Suara.com - Dalam beberapa pekan terakhir ini, perkembangan kasus COVID-19 di Indonesia menunjukkan tren perbaikan. Namun di tengah kabar baik ini, beberapa pakar virologi berpendapat bahwa pada bulan Desember 2021 hingga Februari 2022 mendatang, diperkirakan akan terjadi lonjakan kasus COVID-19 di Indonesia.
Hal ini bisa diprediksi dengan melihat melonjaknya mobilitas masyarakat di akhir tahun saat menjelang liburan Natal dan Tahun Baru.
Saat menjadi pembicara utama dalam sebuah seminar yang berjudul Strategi Perusahaan Padat Karya Menghadapi COVID-19 Gelombang Ketiga, salah satu pendiri ArwudaHealth, Sony Subrata, menjelaskan 15 strategi mengantisipasi dan memitigasi gelombang ketiga COVID-19 di Indonesia.
Turut hadir para pembicara dalam acara seminar tersebut antara lain, dr. Vita Yunita Sutanto selaku praktisi kesehatan dari ICS Medika Lestari, dr. Erwin Setiawan perwakilan dari PT Biofarma dan Husor Radjagukguk dari forum HR Rembug.
Strategi ini disusun berdasarkan berbagai rekomendasi dari WHO (World Health Organizarion), CDC (Centers for Desease Control and Prevention), ASHRAE (American Society of Heating Refrigerating and Air Conditioning) dan ISO/PAS 45005:2020 (Accupational Health and Safety Management, International Organization for Standardization).
Menurut Sony, 15 strategi tersebut diawali dengan 10 Strategi Preventif, yaitu : diadakannya audit area, fasilitas dan disiplin kerja, optimalisasi thermal face recognition, peningkatan frekuensi swab antigen, pengadaan tes PCR secara strategis, standarisasi dan frekuensi pengunaan masker, penambahan filtrasi HEPA di area kerja, aksesabilitas terhadap nutrisi dan vitamin yang spesifik, perlindungan asuransi khusus COVID-19, persiapan vaksinasi ketiga, dan pemanfaatan integrator layanan kesehatan.
Sony menambahkan, dilanjutkan dengan 5 Strategi Kuratif yang meliputi : persiapan program Isoman (Isolasi Mandiri), aksesabilitas terhadap obat COVID-19, ketersediaan ruang ICU, penyediaan oxygen concentrator dan kesiapan tenaga kesehatan yang profesional.
“Kita sudah belajar banyak dari gelombang kedua di bulan Juli lalu. Jadi, di akhir tahun ini dan awal tahun depan, kita sudah bisa membayangkan akan betapa rumitnya permasalahan ketika sebuah perusahaan padat karya mengalami outbreak di area kerjanya," ujar Sony Subrata ditulis Selasa (19/10/2021).
"Kesulitan mencari obat COVID-19 sampai ketidaktersediaan ruang ICU adalah suatu kenyataan yang kita hadapi bersama ketika itu. Bukan saja masalahnya terjadi dari sisi pekerja, tapi juga dampaknya sangat besar terhadap produktifitas perusahaan yang padat karya," lanjut Sony Subrata.
Baca Juga: Update COVID-19 Jakarta 18 Oktober: Positif 107, Sembuh 138, Meninggal 1
Lebih lanjut Sony mengungkapkan, berbagai upaya preventif dan kuratif sudah harus dipersiapkan mulai dari sekarang. Namun Sony mengingatkan, perusahaan yang padat karya akan membutuhkan kehadiran sebuah integrator yang bisa merajut puluhan pihak penyedia layanan kesehatan. Mulai dari perusahaan dibidang tata udara, tenaga kesehatan spesialis sampai penyedia vaksin dan polis asuransi yang khusus COVID-19.
Oleh karena itu Sony Subrata menyebut bahwa, ArwudaHealth akan memberikan solusi yang menyederhanakan proses pencegahan dan penanganan kasus COVID-19 di kalangan pekerja, khususnya bagi perusahaan padat karya yang memiliki ratusan atau ribuan karyawan.
Sebab menurut Sony, dengan biaya 20 ribu rupiah setiap bulan untuk setiap karyawan, mereka akan dimonitor oleh sistem teknologi tinggi maupun tim dari ArwudaHealth secara seksama untuk mengantisipasi probabilitas terjadinya penyebaran atau outbreak COVID-19 di area kerja.
"Setiap perusahaan tentu mau fokus menjalankan usahanya dan tidak ingin proses bisnisnya terganggu oleh COVID-19. Untuk itu perlu kehadiran pihak yang bisa membantu mereka memikirkan semua hal terkait pencegahan penularan COVID-19 termasuk mencari solusinya yang efektif," tutup Sony.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Promo Lengkap HUT BRI ke-130, Ada Diskon KPR, Kopi, Restoran Hingga Tiket Pesawat!
-
Harga Minyak Dunia Turun, di Tengah Menguatnya Perdamaian Rusia-Ukraina
-
Banjir Sumatera Luluh Lantahkan 70.000 Ha Sawah, Kapan Perbaikan Dimulai?
-
OJK Luncurkan 'Buku Khutbah' Baru, Rahasia Keuangan Syariah Terungkap!
-
AMTI Khawatir Konsumen Beralih ke Rokok Murah Gegara Kebijakan Ini
-
Emas Antam Tak Bergerak Hari Ini, Intip Deretan Harganya
-
ASDP Tambah Kapal di 2 Lintasan Tersibuk pada Masa Nataru
-
Asosiasi Ini Soroti Peran Akuntan dalam Pelaporan Keberlanjutan dan Transparansi ESG
-
Rupiah Terus Tertekan, Dolar AS Makin Kuat Sentuh Level Rp16.678