Suara.com - Minyak melesat mendekati USD 84 per barel pada perdagangan Selasa (11/1/2022), karena didukung pasokan yang ketat dan ekspektasi bahwa meningkatnya kasus virus korona serta penyebaran varian Omicron tidak akan menggagalkan pemulihan permintaan global.
Minyak mentah berjangka Brent, patokan internasional, melambung USD 2,85 atau 3,52 persen menjadi USD 83,72 per barel, harga tertinggi sejak awal November, setelah kehilangan 1 persen di sesi sebelumnya.
Sementara itu, patokan Amerika Serikat, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI), melonjak USD 2,99 atau 3,8 persen menjadi USD81,22 per barel, juga harga tertinggi sejak pertengahan November. Pada sesi Senin, WTI ditutup turun 0,8 persen.
Minimnya kapasitas di beberapa negara menandakan bahwa penambahan pasokan oleh Organisasi Negara Eksportir Minyak (OPEC) berjalan di bawah peningkatan yang diizinkan berdasarkan pakta dengan sekutunya.
Di sisi permintaan, Chairman Federal Reserve Jerome Powell, Selasa, mengatakan dia memperkirakan dampak Omicron terhadap ekonomi akan berumur pendek, menambahkan bahwa kuartal berikutnya bisa sangat positif bagi perekonomian setelah lonjakan yang didorong oleh varian tersebut mereda.
"Kombinasi sejumlah fakta - bahwa permintaan akan lebih kuat dari yang diantisipasi dan pasokan OPEC mungkin tidak tumbuh secepat permintaan - itulah mengapa harga naik," kata Phil Flynn, analis Price Futures Group.
Sejumlah negara menghindari penguncian yang ketat, bahkan ketika infeksi Covid-19 melejit. Margin penyulingan bahan bakar jet Eropa, misalnya, kembali ke tingkat pra-pandemi ketika pasokan di kawasan itu mengetat dan aktivitas penerbangan global pulih meski Omicron terus menyebar.
"Omicron belum mendatangkan malapetaka seperti varian Delta, dan mungkin tidak akan pernah melakukannya, menjaga pemulihan global tetap pada jalurnya," kata Jeffrey Halley, analis OANDA.
Selasa, Pemerintah Amerika juga memperkirakan produksi minyak AS akan lebih rendah tahun ini dari ekspektasi sebelumnya, sementara total permintaan minyak akan lebih tinggi dari estimasi sebelumnya.
Baca Juga: Kazakhstan Dilanda Rusuh Gegara BBM, Harga Minyak Dunia Melemah Tipis
Produksi diperkirakan naik 640.000 barel per hari tahun ini, lebih rendah dari proyeksi bulan sebelumnya yang meningkat 670.000 barel per hari, dan diprediksi bertambah lagi 610.000 barel per hari pada 2023.
Total permintaan minyak sekarang diperkirakan meningkat sebesar 840.000 barel per hari untuk tahun ini, lebih tinggi dari kenaikan 700.000 barel per hari yang diprediksi bulan lalu. Diperkirakan meningkat lagi 330.000 bph pada 2023.
Berita Terkait
-
Dimulai Hari Ini, Berikut Jadwal Operasi Pasar Minyak Goreng di Sumsel
-
Harga Minyak Goreng di Sekadau Tinggi, Warga Pilih Konsumsi Sayur Rebus
-
Naiknya Harga CPO Disinyalir Menjadi Penyebab Minyak Goreng Mahal di Sekadau
-
Megawati Kritik Jokowi, Heran Harga Cabai dan Minyak Goreng Naik: Kok Klasik Amat Ya?
-
Datangi Pasar Murah di Bekasi, Ridwan Kamil Harapkan Hal Ini ke Pemerintah Pusat
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Guru Besar UGM Prof Nindyo Pramono: Kerugian BUMN Bukan Korupsi, Asal Penuhi Prinsip Ini
-
Pengusaha Logistik Catat Pengiriman Barang Besar Tumbuh Double Digit
-
Suara.com Gandeng Bank Jago, Ajak Guru Cerdas Kelola Finansial dan Antisipasi Hoaks di Era Digital
-
Siapa Pemilik Indonesia Investment Authority? Luhut Usul Dana Rp50 Triliun untuk INA
-
Ripple Labs Siapkan Dana Rp 16 Triliun untuk Borong XRP
-
OJK Catat Nilai Kerugian dari Scam Capai Rp 7 Triliun
-
Biodata dan Karier Thomas Sugiarto Oentoro, Resmi Jabat Wakil Direktur Garuda Indonesia
-
Menkeu Purbaya Beri Diskon PPN 6 Persen untuk Tiket Pesawat Domestik Kelas Ekonomi
-
Mampukah Stimulus BLT Gairahkan Ekonomi Akhir Tahun?
-
Ada BLT Rp300 Ribu Cair Bulan Ini, Siapa Saja yang Berhak Menerimanya?