Suara.com - Start-up artifial intellgence atau kecerdasan buatan yang didorong oleh dua orang kaya dunia, Bill Gates dan Jeff Bezos baru-baru menjalin kolaborasi bersama kelompok pertambangan terbesar kedua di dunia untuk berburu material yang digunakan dalam kendaraan listrik.
Perusahaan terebut, KoBold bersama BHP akan bersama-sama mencari lithium, nikel, kobalt, dan tembaga di Australia. Hal ini sudah dikonfirmasi langsung oleh CEO KoBold Kurt House.
Kemitraan tiga tahun KoBold dan BHP dapat membantu sumber nikel yang digunakan dalam kendaraan Tesla setelah sebelumnya BHP menyepakati kerjasama penyediaan nikel untuk Tesla.
"Bisa jadi jika kita membuat penemuan nikel dan kobalt bersama-sama, pasokan itu akan menjadi bagian dari kesepakatan itu," kata House, kepada Insider via Warta Ekonomi.
"Tesla luar biasa. Tidak perlu dipertanyakan lagi. Mereka adalah pemimpin pasar kendaraan listrik," sambung dia.
Untuk informasi, KoBold adalah perusahaan eksplorasi mineral milik swasta yang berbasis di Silicon Valley. Perusahaan itu memaksimalkan fungsi AI dalam mengumpulkan data tentang tempat mengebor bahan baku yang digunakan dalam EV.
Meski belum dapat dipastikan berapa banyak yang akan dikeluarkan perusahaan untuk proyek tersebut, tetapi mereka memastikan akan menghabiskan puluhan juta dolar selama dua tahun ke depan.
Eksplorasi ini akan dimulai di Australia barat, yang mencakup setengah juta kilometer persegi tanah. Perusahaan memilih Australia karena negara ini memiliki bahan yang tepat yang dibutuhkan untuk kendaraan listrik, dan memiliki standar tenaga kerja dan lingkungan yang tinggi, kata House.
"Pada dasarnya kami dapat menjamin bahwa setiap penemuan yang kami buat di sana akan dikembangkan dengan cara yang etis dan berwawasan lingkungan," kata dia.
Baca Juga: General Motors Hentikan Produksi Mobil Listrik Chevy Bolt Akibat Kebakaran Baterai
Salah satu investor utama di KoBold adalah Breakthrough Energy Ventures, yang digawangi oleh pendiri Microsoft Bill Gates, pendiri Amazon Jeff Bezos, dan pendiri Bloomberg Michael Bloomberg.
House mengatakan bahwa Gates dan Bezos memiliki pengaruh atas pencarian logam EV tetapi dia tidak dapat mengungkapkan berapa banyak uang yang diinvestasikan dana Gates dalam proyek tersebut.
Investor KoBold lainnya termasuk Andreessen Horowitz, perusahaan VC Lembah Silikon terkemuka, dan perusahaan energi milik negara Norwegia, Equinor.
Pada bulan Agustus, KoBold mengatakan akan menghabiskan USD15 juta (Rp213 triliun) untuk berburu bahan mobil listrik di Greenland bersama perusahaan pertambangan Bluejay.
Berita Terkait
-
Begini Jadinya Jika Tesla Bikin Motor Listrik, Tampil Sangar Bak Kendaraan Superhero
-
Mengenal Tiga Mobil Tertua di Dunia, Salah Satunya Karya Carl Benz
-
Desainer Mercedes-Benz: Desain Sedan Tiga Kotak Mulai Ketinggalan Zaman
-
Dampak PPKM Turunkan Penjualan Emas dan Nikel Antam
-
Pengamat Otomotif: Tidak Semua Pabrikan Mobil Siap Beralih ke Kendaraan Listrik
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Jenderal TNI Muncul di Tengah Konflik Lahan Jusuf Kalla vs GMTD, Apa Perannya?
-
Geger Keraton Solo: Putra PB XIII Dinobatkan Mendadak Jadi PB XIV, Berujung Walkout dan Keributan
-
Cetak 33 Gol dari 26 Laga, Pemain Keturunan Indonesia Ini Siap Bela Garuda
-
Jawaban GoTo Usai Beredar Usul Patrick Walujo Diganti
Terkini
-
BSI Kantongi Izin Jasa Simpanan Emas, Harga Jadi Terjangkau?
-
Indonesia Jual Emisi Karbon 12 Juta Ton ke Norwegia, Setara Hilangkan 2,6 Juta Mobil dari Jalanan
-
Pertamina Bentuk Satgas Nataru Demi Pastikan Ketersediaan dan Pelayanan BBM
-
Pindar Lebih Bergairah, Efek Dapat Guyuran Likuiditas Rp 200 Triliun
-
Danantara Banyak Kasih Syarat KRAS Sebelum Suntik Dana Rp 8,35 Triliun
-
Garuda Indonesia Tahan Datangkan 3 Pesawat Baru, Apa Alasannya?
-
Setelah CHT, Menkeu Purbaya Ditantang Bereskan Penyaluran Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau
-
Uang Digital Terus Berkembang Pesat di Indonesia
-
Profil Dirut Bank BJB Yusuf Saadudin yang Meninggal Dunia
-
Rupiah Bangkit ke Rp16.716, Namun Ancaman Fiskal dan Geopolitik Bayangi Pasar