Suara.com - Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, membeberkan utang pemerintah sebesar Rp4,5 triliun. Utang itu merupakan penugasan pemerintah untuk Bulog untuk menyediakan beras dan masuk ke cadangan beras pemerintah (CBP).
Pria yang akrab disapa Buwas menuturkan, Kementerian Keuangan ingin membayarkan utang tersebut. Hanya saja terdapat aturan dari Kementerian Sosial yang mengganjal pembayaran tersebut.
Namun sayangnya, Buwas tidak merinci aturan dari Kementerian Sosial yang mengganjal pembayaran utang pemerintah ke Bulog,
"Memang negara keuangan sudah siap bayar, tapi karena persyaratan belum terpenuhi, ada peraturan menteri harus diubah, ada kendala," ujar Buwas dalam konferensi pers, Selasa (28/12/2021).
Di sisi lain, Buwas menyebut, dalam menyediakan CBP Bulog harus mengutang ke perbankan. Sehingga, jelas dia, dengan makin panjangnya pembayaran utang ke pemerintah, maka makin besar bunga pinjaman yang dibebankan oleh Bulog.
"Tentunya efeknya berkaitan dengan bunga, semakin utang tak terbayar, maka semakin besar bunganya, sama dengan CBP, semakin tidak digunakan, semakin turun kualitasnya, kita harap beras lokal bisa dimanfaatkan," ucap Mantan Kepala BNN ini.
Selain itu, Buwas mengungkapkan, Bulog juga dihadapkan pada utang-utang lainnya yang sebesar Rp 13 triliun. Maka dari itu, ia berharap pemerintah bisa mempercepat pembayaran utang ke Bulog.
"Mekanisme regulasi seperti halnya, kewenangan ada di pemerintah, kalau penugasan Bulog CBP 1 juta, seyogyanya setelah adakan 1 juta audit BPK betul nggak kualitasnya, begitu selesai pemerintah langsung bayar jumlah 1 juta ton, Bulog tidak ada bunga, kita hanya tagih itu untuk transportasi dan perawatannya," tutur dia.
Buwas menambahkan, jika Bulog mendapatkan tugas kembali untuk menyediakan CBP, maka tidak ada pilihan lain perseroan akan mengajukan utang.
Baca Juga: Biar Tak Sia-sia, Buwas Minta Pemerintah Evaluasi Stok CBP
"Utang lagi (2022), nambah utang, harus, pasti. Misalnya penugasan pemerintah Bulog menyerap 2 juta untuk apa? Saya akan menanyakan kembali untuk apa," pungkas Buwas.
Tag
Berita Terkait
-
Buwas Beri Bocoran Stok Beras Bulog Tahun Depan
-
Biar Tak Sia-sia, Buwas Minta Pemerintah Evaluasi Stok CBP
-
Buwas Jamin Stok Beras Cukup, Bahkan Masih Ada Beras Impor Belum Terpakai Sejak 2018
-
Buwas Ungkap Aktor yang Memviralkan Bantuan Beras Rusak di Pandeglang
-
Geger Beras Bantuan PPKM Tak Layak Makan, Buwas: Sengaja Diviralkan, Menjelekkan Bulog
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Soroti Listrik di Daerah 3T, Bahlil: Nasionalisme Masyarakat Jangan Berkurang!
-
Anak Menteri Keuangan Viral Lagi Usai Memprediksi Krisis Ekonomi Global: Siapkan Bitcoin dan Emas!
-
Purbaya Wanti-wanti Himbara Soal Penyaluran Dana Rp200 T: Jangan ke Konglomerat!
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
Bahlil Salurkan Listrik dan Resmikan PLTMH di 3 Wilayah
-
Telin, SDEC, dan ITCO Niaga Perkuat Kolaborasi Regional untuk Pengembangan Sistem Kabel Laut ICE II
-
CEK FAKTA: Jokowi Buat Natuna Jadi Jaminan Utang Kereta Cepat China
-
Emiten Keluarga Kalla Grup BUKK Raup Laba Bersih Rp 619,42 Miliar di Kuartal III-2025
-
Menkeu Purbaya Yakin IHSG 9.000 Akhir 2025, 10 Tahun Lagi 32.000
-
BP Taskin Apresiasi Program CSR Harita Nickel di Pulau Obi: Dukung Kemandirian Ekonomi