Suara.com - Melalui Perjanjian Paris (Paris Agreement), Indonesia berkomitmen mengurangi emisi gas rumah kaca pada 2030 hingga 29% dengan usaha sendiri dan 41% dengan dukungan internasional. Bangunan gedung merupakan salah satu sektor yang mengeluarkan emisi gas rumah kaca terbesar di Indonesia setelah sektor industri dan transportasi. Di sektor ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus melakukan inovasi untuk mengurangi konsumsi energi sekaligus mengurangi emisi gas rumah kaca melalui pendekatan desain pasif tanpa mengorbankan kenyamanan termal penghuninya. Salah satu hasil inovasi tersebut diwujudkan dalam bentuk purwarupa rumah susun (Rusun) hemat energi yang saat ini telah terbangun di Kota Tegal. Inovasi tersebut merupakan hasil kolaborasi penelitian dan pengembangan antara Pusat Litbang Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR dengan Hiroshima University yang didukung oleh berbagai pihak baik dari Indonesia maupun dari Jepang.
Purwarupa Rusun merupakan bangunan rusun eksperimental untuk meneliti dan mengembangkan desain rusun yang responsif terhadap iklim melalui desain pasif sehingga memiliki kinerja termal yang baik tanpa menggunakan energi berlebih untuk pendinginan udara. Purwarupa ini adalah purwarupa rusun untuk kelas menengah ke atas, yang terbagi dalam dua tipologi unit hunian, yaitu unit standar 2 kamar tidur dan unit loft (unit dengan lantai mezanin dengan ketinggian 5,4 meter). Masing-masing unit memiliki luas di atas 50m2. Selain itu, purwarupa rusun ini juga menggunakan konsep sistem pendinginan hybrid, yaitu kombinasi pendinginan pasif dan aktif.
Untuk memaksimalkan penggunaan energi alam, purwarupa Rusun dirancang dengan memperhatikan karakteristik iklim setempat yang panas-lembap. Tata arah (orientasi) bangunan dirancang sedemikian rupa dengan memperhatikan pergerakan relatif matahari dan pergerakan angin sepanjang tahun di lokasi tersebut. Selain orientasi, pendekatan pasif yang lain dapat dilihat pada penggunaan balkon yang lebar sebagai penyangga panas (thermal buffer) sekaligus sebagai peneduh (shading device) sehingga udara panas dari luar dan radiasi matahari langsung (direct solar radiation) tidak masuk ke dalam ruangan secara langsung.
Bangunan juga dilengkapi dengan void serta sirip angin (wind fin) di lantai dasar untuk mengarahkan angin sekaligus meningkatkan efektivitas dan efisiensi ventilasi apung (stack effect ventilation). Unit hunian dilengkapi dengan banyak bukaan untuk memaksimalkan ventilasi silang. Kombinasi dengan ventilasi apung menyebabkan efektivitas ventilasi silang meningkat. Jendela dan bukaan lain dirancang secara khusus oleh YKK AP R&D Center Indonesia, salah satu kontributor dalam riset kolaborasi tersebut, dengan menggunakan kisi-kisi untuk mengoptimalkan inlet udara sekaligus mencegah serangga dan debu masuk ke dalam ruangan, serta menjaga privasi penghuni di dalamnya.
Untuk mencegah panas masuk ke dalam unit hunian melalui dinding, dinding bangunan dilapisi dengan bahan insulasi (rockwool), terutama di sisi barat dan timur, yang menerima panas dalam jumlah besar dari radiasi matahari. Selain itu, warna yang digunakan bersifat reflektif sehingga dapat memantulkan lebih dari 90% panas dari radiasi matahari.
Prinsip radiant cooling diterapkan dengan menggunakan material Phase Change Material (PCM) yang pada bagian lantai. Material ini memiliki kemampuan untuk menyimpan panas saat siang hari dan melepas saat malam hari.
Purwarupa Rusun ini telah diresmikan oleh Walikota Tegal bersama Kementerian PUPR serta Hiroshima University pada tanggal 12 Maret 2020. Pembangunan Purwarupa ini didanai sepenuhnya oleh Nichias Corporation serta didukung oleh berbagai pihak. Dari Pihak Indonesia, dukungan penuh diberikan oleh Pemerintah Kota Tegal untuk lahan dan perizinan serta sarana dan prasarana pendukung lainnya, PT. LAPI ITB, PT. Beton Elemindo Perkasa (BEP), dan PT. Matrix. Dari pihak Jepang, ada YKK AP yang merancang pintu dan jendela yang merancang pintu dan jendela Panasonic untuk sistem tata udara, dan Asahimas Glass untuk kaca.
Hasil eksperimen ini diharapkan dapat menjadi referensi dan standar untuk perancangan bangunan apartemen maupun rumah susun sederhana milik (Rusunami) di masa depan. Penelitian ini akan dilanjutkan selama 3 tahun ke depan, serta dilanjutkan dengan penelitian serupa untuk Rusun kelas menengah ke bawah (Rusunawa).
Rani Widyahantari dan Muhammad Nur Fajri Alfata
Perekayasa Ahli Muda Balai Sains Bangunan, Kementerian PUPR
Baca Juga: Kementerian PUPR Bangun 23 Rusun Untuk ASN di Sejumlah Daerah
Berita Terkait
-
Hapernas, Kementerian PUPR Dorong Generasi Muda Peduli Perumahan
-
HUT Ke-76 RI, Yuk! Ikut Lomba Video Reels Instagram dari Bina Marga
-
Rawan Tsunami, Kementerian PUPR Bangun Pengaman Pantai di Pesisir Lampung Selatan
-
Dukung Kebersihan Kota, Kementerian PUPR Menghibahkan Truk sampai Motor Roda Tiga
-
Pandemi Covid-19, Kementerian PUPR Tegaskan Program Sejuta Rumah Tetap Berjalan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
ESDM Perkuat Program PLTSa, Biogas, dan Biomassa Demi Wujudkan Transisi Energi Hijau untuk Rakyat
-
Lowongan Kerja PT Surveyor Indonesia: Syarat, Jadwal dan Perkiraan Gaji
-
Profil BPR Berkat Artha Melimpah, Resmi di Bawah Kendali Generasi Baru Sinar Mas
-
BI Sebut Asing Bawa Kabur Dananya Rp 940 Miliar pada Pekan Ini
-
BI Ungkap Bahayanya 'Government Shutdown' AS ke Ekonomi RI
-
Pensiunan Bisa Gali Cuan Jadi Wirausahawan dari Program Mantapreneur
-
Sambungan Listrik Gratis Dorong Pemerataan Energi dan Kurangi Ketimpangan Sosial di Daerah
-
Bank Indonesia Rayu Apple Adopsi Pembayaran QRIS Tap
-
Profil Cucu Eka Tjipta Widjaja yang Akusisi PT BPR Berkat Artha Meimpah
-
Kementerian ESDM Tata Kelola Sumur Rakyat, Warga Bisa Menambang Tanpa Takut