Suara.com - Beberapa hari terakhir, aset kripto Bitcoin sedang diterpa isu soal penurunan harga yang menyebabkan investor was was.
Banyaknya pemberitaan mengenai penurunan harga Bitcoin merupakan buntut dari aksi jual lantaran adanya kekhawatiran efek penularan China Evergrande Group dan juga investor yang sedang fokus pada arah kebijakan bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve.
CEO Indodax, Oscar Darmawan menyatakan bahwa penurunan Bitcoin adalah hal yang wajar terjadi dan jangan sampai kita beranggapan negatif bahwa ini merupakan akhir dari trend aset kripto.
“Pada dasarnya kan, naik turunnya harga aset kripto didasari oleh hukum permintaan penawaran dan trend berita nya apakah lagi positif ataupun negatif. Namun saya rasa penurunan ini masih dalam batas wajar mengingat Bitcoin masih berpotensi meningkat lagi. Saya ambil contoh, beberapa bulan lalu Bitcoin sempat anjlok sampai menyentuh angka $30.000. Tapi nyatanya beberapa bulan kemudian bisa menyentuh angka $50.000 lagi. Gak cuma bitcoin sebenarnya, tapi aset kripto lain semacam Ethereum pun sama. Masih ada potensi bullish lagi”, ujar Oscar Darmawan ditulis Kamis (23/9/2021).
Menurut Oscar, hal ini sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh para investor untuk membeli Bitcoin dengan “harga diskon”.
“Investasi itu kan pada dasarnya adalah membeli sesuatu (dalam hal ini adalah kripto) di saat murah, dan menjualnya di saat mahal. Bukan sebaliknya. Sesederhana itu sebenarnya. Nah, mumpung Bitcoin sedang “murah”, sebenarnya para investor bisa memanfaatkan momentum ini. Setelah membeli, lalu disimpan, dan dijual saat harga naik atau kembali menembus level tertingginya seperti di beberapa bulan lalu, Bitcoin sempat menembus all time highnya di $60.000. Momen beberapa hari terakhir ini juga bisa Kita pergunakan untuk meningkatkan portofolio kita,” jelas Oscar Darmawan.
Dengan market merah beberapa hari terakhir, tidak menyurutkan niat beberapa pihak untuk membeli bitcoin. Salah satunya negara El Salvador yang dua minggu kemarin resmi menyatakan Bitcoin sebagai alat pembayaran sah di negaranya.
Nayib Bukele, presiden El Salvador memberikan cuitan di twitter “We just bought the dip. 150 new coins! El Salvador now holds 700 coins. They can never beat you if you buy the dips.” yang menunjukkan bahwa El Salvador menambah persediaan bitcoin sebesar 150 btc dan total kepemilikan El Salvador sekarang ada 700 BTC.
Tidak hanya itu, perusahaan multinasional di industri teknologi finansial asal Amerika Serikat, Paypal telah menyediakan fitur perdagangan Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Bitcoin Cash untuk penggunanya di Inggris. Peluncuran ini menandakan wujud komitmen nyata Paypal untuk terus berubah dan berinovasi demi memenuhi kebutuhan pengguna.
Baca Juga: Zipmex Umumkan Daftar Resmi Investornya Setelah Dapat Pendanaan 41 Juta Dolar AS
Pengguna PayPal di Inggris Raya yang sudah terverifikasi, dapat membeli, menyimpan, dan menjual kripto dengan minimal pembelian sebesar £1, setara Rp19.600. Melalui akun Paypal, para pengguna dapat melihat harga secara real time.
CEO Indodax Oscar Darmawan menanggapi bahwa ini adalah fenomena yang bagus untuk pertumbuhan aset kripto, mengingat sudah bertambah perusahaan finansial yang mengizinkan perdagangan aset kripto. Oscar menganggap bahwa inovasi inovasi dari perusahaan finansial ini tentu sedikit banyak akan ditiru oleh perusahaan finansial lainnya.
“Setelah bank kedua terbesar di Amerika Serikat yaitu JP Morgan, dan Bank of America mengizinkan perdagangan Bitcoin beberapa bulan lalu, kali ini giliran raksasa fintech asal Amerika yaitu Paypal yang telah mengizinkan perdagangan kripto dan melakukan ekspansi ke luar negeri tepatnya ke Inggris Raya. Pelanggan akan dapat memilih dari empat koin yang ditawarkan yaitu Bitcoin, Ethereum, Litecoin, dan Bitcoin Cash. Menurut saya, dengan adanya kabar ini, tentu menandakan peningkatan pengaruh kripto di masyarakat khususnya di Inggris Raya.” kata Oscar Darmawan .
Sebagai tambahan informasi, momen smart contract bitcoin bernama Taproot yang akan dirilis sekitar bulan Oktober-November 2021 akan mengubah sejarah dimana bitcoin akan menjadi smart contract untuk pertama kalinya.
Smart contract ini dibuat untuk menambah efisiensi sehingga bisa mengurangi tekanan biaya transaksi Bitcoin dari sisi penawaran. Tentu ini akan memudahkan orang orang untuk lebih mengembangkan bitcoin.
Pada bulan September tahun 2020, harga Bitcoin menyentuh US$11.900,39 per koin atau setara Rp 173,75 juta dan sekarang harganya menyentuh di angka US$43,246.39 per koin atau setara Rp 615,757 juta. Ini membuktikan bahwa bitcoin bukanlah investasi jangka pendek.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Harga Bitcoin Terus Merosot Hingga di Bawah USD 90.000, Begini Prospeknya
-
Masyarakat Bisa Pinjam Dana ke Danantara untuk Bangun Dapur MBG, Gimana Caranya?
-
Purbaya Heran BTN Minta Tambah Anggaran Padahal Penyerapan Minim: Aneh Juga Dia
-
Saham Bank BUMN Rontok Serempak, Investor Cuek usai Menkeu Purbaya Suntik Rp76 T
-
Neraca Pembayaran Masih Alami Defisit 6,4 Miliar Dolar AS, Bagaimana Kondisi Cadangan Devisa?
-
Ekonom : Sikat Gudang Penyelundup Thrifting tapi Beri Napas Pedagang Eceran!
-
Danantara Tentukan 4 Kota Jadi Pilot Project Waste to Energy
-
Purbaya: Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 5,04% Q3 2025, Belanja Pemerintah Ikut Ngegas
-
Pinjaman KUR BRI di Bawah Rp100 Juta Tidak Wajib Pakai Agunan? Ini Penjelasannya
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia