Suara.com - Pengamat komunikasi dan politik, Jamiluddin Ritonga beranggapan, fungsi DPR RI akan melemah jika para anggotanya takut menggunakan hak fungsi pengawasan.
Hal ini ia sampaikan menanggapi teguran Ketua Umum Partai Gerindra kepada anggota komisi I DPR RI dari fraksi Gerindra, Fadli Zon yang mengkritik banjir di Sintang, Kalimantan Barat.
"Itu akan berbahaya karena pengawasan terhadap eksekutif akan semakin tidak berjalan," ujar Jamiluddin.
Ia melanjutkan, hal ini membuat dia khawatir eksekutif semakin semena-semena bila pengawasan anggota DPR RI melemah.
"Eksekutif akan semakin mendikte parlemen dan menjadikannya sebagai lembaga stempel semata," kata dia, dikutip dari Warta Ekonomi --jaringan Suara.com.
Apabila hal ini terus dibiarkan, ia menyebut, DPR RI di era reformasi fungsinya akan kembali seperti masa Orde Baru.
"Kalau seperti dulu, DPR RI hanya dijadikan lembaga untuk menyetujui semua kehendak eksekutif," jelasnya.
Menurutnya, hal itu bisa membahayakan kelangsungan demokrasi Indonesia. Alasanyya lantaran perbedaan pendapat dan kritik sudah dianggap sebagai membahayakan kelanggengan kekuasaan.
Oleh karena itu, Jamiluddin meminta Fadli Zon berani menjadi martil demi menjaga marwah DPR RI dan kelangsungan demokrasi di Tanah Air.
Baca Juga: Greenpeace Kritik Jokowi Berujung Laporan Polisi, Anggota DPR RI Bilang Begini
Berita Terkait
-
Deklarasi Prabowo - Puan Maharani Capres 2024, Gerindra Kabupaten Bekasi Tanggapi Begini
-
Soal Fadli Zon Disemprot Prabowo, Arief Poyuono: Saya Yakin Kangmas Jokowi Tak Marah
-
Prabowo Tegur Fadli Zon Karena Kritik Jokowi, Arief Puyuono: Tak Perlu Dibawa Ke Hati
-
Fadli Zon Ditegur Prabowo Subianto Usai Kritik Jokowi, Jubir Gerindra: Bukan Memarahi Ya!
-
Greenpeace Kritik Jokowi Berujung Laporan Polisi, Anggota DPR RI Bilang Begini
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
-
Rupiah Bangkit Perlahan, Dolar AS Mulai Terpojok ke Level Rp16.760
-
2 Profesi Ini Paling Banyak Jadi Korban Penipuan di Industri Keuangan
Terkini
-
Prabowo Mau Temui Donald Trump, Bahas 'Kesepakatan Baru' Tarif Dagang?
-
Di Balik Tender Offer Saham PIPA Oleh Morris Capital Indonesia
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Geliat Properti Akhir Tahun: Strategi 'Kota Terintegrasi' dan Akses Tol Jadi Magnet Baru
-
AS Incar Mineral Kritis Indonesia demi Diskon Tarif Ekspor Sawit dan Kopi
-
Obral Insentif! ESDM Lelang 8 Blok Migas Tahap III: Ada 'Raksasa' Papua 15 Miliar Barel
-
'Uang Nganggur' di Bank Tembus Rp2.509,4 triliun, OJK Ungkap Penyebabnya
-
DOOH, NINE dan INSP Resmi Lepas Gembok, Saham Bakrie Kena Suspend
-
Pernyataaan Trump Tekan Harga Minyak Dunia
-
Airlangga: Kesepakatan Tarif AS Hampir Rampung, PrabowoTrump Bakal Teken Perjanjian