Suara.com - Guru Besar Fakultas Kedokteran UI yang juga Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD-KHOM, FINASIM, FACP mengatakan tidak ada bukti air galon guna ulang menyebabkan penyakit kanker.
Menurutnya, yang pasti 90-95 persen kanker itu dari lingkungan atau environment.
“Kebanyakan karena paparan-paparan gaya hidup seperti kurang olahraga dan makan makanan yang salah, merokok, dan lain sebagainya. Jadi belum ada penelitian aii galon itu menyebabkan kanker,” ujarnya ditulis Selasa (12/10/2021).
Pernyataan Prof Aru ini membantah tudingan beberapa pihak yang membangun narasi menyudutkan air kemasan galon berbagan polikarbonat yang selama puluhan tahun digunakan oleh industri minuman karena ramah lingkungan dan terbukti aman melindungi kualitas produk air minum yang dikonsumsi masyarakat luas selama ini.
Penegasan yang sama juga disampaikan Anggota Yayasan Kanker Indonesia Dr. Nadia A Mulansari SpPD-KHOM. Dia mengatakan kanker itu multifactorial, di mana sekitar 10-15 persen sifatnya genetic dan sisanya sekitar 90-95 persen itu sporadik atau lebih ke lingkungan.
Yang jelas, kata dokter Nadia, penyebab utama kanker yang sudah terbukti dari berbagai penelitian itu adalah rokok.
“Itu menyebabkan sekitar 20-30 kasus kanker,” tuturnya.
Faktor resiko yang lain yang bisa berpengaruh terhadap terjadinya kejadian kanker adalah obesitas atau kegemukan, pemakaian hormonal yang panjang, usia mensturasi dini, wanita yang tidak menyusui, terpapar bahan-bahan cat, dan pupuk kimia.
“Intinya, penyebab kanker itu multifactorial. Jadi, banyak faktor-faktor lain yang berkontribusi terhadap suatu sel sehingga membuat sel itu berubah menjadi sel kanker,” tukasnya.
Baca Juga: Deputi BPOM: Paparan BPA AMDK Galon Masih Aman untuk Bayi dan Ibu Hamil
Terkait air galon yang diisukan bisa menyebabkan kanker, dokter Nadia malah tertawa mendengarnya.
“Nggak lah, air galon itu malah air putih paling sehat,” cetusnya sambil tertawa.
Dia malah merasa orang-orang yang menyebarkan isu itu juga penjual air kemasan.
“Malah sehat itu air galon guna ulang, apalagi dari merek-merek besar yang tentunya sudah memiliki ijin edar dari BPOM. Dia jualan air kemasan juga kali yang bikin isu itu,” ucapnya seraya bercanda.
Narasi negatif dan serangan terhadap air kemasan galon guna ulang berbahan polikarbonat terjadi dalam dua tahun terakhir bersamaan dengan munculnya air kemasan galon sekali pakai yang dikritik para aktifis lingkungan karena berpotensi menambah samoah plastik di lingkungan.
Dokter Nadia mengatakan air galon guna ulang itu pasti sudah menggunakan plastik yang sudah food grade.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Investasi Properti di Asia Pasifik Tumbuh, Negara-negara Ini Jadi Incaran
-
kumparan Green Initiative Conference 2025: Visi Ekonomi Hijau, Target Kemandirian Energi Indonesia
-
LHKPN Wali Kota Prabumulih Disorot, Tanah 1 Hektare Lebih Dihargai 40 Jutaan
-
Masyarakat Umum Boleh Ikut Serta, Pegadaian Media Awards Hadirkan Kategori Citizen Journalism
-
Zoomlion Raih Kontrak Rp4,5 Triliun
-
16th IICD Corporate Governance Award 2025: Telkom Meraih Penghargaan Best State-Owned Enterprises
-
Bank Mandiri Raup Laba Rp 24,5 Triliun di Semester I 2025, Turun dari Tahun Lalu
-
Maskapai Ini Kurangi Rute Penerbangan hingga Pangkas Karyawan
-
Rupiah Loyo Jelang Akhir Pekan
-
Harga Emas Antam Anjlok, Rp8.000 Per Gram! Investor Emas Wajib Tahu