“Saya berterima kasih atas penyelenggaraan konferensi internasional ini di Bali,” Kata Gubernur Wayan Koster.
“Tema konferensi ini sangat menarik dan relevan dengan situasi saat ini, yaitu On the Path on Recovery: Leadership, Resilience, and Creativity. Menghadapi dampak pandemi Covid-19, kita dituntut untuk terus mencari jalan guna memulihkan berbagai sektor, termasuk ekonomi,” ucapnya.
Untuk itu, lanjut dia, diperlukan kepemimpinan yang kuat dan inovatif dalam membangun ketangguhan ekonomi serta kreativitas dari seluruh komponen.
Pandemi Covid-19, ungkap Gubernur Wayan Koster, menyebabkan kontraksi yang sangat dalam bagi perekonomian Bali.
“Ini karena perekonomian Bali sangat tergantung pada satu sektor, yaitu pariwisata. Padahal, bisnis pariwisata sangat rentan terhadap perubahan faktor eksternal, seperti gangguan keamanan (bom Bali 1 dan 2), bencana alam (letusan Gunung Agung), termasuk pandemi Covid-19. Kejadian ini mengakibatkan perekonomian Bali sangat terpuruk,” tuturnya.
Bertitik tolak dari pengalaman tersebut, lanjut Gubernur Wayan Koster, kini Bali mulai menata ulang perekonomiannya. Katanya, Bali akan kembali mengandalkan perekonomiannya pada enam sektor, yakni sektor pertanian (termasuk peternakan dan perkebunan), sektor kelautan/perikanan, sektor industri, sektor industri kecil menengah (IKM), UMKM dan Koperasi, sektor ekonomi kreatif dan digital, serta sektor pariwisata.
“Namun, ke depan pariwisata akan kami posisikan sebagai sumber pendapatan tambahan atau bonus bagi perekonomian Bali. Dan, ini harus dikelola agar berpihak terhadap sumber daya lokal Bali,” katanya, tegas.
Gubernur Wayan Koster juga menekankan, pengembangan perekonomian Bali mengakomodasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek), termasuk teknologi digital, yang harus dimanfaatkan untuk pengembangan ekonomi kreatif dan digital.
“Perkembangan Iptek, termasuk teknologi digital, harus dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian Bali agar menjadi lebih berkualitas, bernilai tambah, berdaya saing, dan berkelanjutan,” ucapnya.
Baca Juga: Hadiri ICHSS 2021 President University, Airlangga Berharap Entrepreneur RI Tumbuh
Seluruh konsep tersebut oleh Gubernur Wayan Koster disebut sebagai konsep pembangunan EKONOMI KERTHI BALI. Konsep tersebut merupakan implementasi visi membangun Bali Nangun Sat Kerthi Loka Bali melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana menuju Bali Era Baru.
Visi EKONOMI KERTHI BALI adalah untuk mewujudkan keseimbangan/keharmonisan alam, krama dan kebudayaan Bali yang sesuai dengan nilai-nilai kearifan lokal Sad Kerthi, yang mencakup enam sumber utama kesejahteraan/kebahagiaan kehidupan manusia, yakni penyucian jiwa (Atma Kerthi), penyucian laut (Segara Kerthi), penyucian sumber air (Danu Kerthi), penyucian tumbuhtumbuhan (Wana Kerthi), penyucian manusia (Jana Kerthi), dan penyucian alam semesta (Jagat Kerthi).
Dengan konsep EKONOMI KERTHI BALI, ucap Gubernur Wayan Koster, akan terjadi hubungan langsung antarsektor unggulan, menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru, meningkatkan kapasitas perekonomian, menyeimbangkan struktur dan fundamental perekonomian Bali, sehingga secara nyata memberi manfaat bagi peningkatan kesejahteraan dan kebahagiaan krama Bali secara sakala-niskala.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Pemerintah Dorong Investasi Lab & Rapid Test Merata untuk Ketahanan Kesehatan Nasional
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Transaksi Belanja Online Meningkat, Bisnis Logistik Ikut Kecipratan
-
Regulator Siapkan Aturan Khusus Turunan UU PDP, Jamin Konsumen Aman di Tengah Transaksi Digital
-
Kredit BJBR Naik 3,5 Persen, Laba Tembus Rp1,37 Triliun
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
MedcoEnergi Umumkan Pemberian Dividen Interim 2025 Sebesar Rp 28,3 per Saham
-
Penyeragaman Kemasan Dinilai Bisa Picu 'Perang' antara Rokok Legal dan Ilegal
-
Meroket 9,04 Persen, Laba Bersih BSI Tembus Rp 5,57 Triliun di Kuartal III-2025