Suara.com - Setidaknya ada 22 lokasi yang tersebar di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan yang telah dieksplorasi kandungan batu bara metalurgi-nya.
Disampaikan oleh Direktur Jenderal Mineral dan Batubara Ridwan Djamaluddin, pada Senin (24/1/2021) ini, tujuan eksplorasi itu untuk kepentingan industri dalam negeri karena selama ini Indonesia masih mengimpor batu bara metalurgi dari luar negeri.
"Selama ini Indonesia mengimpor batu bara jenis ini dan kita belum punya tambang sendiri untuk industri," kata Ridwan.
Merujuk pada data peta jalan pengembangan dan pengembangan batu bara prognosa realisasi 2021, Indonesia melakukan impor batu bara metalurgi sebanyak 7,9 juta ton.
Kementerian ESDM lantas melakukan kegiatan eksplorasi untuk menemukan sumber daya batu bara metalurgi agar Indonesia tak lagi mengimpor komoditas tersebut.
"Untuk mengatasi impor itu akan melakukan substitusi impor dan sudah melakukan eksplorasi di 22 lokasi di Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan," ujarnya.
Tertulis dalam catatan Kementerian ESDM, batu bara metalurgi merupakan batu bara kalori tinggi yang memiliki karakteristik tertentu yang menghasilkan kokas.
Kokas diproduksi dengan jalan memanaskan batubara metalurgi dalam oven pada kondisi reduksi tanpa udara dalam suhu sangat tinggi. Kokas yang dihasilkan dari pemanasan batu bara bersifat porous, keras, dan hanya terdiri dari konsentrasi karbon. Kokas tidak lain merupakan salah satu material utama yang dibutuhkan dalam produksi baja.
Belakangan ini, permintaan batu bara metalurgi terus naik seiring peningkatan industri baja yang didorong oleh China dan India yang telah mengubah batu bara metalurgi, terutama kokas menjadi komoditas yang sangat dicari.
Potensi penghasilan negara yang lebih besar bisa didapat jika batu bara termal jenis kalori tinggi dan kalori sangat tinggi Indonesia berhasil dikarakterisasi potensi metalurginya.
Keberadaan batu bara metalurgi domestik dan penggunaannya dalam industri smelter nasional juga dapat mengurangi ketergantungan pada batu bara metalurgi impor, sehingga mengurangi penggunaan cadangan devisa negara.
Berita Terkait
-
Krisis Batu Bara, PLN Dapat Stok Tambahan 500 Ribu Metrik Ton dari PT AGM
-
Pelarangan Dicabut, 139 Perusahaan Tambang Diizinkan Ekspor Batu Bara
-
75 Kapal Diizinkan Angkut Batu Bara, Bagaimana Potensi Larangan Ekspor Kembali Diberlakukan
-
Begini Nasib PLN Batu Bara Setelah Terbentuk Holding dan Subholding
-
Suplai Batu Bara Kembali Normal dan Krisis Energi Terlewati, Rida Mulyana Janji Tidak Akan Terulang Kembali
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
-
BBM RI Dituding Mahal Dibandingkan Malaysia, Menkeu Purbaya Bongkar Harga Jual Pertamina
Terkini
-
BCA Syariah Wujudkan Harmoni Digitalisasi dengan Nilai Luhur Spiritual
-
Mayoritas Terus Merugi, Belasan BUMN Asuransi Akan Dipangkas dan Disisakan 3 Saja
-
Hana Bank Mulai Serius Garap UMKM
-
Perlindungan Dana Nasabah di Rekening Dormant
-
Janji Pangkas Waktu Pembayaran Kompensasi ke BUMN, Purbaya: Jangan Rugi Terus!
-
Purbaya Sidak Bank Himbara Secara Acak, Ini 2 Hal yang Dicari
-
DPR Cecar Menkeu Purbaya, Diminta Jangan Cepat Percaya Laporan Anak Buah
-
Diisukan Renggang dengan Deddy Corbuzier, Sabrina Chairunnisa Punya Deretan Bisnis Sukses
-
Nilai Tukar Rupiah Menguat pada Penutupan Perdagangan Selasa
-
IHSG Anjlok Hari Ini Imbas ADB Turunkan Prospek Pertumbuhan Ekonomi Indonesia