Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mengizinkan rencana penambahan anggaran untuk PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, lantaran hingga kini belum diputuskan skema pendanaan baru bagi perusahaan dengan kode emiten GIAA itu.
Ia menambahkan, perlindungan terhadap bisnis Garuda masih akan didiskusikan pihak terkait. Namun, ia memastikan pendanaan baru bagi Garuda tidak berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN).
Erick menyebut, ada dua opsi pendanaan yaitu dari BUMN lain yang cash flow tercatat stabil. Kedua, kemungkinan dibukanya investor baru.
"Ini saya mau duduk, ini konteksnya apa, misalnya BUMN yang menyuntik dengan cash flow atau kembali mengundang lagi secara pasar, ini konteks yang sedang kita lakukan, yang pasti perbaikan Garuda harus dijalankan hari ini," ujar Erick, Selasa (16/11/2021).
Meski demikian, Erick masih enggan menjelaskan lebih jauh dua opsi pendanaan tersebut. Namun demikian, Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo, saat rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI menyebut, pemegang saham meminta pendapat legislator terkait kemungkinan saham Garuda diberikan kepada investor baru alias pengurangan saham negara (dilusi).
Saat ini, saham negara mencapai 60,5 persen, Trans Airways sebanyak 28,2 persen, sisanya milik publik sebesar 11,1 persen.
Tiko sapaan akrab Kartika mengakui, bila opsi dilusi ditempuh, maka pemerintah tak lagi menjadi pemegang saham mayoritas.
"Bahkan mungkin pemerintah menjadi tidak mayoritas lagi, jadi kami mohon dukungan dari bapak, ibu sekalian," katanya
Menurutnya, pengurangan saham pemerintah di Garuda Indonesia untuk mengurangi utang emiten penerbangan plat merah yang mencapai USD9,8 miliar atau setara Rp139 triliun.
Baca Juga: AirNav Indonesia Didorong Jadi Penyedia Layanan Navigasi Level Internasional
Berita Terkait
-
Diterpa Isu Fitnah, Ini Kata Pengamat Terkait Sepak Terjang Erick Thohir
-
Proyek Kereta Cepat Dianggap Mubazir, Erick Thohir Singgung Korea Selatan
-
Laporan ProDEM soal Dugaan Kolusi Bisnis PCR Luhut dan Erick Thohir Ditolak Polisi
-
Kolaburasi dengan Out There Media, Indosat Ooredoo Fokus ke Mobile Advertising
-
AirNav Indonesia Didorong Jadi Penyedia Layanan Navigasi Level Internasional
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
-
Harga Minyak Melonjak: AS Sita Kapal Tanker di Lepas Pantai Venezuela
Terkini
-
Diresmikan Prabowo, Jembatan Ini Habiskan 10 Ribu Ton Semen
-
Akhir Tahun jadi Berkah Buat Industri Logistik
-
IHSG Turun Dibayangi The Fed, Ini Analisis Rekomendasi Saham Trading Jumat 12 Desember
-
CPNS 2026 Diutamakan untuk Fresh Graduate, Menpan-RB Ungkap Alasannya
-
Ancam Rumahkan 16 Ribu Pegawai Bea Cukai, Purbaya Sebut Perintah dari 'Bos Atas'
-
SHIP Tambah 1 Armada VLGC Perluas Pasar Pelayaran Migas Internasional
-
Mentan Amran Pastikan Pemerintah Tangani Penuh Pemulihan Lahan Pertanian Puso Akibat Bencana
-
Strategi Asabri Hindari Fraud dalam Pengelolaan Dana Pensiun
-
Bisnis Properti di Negara Tetangga Tertekan, Fenomena Pajak Bisa Jadi Pelajaran
-
Manuver Purbaya Tarik Bea Keluar Emas, Ini Efeknya Versi Ekonom UI