Suara.com - Pembebasan lahan tol tepatnya di RT 14/RW 05, Dusun Ngenthak, Desa Kranggan, Kecamatan Polanharjo, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah menyisakan satu rumah warga yang dimiliki Sumanto.
"Di dusun ini sebanyak 18 kepala keluarga kena semua," kata petani berusia 58 tahun tersebut di Klaten.
Akibat ditinggalkan puluhan tetangga, rumah pria yang berada di pinggir dusun tersebut menjadi satu-satunya yang tersisa di Dusun Ngenthak.
Meski tempat tinggalnya masih berdiri kokoh, untuk lahan pertanian miliknya seluas 980 m2 ikut terkena ganti untung proyek pembangunan tol yang akan menyambungkan Solo dengan Yogyakarta tersebut.
"Waktu itu saya menerima ganti untung sebesar Rp625 juta. Sebagian uangnya saya belikan sawah di depan rumah, harganya Rp300 juta dan biaya pengurusan Rp14 juta. Sisanya untuk rehab rumah saya, sekarang sudah habis uangnya," katanya.
Pria dua anak ini mengaku belum lama menempati rumah tersebut.
"Baru sekitar 8-9 tahun lalu. Saya tinggal di situ sama anak-anak dan istri. Istri saya kebetulan jualan soto. Dulu waktu masih banyak tetangga biasanya digunakan nongkrong anak-anak muda sampai malam, sekarang sore sudah tutup," katanya.
Ia mengatakan puluhan tetangganya tersebut saat ini sudah berpindah ke berbagai daerah di Kabupaten Klaten, di antaranya ke Gawok, Delanggu, Juwiring, dan Segaran.
Sementara itu, informasi awal yang diterima warga terkait proyek tol tersebut belum lama. Menurut dia, proses berjalan cepat termasuk untuk proses ganti untung.
Baca Juga: Warga Terdampak Pembangunan Tol Bawen Diminta Bijak Gunakan Uang Ganti Rugi Lahan
"Saat itu kami dapat undangan dari kelurahan, katanya di sini mau dipakai untuk tol. Semua orang setuju, ternyata betul kami didatangi dari kecamatan, kabupaten, dan BPN. Mereka memberikan info kalau di sini mau dilewati jalan tol, biaya (ganti untung) lebih besar dari kemarin-kemarin," katanya.
Sebelumnya, Kepala Seksi Pengadaan Tanah Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Klaten Sulistiyono mengatakan sebanyak 21 desa di sembilan kecamatan sudah menerima ganti untung dampak pembangunan jalan tol Solo-Yogyakarta.
"Untuk bidang tanah di 21 desa itu nilainya mencapai Rp1,17 triliun. Dari total tersebut yang paling banyak menerima pembayaran itu Desa Kapungan karena di situ untuk lingkar susun," katanya. (Antara)
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BSU Guru Kemenag Cair! Ini Cara Cek Status dan Pencairan Lewat Rekening
-
Update Harga Sembako: Cabai dan Bawang Merah Putih Turun, Daging Sapi Naik
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
Harga Emas Antam Melonjak Drastis dalam Sepekan
-
Hari Minggu Diwarnai Pelemahan Harga Emas di Pegadaian, Cek Selengkapnya
-
Orang Kaya Ingin Parkir Supercar di Ruang Tamu, Tapi Kelas Menengah Mati-matian Bayar Cicilan Rumah
-
Mampukah Dana Siap Pakai dalam APBN ala Prabowo Bisa Pulihkan Sumatera?
-
Anak Purbaya Betul? Toba Pulp Lestari Tutup Operasional Total, Dituding Dalang Bencana Sumatera
-
Percepat Pembangunan Infrastruktur di Sumbar, BRI Dukung Pembiayaan Sindikasi Rp2,2 Triliun
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T