Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati menyebut negara-negara yang dipimpin oleh perempuan menunjukan kondisi yang lebih baik pada masa Pandemi Covid-19.
Pernyataan tersebut disampaikan Sri Mulyani mengutip riset yang dilakukan University of Liverpool dan Reading.
“Karena sensitivitas terhadap kebijakan, dengan memperhatikan pentingnya perempuan di dalam konteks dampak yang tidak sama akibat Covid, tentu menyebabkan kualitas kebijakannya menjadi jauh lebih komprehensif, menjadi lebih punya afirmasi sehingga hasil dari kebijakannya menjadi lebih baik,” ujar Menkeu secara daring dalam acara Capital Market Women Empowerment Forumi pada Rabu (22/12/2021).
Menurut Menkeu, hal tersebut makin menguatkan di dalam pengambilan keputusan, peranan perempuan masuk di dalam desain kebijakan atau keputusan.
“Baik itu level korporasi maupun level negara, perempuan bisa memberikan suatu tambahan perspektif dan kesempurnaan dari sisi melihat persoalan dan dampak dari kebijakan itu,” katanya.
Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang asimetrik kepada perempuan. Kondisi tersebut akan memberikan beban yang lebih besar.
“Banyak perempuan yang ikut di dalam angkatan kerja atau kegiatan ekonomi, namun juga dari sisi kualitas, mereka biasanya ada di bidang yang sektornya informal, yang produktivitasnya rendah, dan dengan demikian upah atau pendapatan mereka juga jauh lebih kecil,” ujar Menkeu.
Maka dari itu, Menkeu mengajak untuk melihat dampak pandemi ini sebagai sebuah pekerjaan rumah dan tantangan bersama untuk memajukan para perempuan di Indonesia dalam memberikan kesempatan.
“Sehingga mereka mampu tidak hanya untuk berkontribusi terhadap dirinya sendiri, tapi juga perempuan biasanya sangat sangat memperhatikan kemajuan dirinya itu bisa memberikan dampak positif bagi keluarga dan tentu bagi negara atau perekonomian. Ini adalah salah satu yang paling penting,” katanya.
Baca Juga: Sri Mulyani: Butuh 100 Tahun untuk Setarakan Gender
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
Terkini
-
Bupati Aceh Utara Sampaikan Apresiasi atas Bantuan Mentan Amran untuk Korban Banjir Sumatra
-
BRI, Dari Warisan Perintis Raden Bei Aria Wirjaatmadja Sampai Holding Ultra Mikro
-
Utang Luar Negeri Indonesia Turun, Kini Tinggal Rp 7.079 Triliun
-
Purbaya Mau Bubarkan Bea Cukai, Kalau Jadi Lebih Baik Mengapa Tidak?
-
Aset Perbankan Syariah Pecah Rekor Tertinggi, Tembus Rp 1.028 Triliun
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
CIMB Niaga Mau Pisahkan Unit Usaha Syariah Jadi BUS
-
Paylater Melejit, OJK Ungkap NPL Produk BNPL Lebih Tinggi dari Kredit Bank
-
Harga Cabai Rawit Merah Mulai Turun, Dibanderol Rp 70.000 per Kg
-
Rupiah Melesat di Senin Pagi Menuju Level Rp 16.635