Suara.com - PT Pupuk Indonesia (Persero) mendukung upaya pengembangan dan peningkatan kualitas komoditas kopi nusantara. Upaya ini diwujudkan melalui penandatanganan nota kesepahaman (MoU) Project Management Office (PMO) antara sejumlah perusahaan BUMN dengan Specialty Coffee Association of Indonesia (SCAI) dan Sustainable Coffee Platform of Indonesia (SCOPI) di Lampung.
Wakil Direktur Utama Pupuk Indonesia, Nugroho Christijanto mengatakan Pupuk Indonesia siap mendukung program Menteri BUMN, Erick Thohir, tersebut melalui penyediaan pasokan pupuk dan pembinaan kepada petani yang tepat.
Nugroho berharap program Makmur diharapkan dapat mendukung PMO Kopi Nusantara ini.
"Program Makmur memiliki ekosistem yang lengkap dan terbukti mampu meningkatkan produktivitas serta penghasilan pertanian," kata Nugroho ditulis Senin (31/1/2022).
Dalam kesempatan tersebut, Menteri BUMN Erick Thohir, mengatakan bahwa pengembangan dan peningkatan kualitas komoditas kopi nusantara bisa memanfaatkan ekosistem yang sudah ada pada Program Makmur.
"Di dalam ekosistem ini kita komplit. Ada petaninya, lalu ada funding atau modalnya, BRI, BSI, BNI, memberi pinjaman kepada petani. Tapi memberi pinjaman kepada petani, tetapi petani jangan membeli handphone. Dipakai untuk modal kerja, supaya naik kelas," kata Erick.
Erick menyatakan bahwa pengembangan kopi nusantara juga butuh dukungan pemerintah daerah dan semua pihak tekait.
"Kalau kita bikin ekosistem Makmur tidak didukung oleh pemerintah daerah, kementerian lain, swasta, temen-temen kita yang dari di luar negeri yang kita perlu eksport, pak Dubes, ya nggak jalan. Toh konteksnya apa, kita ingin mensejahterakan sahabat-sahabat kita petani, dan juga swasta, dan juga semua BUMN, atau pemerintah daerah, sebagian tugasnya, untuk mesejahterakan semua," demikian kata Erick.
Selain Pupuk Indonesia, perusahaan BUMN yang terlibat dalam penandatanganan MoU ini adalah PTPN III, RNI, Telkom, Perhutani, dan BRI. Seluruh pihak dalam MoU ini sepakat untuk menjajaki rencana kerja sama dalam bidang market, research & development (R&D), production & sustainability, dan pengembangan ekosistem bisnis kopi nusantara.
Baca Juga: Buat Kolaborasi, Mobil Listrik Unila akan Diperkenalkan ke PT Pindad
Dalam MoU ini, para pihak akan menjajaki upaya untuk melakukan digitalisasi ekosistem kopi nusantara. Sehingga diharapkan dapat meningkatkan produktivitas, riset dan pengembangan, kualitas, dan standar kopi nusantara. Sekaligus agar dapat memperbaiki ekosistem industri kopi yang berdampak positif bagi semua lini pelaku bisnis kopi. Mulai dari petani kopi, UMKM, dan pelaku bisnis kopi dari hulu sampai dengan hilir.
Berita Terkait
Terpopuler
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- 5 Rekomendasi Bedak Cushion Anti Longsor Buat Tutupi Flek Hitam, Cocok Untuk Acara Seharian
- 10 Sepatu Jalan Kaki Terbaik dan Nyaman dari Brand Lokal hingga Luar Negeri
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- 23 Kode Redeem FC Mobile 6 November: Raih Hadiah Cafu 113, Rank Up Point, dan Player Pack Eksklusif
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
MEDC Kini Bagian dari OGMP 2.0, Apa Pengaruhnya
-
Industri Pelayaran Ikut Kontribusi ke Ekonomi RI, Serap Jutaan Tenaga Kerja
-
Emiten CGAS Torehkan Laba Bersih Rp 9,89 Miliar Hingga Kuartal III-2025
-
Grab Akan Akuisisi GoTo, Danantara Bakal Dilibatkan
-
ESDM Kini Telusuri Adanya Potensi Pelanggaran Hukum pada Longsornya Tambang Freeport
-
Industri Biomassa Gorontalo Diterpa Isu Deforestasi, APREBI Beri Penjelasan
-
BEI Umumkan IHSG Sentuh All Time High Pekan Ini
-
Apakah Indonesia Pernah Redenominasi Rupiah? Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
-
SVLK Jadi Benteng Hukum Lawan Tuduhan Deforestasi Biomassa di Gorontalo
-
Terminal IC Bandara Soekarno-Hatta Kembali Beroperasi 12 November, Khusus Penerbangan Citilink