Suara.com - Deputi Bidang Ekonomi Bappenas Amalia Adininggar mengatakan, pandemi Covid-19 menyebabkan terjadinya penurunan produktivitas tenaga kerja. Hal tersebut kata Amalia karena adanya peningkatan pengangguran.
"Kita tahu bahwa semua pandemi menyebabkan penurunan produktivitas karena memang terjadi peningkatan pengangguran akibat dari tekanan baik dari sisi permintaan maupun supply dalam perekonomian di Indonesia," ujar Amalia dalam diskusi Pemulihan Inklusif Dampak Pandemi Covid-19 menuju Indonesia Tangguh, ditulis Sabtu (16/10/2021).
"Covid-19 tak hanya menyebabkan kontraksi terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi meningkatkan pengangguran dan menurunkan produktivitas dari tenaga kerja kita," sambungnya.
Ia pun membandingkan tingkat produktivitas pada tahun-tahun sebelumnya yang mengalami penurunan.
"Kalau kita bandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya tingkat produktivitas tenaga kerja kita yang diukur dengan PDB tenaga kerja kita mengalami penurunan," tutur Amalia.
Selain itu kata Amalia, pandemi covid-19 juga menyebabkan pindahnya tenaga kerja ke sektor produktivitas yang lebih rendah.
"Pandemi Covid-19 menyebabkan tenaga kerja berpindah ke sektor ke produktivitas yang lebih rendah. Sehingga jumlah tenaga kerja yang bekerja di sektor manufaktur, konstruksi mengalami penurunan," ucap Amalia.
Bahkan kata Amalia, masyarakat yang kehilangan pekerjaan di sektor produktif justru berpindah ke sektor pertanian dan sektor perdagangan.
Karena itu kata Amalia presentasi sektor informal juga mengalami peningkatan karena pandemi Covid-19
Baca Juga: Tingkatkan Produktivitas di Tengah Kesibukan dengan 4 Kegiatan Kecil Ini!
"Justru mereka yang kehilangan pekerjaan di sektor yang produktif ini berpindah ke sektor antar lain pertanian dan sektor ke perdagangan, yang memang kedua sektor ini produktivitasnya relatif lebih rendah dibandingkan sektor manufaktur dan konstruksi. Sehingga dengan demikian bahwa presentasi sektor informal pun menglami peningkatan," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
7 Ide Usaha Modal 1 Juta, Anti Gagal dan Auto Cuan
-
Cara Daftar WiFi Internet Rakyat, Surge Buka Akses Biaya Rp100 Ribu per Bulan
-
Operasikan 108 Kapal, PIS Angkut Energi 127,35 juta KL Sepanjang Tahun 2025
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Kilang Minyak Indonesia Tetap Relevan di Tengah Pergeseran ke EBT
-
Blockchain Dianggap Mampu Merevolusi Pengelolaan Data Nasional, Benarkah?
-
Dukung Kemajuan Industri Sawit, BRI Fasilitasi Sindikasi Pembiayaan Rp5,2 Triliun bagi PT SSMS
-
Perlukah BBM Bobibos Lakukan Pengujian Sebelum Dijual, Begini Kata Pakar
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
IHSG Sumringah Melojak Didorong BI Rate, Intip Saham yang Cuan Hari Ini