Suara.com - Saham Korea Selatan terpantau mengalami pelemahan untuk sesi keenam berturut-turut pada Selasa (30/11/2021) pagi, terdampak sikap hati-hati dari para investor terkait perkembangan varian Omicron. Selain itu juga data China membebani momentum pemulihan ekonomi, sementara won menguat dan imbal hasil obligasi turun.
Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Saham Gabungan Korea (KOSPI) melemah 4,14 poin atau 0,14 persen, menjadi diperdagangkan di 2.905,18 poin pada pukul 01.27 GMT, menyusul penurunan 0,92 persen pada Senin (29/11/2021).
Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics menguat 0,97 persen, sementara rekannya SK Hynix dan pembuat baterai LG Chem masing-masing merosot 0,43 persen dan 1,54 persen.
Varian Omicron mendorong aksi jual luas di tengah kekhawatiran investor bahwa hal itu akan semakin mengganggu pemulihan ekonomi yang sedang berkembang, dengan banyak negara menutup perbatasan mereka untuk mencegah wabah baru.
Korea Selatan melaporkan 3.032 kasus baru virus corona untuk Senin (29/11/2021), tetapi sejauh ini tidak ada kasus Omicron yang dilaporkan.
Aktivitas di sektor jasa-jasa China terpantau tumbuh lebih lambat pada November, karena sektor tersebut terpukul dari tindakan penguncian baru ketika pihak berwenang berlomba untuk menahan wabah terbaru.
Sementara itu, data Korea Selatan menunjukkan produksi pabrik pada Oktober menyusut pada laju paling tajam dalam hampir 1,5 tahun karena kekurangan chip mobil terus membebani produksi.
Won dikutip dari Antara pada 1,188,5 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,38 persen lebih tinggi dari penutupan hari sebelumnya.
Pada perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1.187,9 per dolar, naik 0,2 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward kontrak satu bulannya dikutip pada 1,187,5.
Baca Juga: Cegah Covid-19 Varian Omicron, Ini Daftar Negara yang Warganya Dilarang Masuk Indonesa
Di pasar uang dan utang, kontrak Desember pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,04 poin menjadi 108,99. Sementara itu, imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan naik 0,6 basis poin menjadi 2,271 persen.
Sementara, pada pembukaan bursa saham Indonesia hari ini, Selasa (30/11/2021) terpantau positif. Meski demikian, investor diprediksi akan mulai berhati-hati.
Berita Terkait
-
Heboh Varian Omicron: Mengapa Virus Corona Terus Bermutasi?
-
Update Covid-19 Global: AS Buat Rencana Perbarui Vaksin Cegah Varian Omicron
-
Cara Beli Saham Bagi Pemula, Jangan Lupa Memantau Pasar
-
Muncul Varian Baru Covid-19, BioNtech Mulai Kembangkan Vaksin Khusus Omicron
-
Cegah Covid-19 Varian Omicron, Ini Daftar Negara yang Warganya Dilarang Masuk Indonesa
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Pakar Pangan Menilai Harga Gabah di Masa Pemerintahan Prabowo Menyenangkan
-
Hadirkan Musik Kelas Dunia Melalui Konser Babyface dengan Penawaran Eksklusif BRImo Diskon 25%
-
RDN BCA Dibobol Rp 70 Miliar, OJK Akui Ada Potensi Sistemik
-
ESDM Pastikan Revisi UU Migas Dorong Investasi Baru dan Pengelolaan Energi yang Berkelanjutan
-
Penyaluran Pupuk Subsidi Diingatkan Harus Sesuai HET, Jika Langgar Kios Kena Sanksi
-
Tak Mau Nanggung Beban, Purbaya Serahkan Utang Kereta Cepat ke Danantara
-
Modal Asing Rp 6,43 Triliun Masuk Deras ke Dalam Negeri Pada Pekan Ini, Paling Banyak ke SBN
-
Pertamina Beberkan Hasil Penggunaan AI dalam Penyaluran BBM Subsidi
-
Keluarkan Rp 176,95 Miliar, Aneka Tambang (ANTM) Ungkap Hasil Eksplorasi Tambang Emas Hingga Bauksit
-
Emiten PPRO Ubah Hunian Jadi Lifestyle Hub, Strategi Baru Genjot Pendapatan Berulang