Suara.com - Penerbit kripto Squid Game kini mengaku pailit, setelah sebelumnya proyek kripto yang mengatasnamakan film serial ternama Squid Game diklaim Gizmodo sebagai penipuan. Pesan ini disampaikan melalui Telegram pada Senin (1/11/2021) lalu.
“Seseorang mencoba meretas proyek kami hari ini, mulai dari akun Twitter hingga smart contract kami. Kami tidak melanjutkan proyek ini, karena tekanan dari banyak pihak, termasuk peretasan itu. Kami mohon maaf,” tulis pesan di Telegram itu.
Pada hari yang sama, harga token SQUID itu turun 99,98 persen dalam 5 menit berada di angka US$0,005506. Jurnalis Finbold menganggap hal ini sebagai tindakan disengaja sehingga mereka bisa membawa kabur dana investor.
Sebelumnya, token yang terinspirasi film Squid Game telah melonjak lebih dari 86.000 persen dalam sepekan meski mereka tidak memiliki hubungan secara resmi dengan serial dari Netflix tersebut.
Gizmodo, media teknologi berpengaruh asal AS pada akhir Oktober lalu memastikan, bahwa kripto Game Squid yang naik 2000 persen hanya dalam 2 hari adalah murni penipuan.
Kenaikan nilai kripto itu mendorong media ternama lain, seperti BBC dan Business Insider turut menulis artikel terkait.
Redaksi Gizmodo menyayangkan media itu tidak terlalu merinci apa saja di balik itu, hingga ada indikasi bahwa itu adalah trik penipuan berbalut kripto dan mengatasnamakan film popular Squid Game.
Secara umum, menurut Gizmodo, yang dianggap kripto penipuan apabila pengguna membelinya, belum tentu uang itu bisa kembali dalam bentuk imbal hasil.
Hasil penelusuran Gizmodo menjelaskan, meski situs itu tampak meyakinkan dari segi tampilan, namun, SquidGame.cashnamun terdaftar kurang dari sebulan yang lalu, pada 12 Oktober 2021.
Baca Juga: Kazakhstan Diperkirakan Punya US$5 miliar Dari Penambangan Kripto Selama 5 Tahun
Whitepaper yang disebut, yang dirujuk oleh BBC dan Business Insider tanpa kritik, dipenuhi dengan tata bahasa yang buruk, kesalahan ejaan yang aneh, dan klaim yang tidak mungkin diverifikasi.
“Tidak jelas siapa di balik kripto Squid Game yang baru ini, tetapi Anda dapat mendengar suara seseorang yang mempromosikan kripto melalui pemberian gratis yang dikenal sebagai “airdrop” di YouTube dalam sebuah video yang diterbitkan 20 Oktober. The alamat email yang terdaftar di Squid tidak menanggapi permintaan untuk komentar dari Gizmodo,” tulis Gizmodo.
Selain itu, Gizmodo menyebut, tidak sembarang orang bisa membeli token Squid seperti di Coinbase dan Binance. Namun, hanya ditransaksikan di Pancake Swap, yang tidak menjamin transaksi apapun yang terjadi di platform.
CoinMarketCap sendiri telah mengeluarkan peringatan bahwa orang yang telah membeli kripto itu, yang dikenal sebagai SQUID, tidak dapat menguangkannya.
Situs web untuk Squid Game bahkan menyertakan dukungan palsu dari miliarder Elon Musk, yang belum mendukung kripto, tetapijuga mengklaim program Netflix
“Harga SQUID saat ini berada di US$4,46, menurut CoinMarketCap, lebih tinggi dari meme-coin lainnya seperti Dogecoin yang diperdagangkan pada US$0,29. Tapi itu tidak berarti SQUID benar-benar berharga. Ini hanya berarti bahwa banyak orang akan kehilangan banyak uang ketika pencipta akhirnya menghasilkan semua uang tunai,” pungkas laporan itu.
Berita Terkait
-
Pemerintah Venezuela Amankan Ratusan Mesin Tambang Kripto Usai Ganggu Aliran Listrik
-
Ditinggal Kerja, Pria Ini Kaget Rumahnya Sudah Jadi Milik Orang Lain
-
Pengharaman Uang Kripto Bakal Dibahas di Muktamar NU
-
PWNU Jatim Sebut Uang Kripto Haram: Sama dengan Judi
-
Ramai Honeycomb Challange ala Squid Game, Kasus Luka Bakar Anak-anak Meningkat
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
Kepsek Roni Ardiansyah Akhirnya Kembali ke Sekolah, Disambut Tangis Haru Ratusan Siswa
-
Bukan Cuma Joget! Kenalan dengan 3 Influencer yang Menginspirasi Aksi Nyata untuk Lingkungan
-
Heboh! Rekening Nasabah Bobol Rp70 Miliar di BCA, OJK dan SRO Turun Tangan, Perketat Aturan!
-
Emiten Sejahtera Bintang Abadi Textile Pailit, Sahamnya Dimiliki BUMN
Terkini
-
Kemenhub Gelontorkan Rp 3,7 Triliun Buat Sistem Transportasi Atasi Macet di Medan dan Bandung
-
Menkeu Purbaya Klaim Gugatan Tutut Seoharto Sudah Dicabut, Tapi Perkara Masih Aktif
-
3 Kandidat yang Akan Jabat Menteri BUMN Sementara
-
Bisnis Perawatan dan Perbaikan Bangunan Mulai Menggeliat
-
Syarat Take Over KPR, Harga Rumah Lebih Murah Daripada Beli Baru?
-
Berapa Gaji PPPK Paruh Waktu Lulusan SMA? Diatas Standar Kelayakan Hidup
-
Perusahaan TV Kabel Sky Fokus Streaming, Ratusan Karyawan Jadi Korban
-
BPJS Ketenagakerjaan Laksanakan Pasar Budaya K3 di PT Kahatex, Implementasi dari Permenaker
-
Ekonomi Dunia di Ambang Melambat, Bos BI Ungkap Biang Keroknya
-
Krim 'Seupil'! Quality Control Biskuit Roma Dikritik Habis oleh Siswa, Mayora Diminta Tanggung Jawab