Suara.com - Harga emas dunia anjlok lebih dari 1,5 persen pada perdagangan Selasa, penurunan ini berada di jalur untuk mencatat penurunan harian terbesar dalam sebulan karena dolar AS yang kuat.
Mengutip CNBC, Rabu (8/9/2021) harga emas di pasar spot anjlok 1,6 persen menjadi 1.794,57 dolar AS per ounce ditetapkan untuk hari terburuk sejak 9 Agustus.
Sementara, emas berjangka Amerika Serikat ditutup melorot 1,9 persen menjadi 1.798,5 dolar AS per ounce.
Indeks Dolar (Indeks DXY) melonjak 0,5 persen terhadap sekeranjang pesaingnya, membuat emas lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.
"Pasar emas melihat beberapa retracement," dengan dolar kemungkinan akan naik lebih jauh dan menekan logam itu, kata Daniel Pavilonis, analis RJO Futures.
Emas mencapai level tertinggi dua setengah bulan, Jumat, setelah laporan penggajian Amerika yang lebih lemah dari ekspektasi mendorong spekulasi bahwa Federal Reserve mungkin mendorong kembali waktu pengurangan pembelian obligasi.
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, yang disebabkan oleh langkah-langkah stimulus besar-besaran.
Lebih lanjut melemahkan daya tarik emas, imbal hasil US Treasury 10-tahun juga melesat ke level tertinggi sejak pertengahan Juli, meningkatkan opportunity cost memegang logam kuning yang tidak memberikan bunga.
Investor juga mencermati pertemuan Bank Sentral Eropa, Kamis, yang kemungkinan akan memperdebatkan pengurangan langkah-langkah stimulus karena ekonomi zona euro bangkit kembali.
Baca Juga: Tapering, Harga Emas Dunia Justru Dekati Level Tertingginya
Perak menyusut 1,4 persen menjadi 24,32 dolar AS per ounce, platinum anjlok 2,2 persen menjadi 996,48 dolar AS per ounce. Paladium tergelincir 1,5 persen menjadi 2.373,68 dolar AS per ounce.
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kehabisan Gas dan Bahan Baku, Dapur MBG Aceh Bertahan dengan Menu Lokal
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
Terkini
-
Pakar Ingatkan Risiko Harga Emas, Saham, hingga Kripto Anjlok Tahun Depan!
-
DPR Tegaskan RUU P2SK Penting untuk Mengatur Tata Kelola Perdagangan Aset Kripto
-
Mengapa Rupiah Loyo di 2025?
-
Dukungan LPDB Perkuat Layanan Koperasi Jasa Keselamatan Radiasi dan Lingkungan
-
LPDB Koperasi Dukung Koperasi Kelola Tambang, Dorong Keadilan Ekonomi bagi Penambang Rakyat
-
Profil Agustina Wilujeng: Punya Kekayaan Miliaran, Namanya Muncul di Kasus Chromebook
-
RUPSLB BRI 2025 Sahkan RKAP 2026 dan Perubahan Anggaran Dasar
-
Pemerintah Jamin UMP Tak Bakal Turun Meski Ekonomi Daerah Loyo
-
Mengapa Perusahaan Rela Dijual ke Publik? Memahami Gegap Gempita Hajatan IPO
-
KEK Mandalika Kembali Dikembangkan, Mau Bangun Marina