Suara.com - Pembangunan 32 lini produksi Nickel Pig Iron (NPI) milik perusahaan pemurnian (smelter) nikel yang berlokasi di Kawasan Industri Virtue Dragon Nickel Industrial Park (VDNIP), PT Obsidian Stainless Steel (OSS) ditargetkan selesai seluruhnya pada tahun depan.
Presiden Direktur PT VDNI dan PT OSS, Mr. Tony Zhou juga menyampaikan bahwa pembangunan konstruksi Argon Oxygen Decarburization (AOD) untuk pembuatan stainless steel akan rampung pada tahun 2022.
“Untuk tahun depan, OSS akan fokus meningkatkan kapasitas produksi. Dari total 32 lini produksi NPI yang direncanakan, tahun ini telah beroperasi 20 lini, sisanya akan selesai tahun depan. Sedangkan konstruksi AOD untuk produksi stainless steel juga telah selesai 5 dari rencana 6 AOD yang akan selesai tahun depan juga,” ujar Tony dalam keterangannya ditulis Selasa (16/11/2021).
Dalam proses produksinya, VDNI-OSS mengadopsi teknologi Rotary Kiln Electric Furnace (RKEF) untuk memproses nickel dan AOD furnace untuk memproses ke produk akhir, yaitu stainless steel. Teknologi ini merupakan teknologi yang paling mutakhir dan ramah lingkungan di dunia saat ini.
Teknologi RKEF hanya menggunakan bijih nikel kadar tinggi untuk menghasilkan feronikel dan nikel matte dan Nickel Pig Iron (NPI) yang memiliki kadar nikel 10-12 persen sebagai bahan baku industri stainless steel.
“Dengan teknologi yang ramah lingkungan ini menjadikan hasil produksi di VDNI-OSS bukan hanya bermanfaat secara ekonomi, namun juga untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan,” lanjut Tony.
Tony juga menyampaikan bahwa sampai kuartal 3 tahun 2021, capaian ekspor VDNI-OSS masih memuaskan di tengah situasi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung.
Sampai bulan September, VDNI mencatat ekspor NPI mencapai 618.117 metric ton (MT) yang bernilai US$1,21 miliar atau Rp17 triliun. Sementara OSS mencatat ekspor NPI dan stainless steel sebesar 880.643 MT yang bernilai US$1,73 miliar atau setara Rp24,5 triliun.
“Capaian ini cukup memuaskan mengingat sampai saat ini produksi di smelter masih terkendala pandemi yang masih terjadi dan berbagai keterbatasan yang harus kami sesuaikan,” ujar Tony.
Baca Juga: Vale Indonesia Gaet Dua Perusahaan China Bangun Pabrik Pengolahan Nikel
Tony mengungkapkan, pihaknya telah banyak menginvestasikan banyak energi, keuangan, dan sumber daya material dalam penelitian dan pengembangan green energy..
“Pada saat yang sama, perusahaan kami akan terus meningkatkan investasi dan mencapai lebih banyak produksi green energy dan perlindungan lingkungan, sehingga dapat menghemat energi dan mengurangi konsumsi serta memberikan output berkualitas tinggi dan efisien,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Bedak Viva Terbaik untuk Tutupi Flek Hitam, Harga Mulai Rp20 Ribuan
- 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
- Mulai Hari Ini! Sembako dan Minyak Goreng Diskon hingga 25 Persen di Super Indo
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas Sekelas Brio untuk Keluarga Kecil
- 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
Pilihan
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia
-
Jokowi Takziah Wafatnya PB XIII, Ungkap Pesan Ini untuk Keluarga
-
Nasib Sial Mees Hilgers: Dihukum Tak Main, Kini Cedera Parah dan Absen Panjang
-
5 HP dengan Kamera Beresolusi Tinggi Paling Murah, Foto Jernih Minimal 50 MP
-
Terungkap! Ini Lokasi Pemakaman Raja Keraton Solo PB XIII Hangabehi
Terkini
-
Jamkrindo Kucurkan Penjaminan Kredit Rp 186,76 Triliun Hingga September 2025
-
IHSG Berada di Zona Hijau pada Perdagangan Pagi ini
-
Pupuk Indonesia Groundbreaking Pabrik Soda Ash Pertama, Siap Hemat Devisa Rp1,25 Triliun Per Tahun
-
Klaim Asuransi Kerusuhan Tembus Rp150 Miliar
-
Akhiri Ketergantungan Impor, Anak Muda RI Ciptakan BBM Dengan Klaim RON 98
-
Harga CPO Naik Tipis November 2025, Didorong Ekspektasi B50 dan Permintaan Global
-
Raih Laba Bersih Rp 41,1 Miliar, COIN Bukukan Pendapatan Naik Hingga 19 Kali Lipat
-
Terungkap! Dua Modus Penipuan di Industri Keuangan Ini Sering Terjadi di Indonesia
-
OJK Minta Industri Asuransi Terlibat MBG dan Bencana Alam
-
Harga Emas Hari Ini di Pegadaian Kompak Stagnan, Tapi Antam Masih Belum Tersedia