Suara.com - Varian covid-19 omicron benar-benar menjadi ancaman bagi pemulihan ekonomi global. Bahkan beberapa lembaga memprediksikan varian baru itu bisa memperlambat pemulihan ekonomi global.
Salah satunya, the Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD) yang menilai gelombang baru dalam pandemi bisa menambah ketegangan ekonomi dunia dari tingkat inflasi yang terus-menerus tinggi.
Menurut OECD, jika Omicron terbukti lebih menular daripada varian lain, itu memperburuk gangguan pada rantai pasokan yandan berisiko menaikkan inflasi untuk waktu yang lama
Laurence Boone, kepala ekonom OECD, mengatakan ada dua skenario yang dihadapi ekonomi internasional karena Omicron menambah ketidakpastian dalam pemulihan dari krisis Covid-19.
"Salah satunya adalah di mana ia menciptakan lebih banyak gangguan pasokan dan memperpanjang inflasi yang lebih tinggi lebih lama. Dan yang lebih parah akan lebih banyak pembatasan mobilitas, dalam hal ini permintaan bisa turun dan inflasi sebenarnya bisa surut jauh lebih cepat daripada yang kita miliki di sini," ujar Boone seperti dikutip dari The Guardian, Kamis (2/12/2021).
Jika Omicron ternyata lebih jahat daripada varian lain, kata Boone, pemerintah harus kembali turun tangan untuk meredam pukulan bagi bisnis dan rumah tangga.
Menerbitkan laporan prospek ekonomi terbarunya, OECD mengatakan pemulihan dunia terus berlanjut, tetapi momentum itu telah mereda dan menjadi semakin tidak seimbang.
Prospek memproyeksikan pertumbuhan PDB global pada 5,6% tahun ini dan 4,5% pada 2022, sebelum kembali ke 3,2% pada 2023, mendekati tingkat sebelum pandemi.
Boone mengatakan kelompok negara-negara kaya atau G20 telah menghabiskan sekitar USD 10 triliun dalam dukungan darurat sejak awal pandemi.
Baca Juga: Sudah Dapat Vaksinasi Penuh, 4 Penduduk Jerman Positif COVID-19 Varian Omicron
"Berita tentang varian Omicron sebenarnya bisa menjadi pengingat betapa piciknya kegagalan itu. Kami membelanjakan untuk mendukung ekonomi kami, sementara kami gagal memvaksinasi seluruh dunia. Akibatnya dunia benar-benar tidak terlihat lebih baik," imbuh Boone.
Berita Terkait
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
-
Cadangan RI Berkurang Jadi Alasan Purbaya Tarik Bea Keluar Emas Tahun Depan
-
Menkeu Purbaya Ungkap Program Hilirisasi Mulai Berdampak ke PDB, Ini Datanya
-
Saham GOTO Diborong Asing, Net Foreign Buy Jumbo Sambut Dirut Baru
-
Bupati Aceh Selatan Umrah di Tengah Bencana, Mirwan MS Punya Harta Rp25,9 Miliar
-
Antrean KJP Online Sampai Tanggal Berapa? Cek Batas Akhir Pendaftaran Sembako
-
MarkPlus Conference 2026 Resmi Hadir, Momentum Strategis di Tengah Gelombang AI dan Dinamika China
-
BRI Peduli Tanam 3.000 Pohon dan Bagikan Paket Sembako Senilai Rp1,5 Miliar di Bandung
-
Ritel Berburu Saham Burung Walet Tapi Banyak Investor Dapat 1 Lot, Kenapa?
-
Kemenperin Gaspol Transformasi Digital Manufaktur Lewat Making Indonesia 4.0