Suara.com - Proses hulu mengambangkan IP dalam skala komersial dan nasional atau lebih merupakan periode yang krusial bagi banyak kreator IP. Hadirnya HATCH 2021 merupakan pelengkap dari program Katapel dalam proses kurasi sejak dini para kreator IP. Sejak program HATCH 2021 dirilis September lalu, para peserta yang merupakan calon kreator IP terlihat amat sangat antusias.
Setelah mengikuti kelas webinar selama dua hari dan mendapatkan bekal awal dari para pembicara, para peserta diminta untuk mengirimkan ulang proposal mereka.
Dari 100 pengirim panitia HATCH 2021 memilih 30 kandidat yang kemudian akan diwawancarai satu persatu sambil mempresentasikan IP mereka. Beberapa hal yang menjadi poin penilaian adalah dari konsep yang diusung serta serta kesiapan sang kreator dalam mengembangkan IP yang mereka bawa.
"Menyenangkan sekali melihat antusiasme calon kreator IP dengan banyak ide baru dan segar. Kami telah memilih 20 IP dalam Batch pertama HATCH 2021 untuk dapat segera mendapatkan serangkaian program inkubasi yang telah kami siapkan. Semoga batch-batch selanjutnya dapat mengakomodir kebutuhan pengembangan IP baru dan semakin banyak yang bisa mengikuti program HATCH,” kata Grace Kusnadi selaku Program Director Hatch ditulis Jumat (15/10/2021).
Dari hasil wawancara ini terpilih 20 IP yang akan dibimbing selama 2 bulan oleh 12 mentor yang beberapa di antaranya Monez, Diaz Hensuk, Rizal Pratama, Poetri Soehendro, Leo Tigor, Michael Kienzy, Charles Siagian, Ivan Chen, Dhana Anggoro, Pramudya Andika, Esa Pavlichenko, dan Maria Leonietha.
Berikut 20 IP yang masuk dalam Batch pertama HATCH 2021:
- Tickle Fickle
- Sekar Mekar
- Cokibagel
- Happy Family Cilik
- Glibals Adventure
- Jejak Rejakids
- Ruangkala
- Kunokini
- Bingo-Gaga / Ide Studio
- Mora / Olfi
- Hari-hari lucy
- P.E.T.I.R
- Indonesian Childrem Heroes
- Pralaya
- Yerzard
- Aesthete Miserables
- Dion and Friends
- Legacy of Moksha
- @rumakanguru
- Ekstraksirosis / Itnart Komik
"Para IP terpilih akan mendapatkan berbagai macam materi mulai dari story building, visual design, hingga IP development dan penjualan. Walau di tahap ini para kreator tidak dituntut untuk bisa menjual karya mereka, namun setidaknya sedari dini sudah dibekali pengetahuan akan komersialisasi IP sehingga jika telah dirasa matang maka bisa lebih cepat menguasai pasar industri kreatif,” pungkas Grace.
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Ketegangan AS-China Picu Sell-Off Global, IHSG Tertekan Aksi Jual Asing Rp 1,32 Triliun
-
Aksi BRI Peduli dan Sungai Watch Pulihkan Fungsi Ekologis dan Kelestarian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Rekomendasi Aplikasi Sekuritas Mirip Stockbit, Biaya Murah dan Terdaftar OJK
-
Siap-siap! Kantor Menkeu Purbaya Bakal Kenakan 'Pajak Gula' Buat Coca-cola Cs
-
Menkeu Purbaya: Saya Tak Suka Banyak Utang!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
Inovasi Teknologi Ramah Lingkungan dari Bekasi, Gunung Kidul dan Sukadana
-
Menkeu Purbaya Buka Opsi Turunkan PPN, Ditentukan Akhir Tahun