini terdapat sebagian KPM yang belum dapat mencairkan dana bantuan, salah satunya adalah karena rekening diblokir. Adapun penyebab pemblokiran rekening, antara lain karena KPM tidak datang mengambil kartu saat ada kegiatan pembagian di kelurahan setempat.
Penyebab lainnya, karena KPM tidak menarik dananya atau membelanjakan bansosnya dalam kurun waktu tiga bulan atau 90 hari, terhitung sejak dana bansos tersebut disalurkan.
BNI menghimbau kepada seluruh KPM Penerima Bansos untuk hadir mendatangi tempat pembagian Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) yang diatur oleh Pemerintah Daerah dan Dinas Sosial setempat, bekerja sama dengan Bank Himbara. Setelah menerima kartu KKS, KPM diminta mencairkan atau membelanjakan semua Bansos yang sudah masuk rekening atau wallet masing masing. Itu berlaku baik untuk Program Sembako yang sudah masuk dalam sembilan tahap dan atau Bansos PKH yang sudah masuk tiga tahap.
Pencairan dapat dilakukan di e-warong, Agen46, maupun ATM BNI yang tersebar di seluruh Indonesia. BNI menyiapkan lebih dari 51.000 Agen46 penyalur bansos dan lebih dari 17 ribu mesin ATM, yang bisa digunakan sebagai tempat transaksi bansos oleh KPM.
“Kami bersama Kementerian Sosial RI dan seluruh Dinas Sosial di kabupaten, serta kota terus berupaya melakukan percepatan pencairan agar seluruh dana bantuan sosial tersebut dapat segera diterima oleh KPM bersama seluruh kelengkapannya, antara lain KKS,” pungkas Mucharom.
Baca Juga: Program Kartu Prakerja Kembali Dibuka, Cek Promo Menarik dari BNI
Berita Terkait
-
KUR BNI Buat Petani Porang, Gabung di Ekosistem Porang, Kredit Cair!
-
Pengguna Listrik dengan Watt Besar Terima Bansos, Mensos: Ada yang Begitu
-
Supaya Tepat Sasaran, Mensos Gandeng Lapan Untuk Lacak Penerima Bansos
-
Cek 7 Bantuan Sosial Selama PPKM Level 4 Diperpanjang dan Penjelasan Lengkap
-
Cegah Kerumunan, Pos Indonesia Didorong Kirim Bansos Langsung ke Penerima
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
Terkini
-
Youth Economic Summit (2025) : Indonesia Diminta Hati-hati Kelola Utang
-
BRI Terus Berkomitmen Majukan UMKM Sebagai Pilar Ekonomi Nasional
-
Adakah Pinjaman Tanpa BI Checking? Jangan Mudah Tergiur, Cek Dulu Hal Penting Ini!
-
Youth Economic Summit 2025 : Indonesia Tangkap Peluang Pekerjaan Baru untuk Kurangi Penganggur
-
Youth Economic Summit 2025 Ungkap Strategi Prabowo Subianto Kurangi Kemiskinan di Indonesia
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Izin Sumur Rakyat Rampung Desember, Bahlil: Sekarang lagi Proses Verifikasi!
-
Youth Economic Summit 2025 'Paksa' Gen Z & Milenial Jadi Jantung Ekonomi Baru RI
-
Update Proyek DME, Bahlil: Pakai Teknologi China, AS hingga Eropa!
-
Bahlil Lahadalia Ungkap Alasan DMO Batubara Naik di Balik Kebijakan Baru ESDM