Suara.com - Gerobak listrik atau Gelis bisa jadi pilihan alternatif bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah untuk mempermudah mobilitas tanpa menimbulkan polusi udara maupun suara.
"Ide awalnya karena masih banyak gerobak pedagang yang didorong. Sepertinya kurang manusiawi karena tentunya berat. Jadi, muncul ide untuk membuat gerobak dengan tenaga listrik yang harganya terjangkau," kata Chief Marketing Officer Gelis Ary Tjahyono di Yogyakarta, Kamis (26/8/2021).
Ia menjelaskan, gerobak listrik tersebut ditawarkan dengan berbagai model yang bisa dipilih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan harga terjangkau, mulai dari Rp23 juta hingga sekitar Rp40 juta.
Gerobak bisa dijadikan untuk tempat menjual makanan, bahkan untuk kebutuhan bengkel berjalan, atau alat angkut lainnya.
Gelis memiliki kemampuan membawa beban hingga 300 kilogram, dengan kecepatan maksimal 30 km/jam. Baterai bisa digunakan untuk menempuh jarak sekitar 30 km hingga 50 kilometer untuk Gelis yang dibekali baterai lithium.
Sejak diproduksi massal pada 2020, Ary mengatakan sudah mampu memproduksi sekitar 450 unit gerobak listrik dan 380 unit di antaranya sudah berada di tangan konsumen. Pabrik berada di Bogor.
"Jika dibanding dengan kendaraan berbahan bakar bensin, maka Gelis ini memiliki efisiensi hingga 75 persen. Untuk kebutuhan pengisian daya baterai, bisa dilakukan di rumah. Jenis colokan pun sama seperti peralatan rumah tangga pada umumnya," katanya, dikutip dari Antara.
Daya yang dibutuhkan untuk pengisian baterai sekitar 300 watt.
Wakil Wali Kota Yogyakarat Heroe Poerwadi mengatakan, kendaraan listrik tersebut merupakan hasil karya asli bangsa Indonesia dan patut dibanggakan.
Baca Juga: Raih Catatan Positif, Kinerja Gemilang BRI Diproyeksikan Berlanjut hingga Akhir Tahun 2021
"Keberadaan kendaraan ini menjadi bukti dukungan untuk pelaku UMKM karena harganya cukup terjangkau dan efisien karena dayanya bisa diisi di rumah," kata dia.
Selain itu, lanjut Heroe, kendaraan tersebut juga bisa mendukung program pemerintah daerah untuk terus memperbaiki kualitas udara perkotaan.
"Karena menggunakan listrik, maka kendaraan ini tidak menyebabkan polusi udara. Jika ada semakin banyak pengguna kendaraan listrik, maka kualitas udara perkotaan bisa ditingkatkan," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Gernas BBI #PelangiSulawesi Diluncurkan, BNI Bantu Kurasi dan Digitalisasi UMKM
-
Bertambah 7,3 Juta Saat Wabah Corona, Potensi UMKM Digital Indonesia Capai Rp1.700 Triliun
-
Ikut Perkuat UMKM, SRC Ajak Masyarakat Belanja di Toko Kelontong
-
Ini Herbal Racikan Asli Tanah Kalimantan, Latitaka Borneo, yang Tembus Pasar Turki
-
Wamen BUMN Minta Valuasi PaDi UMKM di atas Bukalapak
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Roy Suryo Ikut 'Diseret' ke Skandal Pemalsuan Dokumen Pemain Naturalisasi Malaysia
-
Harga Emas Hari Ini: Antam Naik Lagi Jadi Rp 2.338.000, UBS di Pegadaian Cetak Rekor!
-
Puluhan Siswa SD di Agam Diduga Keracunan MBG, Sekda: Dapurnya Sama!
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
Terkini
-
Hendi Prio Santoso dan Kontroversinya, Pernah Tunjuk Diri Sendiri Jadi Wakil Komisaris
-
Menko Muhaimin Tegaskan Pentingnya BPJS Ketenagakerjaan, Dengar Aspirasi Pekerja Kreatif di NTT
-
Cek NI PPPK di Mola BKN Terkendala Error? Ini Solusinya
-
Isi Revisi RUU P2SK Baru: Pejabat BI Tidak Bisa Diberhentikan, Kecuali Gara-gara Ini
-
IHSG Berbalik Menguat, Cek Daftar Saham yang Cuan Pagi Ini
-
Kilang Minyak Dumai Pertamina Kebakaran, Operasional Terganggu?
-
Alasan Pemerintah Tak Naikkan Cukai Hasil Tembakau di 2026
-
Waduh, Fenomena Galbay di Pinjol Picu Perceraian Pasutri
-
Bank Indonesia Bakal Evaluasi Skema Bagi Beban dengan Pemerintah, Buat Biayai Program Prabowo
-
Shutdown AS Diabaikan, IHSG 'Pertahankan'Level 8.000 di Tengah Tekanan Jual Asing