Suara.com - Ketika meresmikan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional RI pada 2017 lalu, Presiden Jokowi sudah jelas mengingatkan bahwa perpustakaan tidak boleh lagi dogmatis. Tidak boleh menjadi menara gading. Perpustakaan harus menjangkau masyarakat.
Jangan seperti di masa sebelumnya dimana masyarakat yang harus menjangkau perpustakaan. Yang tidak kalah penting, segala konten koleksi perpustakaan harus didigitalkan.
Dulu, perpustakaan merupakan barang ekslusif, yang dipamerkan atau menjadi pajangan para raja dan kaum eksklusif, sehingga terlihat koleksi buku dimana-mana. Soal buku itu sudah dibaca dan sejauh mana hasilnya, itu perkara berbeda.
Hal tersebut menjadi kalimat pembuka Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, dalam Talk Show Radio Sonora FM bertemakan 'Peran Transformasi Perpustakaan Dalam Pemulihan Ekonomi’.
“Saat ini paradigma perpustakaan telah mengubah peran dan fungsi perpustakaan. Peran fungsi perpustakaan mengurusi koleksi hanya tertinggal 10 persen, sisanya lebih mengedepankan peran melakukan transfer klowledge ke masyarakat. Jadi, perpustakaan sudah lama mati kalau dia masih bersikap ekslusif. Dia harus inklusif,” jelas Muhammad Syarif Bando ditulis Selasa (31/8/2021).
Alhasil, ketika perpustakaan mulai turun ke masyarakat, mengenali segenap keseharian masyarakat, niscaya perpustakaan akan menemukan begitu banyak masalah. Dari situ diketahui bahwa kebutuhan masyarakat kepada akses perpustakaan sangatlah besar.
Paradigma yang kini dibawa Perpustakaan Nasional adalah bagaimana masyarakat memahami literasi. Syarif Bando mengatakan literasi memiliki empat tingkatan, dimulai dari kemampuan baca, tulis, hitung dan pembangunan karakter, aksesibilitas terhadap bahan bacaan terbaru, terpercaya dan menjadi solusi.
Yang kedua memahami makna tersirat dari yang tersurat. Ketiga memiliki kemampuan berinovasi atau kreativitas. Dan tingkatan akhir literasi adalah kemampuan menghasilkan barang/jasa yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat.
“Itu artinya, masyarakat membutuhkan sarana perpustakaan mengubah kualitas hidupnya. Dari barang dan jasa yang dihasilkan sebagai upaya untuk meningkatkan taraf hidupnya,” beber Syarif Bando.
Baca Juga: Perpusnas Berikan Bantuan Pocadi dan DAK Perpustakaan untuk NTB
Apalagi di tengah kondisi pandemi, dimana kurang lebih 20 juta masyarakat Indonesia merasakan dampak langsung Covid-19. Tidak ada jalan lain. Mereka harus punya skill untuk melakukan sesuatu. Melanjutkan kehidupannya. Itu artinya, jutaan orang membutuhkan asupan ilmu terapan, dan perpustakaan menyediakan.
“Siapa saja yang terdampak pandemi Covid-19 dan susah lapangan kerja, silahkan datang ke perpustakaan, kami akan membimbing dan mendampingi pilihan ekonomi apa saja,” katanya.
Selain Kepala Perpusnas, nara sumber lain talk show, Direktur Agama, Pendidikan, dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami, menjabarkan tentang rencana target kerja pemerintah yang menaikkan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,2 – 5,5 persen, dalam masa pandemi ini.
Kaitan dengan program literasi perpustakaan berbasis inklusi sosial yang diusung Perpusnas, Bappenas memberi dukungan penuh dengan menjadikannya sebagai salah satu program prioritas nasional untuk mencapai SDM unggul dan berdaya saing.
Karena pentingnya program tersebut, maka dukungan anggaran juga diperkuat, salah satunya melalui dana alokasi khusus (DAK). DAK sudah dijalankan selama tiga tahun untuk membangun infrastruktur sosial, seperti sekolah, rumah sakit dan perpustakaan.
“Di bidang perpustakaan, kami memperkuat infrastruktur seperti pembangunan gedung baru, rehabilitasi, pengadaan perabot, penyediaan bahan dan koneksi internet untuk meningkatkan tingkat kunjungan,” katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Luhut Turun Tangan, Minta Purbaya Tak Ambil Anggaran MBG
-
Anggaran Makan Bergizi Gratis Tembus Rp20 Triliun, Penyerapan Melonjak Tiga Kali Lipat!
-
Disindir soal Subsidi LGP 3Kg, Menkeu Purbaya: Mungkin Pak Bahlil Betul
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
Dharma Jaya Klaim Bukukan Pertumbuhan Bisnis 190 Persen
-
Sebelum Dilegalkan, 34.000 Sumur Minyak Rakyat Sedang Diverifikasi
-
Santai! Menko Airlangga Yakin Rupiah Kebal Guncangan Shutdown Amerika!
-
Kementerian ESDM: Stok BBM SPBU Swasta Akan Kosong sampai Akhir 2025 Jika Tak Beli dari Pertamina
-
Rupiah Kembali Menguat pada Jumat Sore
-
Rupiah Makin Ganas, Dolar AS Keok Imbas Penutupan Pemerintahan Trump?