Suara.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi mengklaim beberapa harga bahan pokok mulai turun dibandingkan pada saat kondisi natal dan tahun baru (nataru) kemarin. Hal ini, karena para pedagang dan petani telah cukup untuk mengambil keuntungan.
Ia mencontohkan harga cabai rawit merah di mana pada saat nataru bisa mencapai Rp 100 ribu per kilogram, kini turun hingga Rp 75 ribu per kilogram.
"Tapi kalau lihat-lihat harga, cabe rawit merah sekarang sudah turun di 75 ribu, sudah turun signifikan dibandingkan akhir tahun lalu, jadi mereka mencoba mencari keuntungan sedikit," ujar Mendag dalam konferensi pers virtual, Selasa (18/1/2022).
Selain itu, tutur Lutfi, harga telur ayam yang tadinya bisa lebih dari Rp 30 ribu per kilogram kini kondisinya sudah mulai turun hingga Rp 19.000 per kilogram.
"Jadi kita lihat gate farm kemarin sudah kembali sebelum kritis nataru kemarin kita mau bilang biarlah petani kita mengambil keuntungan dikala itu," ucap dia.
Sebelumnya, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag), Oke Nurwan mengatakan, harga sejumlah bahan pokok seperti telur ayam dan minyak goreng akan turun setelah Tahun Baru 2022.
"Untuk telur dan minyak goreng akan terkoreksi menurun setelah tahun baru," katanya, Jumat (30/12/2021).
Menurut Oke, pemicu turunnya harga minyak goreng dipengaruhi oleh turunnya harga Crude Palm Oil (CPO) sebagai bahan baku produksi minyak goreng.
Sedangkan, turunnya harga telur dikarenakan menurunnya permintaan telur untuk Bantuan Sosial (Bansos) oleh pemerintah.
Baca Juga: Dinilai Tak Mampu Memberi Kinerja Terbaik, Menteri Ini Berpotensi Dicopot Jokowi
Sementara itu, Oke menyampaikan bahwa panen cabai akan terjadi pada Februari, sehingga kemungkinan harga cabai juga mulai turun di waktu tersebut.
Diketahui, harga bahan pokok mengalami kenaikan menjelang awal tahun 2022, mulai dari minyak goreng, telur ayam, ayam potong, hingga cabai.
Di beberapa pasar tradisional, salah satunya di Tangerang, harga minyak goreng mencapai Rp20.000 per liter, di mana Harga Eceran Tertinggi (HET) minyak goreng kemasan sederhana saat ini berada di angka Rp11 ribu per liter.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kornas-Jokowi, Akhrom Saleh, sebelumnya pernah bersuara lantang soal isu reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Menurut Akhrom Saleh, ada menteri yang memang layak diganti karena gagal menjalankan titah Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Akhrom Saleh mengungkapkan, reshuffle menteri bisa terjadi dalam waktu dekat karena memang penting melihat baik atau buruknya para menteri.
Berita Terkait
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
-
3 Rekomendasi HP Xiaomi 1 Jutaan Chipset Gahar dan RAM Besar, Lancar untuk Multitasking Harian
-
Tukin Anak Buah Bahlil Naik 100 Persen, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tahu!
Terkini
-
Kebiasaan Mager Bisa Jadi Beban Ekonomi
-
Jurus Korporasi Besar Jamin Keberlanjutan UMKM Lewat Pinjaman Nol Persen!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Dorong Pembiayaan Syariah Indonesia, Eximbank dan ICD Perkuat Kerja Sama Strategis
-
Respon Bahlil Setelah Dedi Mulyadi Cabut 26 Izin Pertambangan di Bogor
-
Buruh IHT Lega, Gempuran PHK Diprediksi Bisa Diredam Lewat Kebijakan Menkeu Purbaya
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
IHSG Merosot Lagi Hari Ini, Investor Masih Tunggu Pertemuan AS-China
-
Ada Demo Ribut-ribut di Agustus, Menkeu Purbaya Pesimistis Kondisi Ekonomi Kuartal III
-
Bahlil Blak-blakan Hilirisasi Indonesia Beda dari China dan Korea, Ini Penyebabnya