Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil mencapai target produksi pupuk tahun 2021. Total realisasi produksi pupuk BUMN tersebut mencapai 12,235 juta ton di tahun 2021. Angka tersebut setara 100,01 persen dari rencana kerja anggaran perusahaan (RKAP) yang ditetapkan 12.234.000 ton.
Direktur Produksi Pupuk Indonesia, Bob Indiarto mengatakan bahwa total produksi pupuk yang mencapai 12,235 juta ton ini terdiri dari Urea sebesar 7,967 juta ton, NPK sebesar 3,169 juta ton, SP-36 sebesar 325,13 ribu ton, ZA sebesar 759,1 ribu ton, ZK sebesar 14.024 ton.
"Pencapaian ini berkat kerja keras para insan Pupuk Indonesia Grup yang selalu menjaga pabrik agar beroperasi secara optimal," kata Bob Indiarto ditulis Kamis (6/1/2021).
Adapun, total realisasi produksi pupuk ini berasal dari PT Petrokimia Gresik, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang, PT Pupuk Kujang Cikampek, PT Pupuk Kaltim, PT Pupuk Iskandar Muda.
Bob Indiarto menjelaskan salah satu keberhasilan Pupuk Indonesia Grup mencapai target produksi di tahun 2021 karena mengimplementasikan sistem manajemen manufacturing excellence dan sistem digital fertilizer guna memonitor seluruh aspek penunjang kinerja pabrik serta menunjang kinerja produksi seperti peningkatan efisiensi bahan baku dan biaya pemeliharaan, meningkatkan reliability, serta menurunkan angka shutdown di pabrik.
Selain pupuk, dikatakan Bob Indiarto, Pupuk Indonesia Grup juga berhasil mencatatkan produksi non pupuk sebesar 7,288 juta ton di tahun 2021. Angka ini setara 101,82 persen dari RKAP yang ditetapkan 7.155.250 ton. Adapun rinciannya amoniak 6,149 juta ton, asam sulfat 881,6 ribu ton, asam fosfat 191,9 ribu ton, AlF3 7.273 ton, HCl 15.878 ton, dan CO2 42.425 ton.
"Dengan begitu, total produksi Pupuk Indonesia Grup baik pupuk maupun non pupuk mencapai 19,523 juta ton atau 100,69 persen dari target 19.389.250 ton," kata Bob Indiarto.
Dengan capaian tersebut, Bob Indiarto mengapresiasi lima anak perusahaan Pupuk Indonesia dalam hal ini para produsen pupuk yang telah menjaga produktivitas khususnya tahun 2021.
"Ke depan kita akan tetap meningkatkan produktivitas demi mendukung program ketahanan pangan nasional," kata Bob Indiarto.
Baca Juga: Pemuda di Cianjur Ubah Urine Kelinci Jadi Pupuk Organik
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Setelah 5 Kereta Sempat Berhenti Mendadak, Operasional LRT Jabodebek Kembali Normal
-
Selama Sepekan Harga Emas Antam Anjlok Rp 78.000 per Gram
-
IFG Life Pastikan Klaim Polis Nasabah Tak Dipungut Biaya
-
IHSG Ngebut di Pekan Ini Naik 4,50 Persen, Kapitalisasi pasar Tembus Rp 15.234 Triliun
-
LRT Jabodebek Gangguan Hingga Pengguna Jalan di Pinggir Rel, Apa Penyebabnya?
-
Harga Emas Antam Hari Turun! Saatnya Borong Lagi?
-
Tukin PNS ESDM Naik 100 Persen, Bahlil: Saya Tidak Segan Merumahkan Kalian
-
GMFI Cetak Laporan Mentereng, Rights Issue Jadi Momentum Bangkit?
-
4 Fakta Dim Sum Bonds (SUN Yuan) Indonesia Senilai Rp13,2 Triliun
-
2 Cara Cek dan Daftar DTKS Online untuk Mendapatkan Bansos Pemerintah