Suara.com - Para pengusaha yang tergabung dalam Kamar Dagang Industri atau Kadin meminta pemerintah melanjutkan insentif untuk dunia usaha yang masuk dalam dana Pemulihan Ekonomi Nasional/PEN pada tahun depan.
Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Maritim, Investasi, dan Luar Negeri, Shinta Kamdani menyebut insentif diperlukan, karena dinilai kondisi usaha ke depan masih diselimuti ketidakpastian.
"Jadi, PEN masih dibutuhkan dan diperlukan sebagai fall back plan apalagi pandemi masih belum pasti kondisinya ke depan. Perlu perpanjangan di 2022," kata Shinta dalam Economic Outlook 2022, Senin (22/11/2021).
Selain itu, Shinta melanjutkan, program restrukturisasi kredit dari Otoritas Jasa Keuangan atau OJK juga perlu diperpanjang hingg 2024. Pasalnya, program restrukturisasi kredit tersebut akan berakhir hingga 2023.
"Ini spesifically bisa dilonggarkan paling tidak hingga Maret 2024, setahun lebih panjang," ucap Shinta.
Shinta menambahkan, perpanjangan insentif ini semata-mata untuk memperbaiki arus kas yang terganggu akibat pandemi covid-19.
"Pelaku usaha sektor riil butuh waktu untuk pulihkan cashflow agar resilient," kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, penyerapan insentif untuk dunia usaha dalam dana PEN hampir mencapai 100 persen.
Dengan angka penyerapan tersebut, membuktikan bahwa kegiatan ekonomi tetap berjalan di tengah pandemi.
Baca Juga: Kemenkeu Prediksikan Dana PEN 2021 Tak Terserap 100 Persen
"Kalau klaim bisa sampai 99 persen, ini artinya ada kegiatan ekonomi. sampai akhir tahun kemungkinan besar ini akan melewati 100 persen dan kami akan akomodasi sebagai bentuk dorongan dari APBN agar kegiatan ekonomi terus bergulir. Berapa persisnya, ini nanti kita lihat di Desember, namun hampir pasti insentif usaha dalam konteks pemulihan ekonomi nasional akan melewati 100 persen dari pagunya," pungkas Suahasil.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Bank Indonesia: Ekspor Kopi Indonesia Laris di Afrika hingga Amerika
-
Harga Emas Hari Ini Kompak Naik Lagi, Siap Borong di Pegadaian?
-
Risiko Galbay Pinjol Bikin Susah Pengajuan Modal, Ini Solusi Perbaiki SLIK OJK
-
WSBP Catat Kontrak Baru Rp1,3 Triliun hingga November 2025, Perkuat Transformasi Bisnis dan Keuangan
-
Fenomena Flying Stock COIN: Adik Prabowo Masuk, Saham Sudah Terbang 3.990 Persen Pasca IPO
-
Dari Industri Kripto untuk Negeri: Kolaborasi Kemanusiaan Bantu Korban Banjir Sumatera
-
Lama Tak Ada Kabar, Sri Mulyani Ternyata Punya Pekerjaan Baru di Luar Negeri
-
Waspada BBM Langka, ESDM Singgung Tambahan Kuota Shell, Vivo, BP-AKR 2026
-
Daftar Pemegang Saham Superbank (SUPA), Ada Raksasa Singapura dan Grup Konglo
-
COIN Siap Perkuat Transparansi dan Tata Kelola Industri Kripto Usai Arsari jadi Investor Strategis