Suara.com - Harga emas kian merosot usai laporan data pengangguran Amerika Serikat yang menunjukkan penurunan cukup tajam.
Mengutip CNBC, Jumat (10/12/2021) harga emas di pasar spot turun 0,3 persen menjadi USD1.776.56 per ounce, sementara emas berjangka AS turun 0,5 persen pada USD1.776.70.
Jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun ke level terendah dalam lebih dari 52 tahun.
“Angka klaim pengangguran yang lebih kuat dari perkiraan bersama dengan dolar yang lebih kuat menarik emas, tetapi ada juga pedagang yang menunggu data CPI,” kata Bob Haberkorn, ahli strategi pasar senior di RJO Futures.
Dolar menguat, membuat emas kurang menarik bagi pembeli luar negeri.
“Jika angka inflasi akan tinggi, maka emas akan segera bangkit kembali dan bergerak menuju USD1.800,” tambah Haberkorn.
Laporan Indeks Harga Konsumen (IHK) AS hari Jumat akan diikuti oleh pertemuan kebijakan Fed pada 14-15 Desember.
Emas telah diperdagangkan dalam kisaran USD1.760-USD1.790 yang relatif ketat sejak turun di bawah level kunci USD1.800 pada akhir November, karena investor berusaha untuk mengukur kemungkinan langkah The Fed untuk mengurangi stimulus dan menaikkan suku bunga.
Sementara emas dianggap sebagai lindung nilai inflasi, suku bunga yang lebih tinggi akan meningkatkan biaya peluang memegang emas batangan yang tidak menghasilkan.
Baca Juga: GIIAS Surabaya 2021: Honda Luncurkan Hot Deals 12.12 Berhadiah Emas
Terlepas dari ketidakpastian yang berkepanjangan atas varian virus corona Omicron, fokus juga pada ketegangan atas Rusia dan sikapnya terhadap Ukraina, boikot diplomatik Olimpiade Beijing oleh beberapa negara Barat dan sanksi AS terhadap Iran.
Sementara itu harga logam lainnya perak turun 1,7 persen menjadi USD22,02 per ounce, platinum turun 1,9 persen menjadi USD938,50 dan paladium turun 2 persen menjadi USD1,817,68.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Kemenperin Mau Stop Impor, Dana Belanja Pemerintah Hanya untuk TKDN Tinggi
-
Rendahnya Utilitas vs Banjir Impor: Menperin Ungkap Tantangan Industri Keramik Nasional
-
Kerugian Akibat Bencana di Aceh Timur Capai Rp5,39 Triliun, Berpotensi Bertambah
-
Apa Itu De-Fi atau Decentralized Finance? Ini Penjelasan Lengkapnya
-
IPO SpaceX Ditargetkan 2026, Valuasinya 28 Kali Lebih Besar dari BBCA
-
Di Balik Aksi Borong Saham Direktur TPIA, Berapa Duit yang Dihabiskan?
-
Berkat Pemberdayaan BRI, Batik Malessa Ubah Kain Perca hingga Fashion Premium
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen