- Pada Selasa (16/12/2025), rupiah dibuka melemah 0,08% menjadi Rp16.678 per dolar AS berdasarkan data Bloomberg.
- Pelemahan rupiah ini terjadi bersamaan dengan mayoritas mata uang Asia lainnya, kecuali yen Jepang dan peso Filipina.
- Analis memperkirakan rupiah akan terus terkonsolidasi akibat sentimen domestik dan menunggu data pekerjaan penting AS.
Suara.com - Nilai tukar rupiah masih melanjutkan pelemahan pada pembukaan hari ini.
Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Selasa (16/12/2025) dibuka level Rp16.678 Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah melemah 0,08 persen dibanding penutupan pada Senin yang berada di level Rp16.667 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jisdor Bank Indonesia tercatat di Rp16.669 per dolar AS.
Pelemahan rupiah terjadi di beberapa negara asia. Salah satunya, mata uang dolar Taiwan yang menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam di Asia setelah anjlok 0,26 persen.
Berikutnya, ada baht Thailand yang terkoreksi 0,15 persen dan won Korea Selatan turun 0,11 persen. Disusul, dolar Singapura yang melemah 0,02 persen.
Sedangkan, yen Jepang menjadi mata uang dengan penguatan terbesar di Asia setelah melonjak 0,24 persen. Lalu ada peso Filipina yang menanjak 0,19 persen.
Kemudian ada ringgit Malaysia yang terkerek 0,12 persen dan yuan China yang naik 0,05 persen.
Diikuti, dolar Hongkong yang menguat tipis 0,04 persen terhadap the greenback pada pagi ini.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Senis Sore, Antisipasi Kebijakan Suku Bunga BI
Dalam hal ini, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan pelemahan rupiah diperkirakan masih akan terjadi.
Pasalnya, pembukaan hari ini terbebani oleh sentimen dalam negeri yang memengaruhi pergerakan mata uang garuda.
"Rupiah diperkirakan masih akan berkonsolidasi terhadap dolar AS," katanya saat dihubungi Suara.com
Selain itu, investor juga masih menyimak perkembangan ekonomi global. Sehingga bisa memberikan tekanan pada rupiah.
Investor cenderung wait and see menantikan data penting pekerjaan AS NFP malam ini.
Sentimen risk off di bursa global sedikit banyak membebani rupiah. Range Rp16.600 hingga 16.700," jelasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Harga Emas Antam Hari Ini Berkisar 2,4 Jutaan per Gram, Sulit Menguat?
-
Bank Pemberi Pinjaman Eks Bupati Lampung Tengah Ikut Kena Getah
-
Masih Minim Serapan, Diskon Tiket Kapal Feri untuk Nataru Masih Tersedia Banyak
-
Profil PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS), Siapa Pemilik Sahamnya?
-
Pegiat Fintech Didorong Saling Kerja Sama Demi Sehatkan Ekosistem Keuangan Digital
-
IHSG Berbalik Menguat Selasa Pagi, Apa Saja Saham yang Cuan?
-
Update Harga BBM Terbaru: Pertamina, Shell, Vivo, dan BP per Desember 2025
-
Tim Indonesia Sudah di AS, Airlangga Menyusul Negosiasi Tarif Lusa
-
Daftar Provinsi Pemutihan Pajak Desember 2025, Tunggakan Dihapus!
-
Rencana KBMI 1 Mau Dihapus, OJK: Ekonomi Indonesia Butuh Bank-bank Besar