- Rupiah menguat 0,09% pada pembukaan Rabu (25/12/2025) di level Rp16.772 per dolar AS.
- Dolar AS tertekan akibat ekspektasi pasar terhadap dua kali pemangkasan suku bunga The Fed 2026.
- Tekanan pada dolar dipicu data ekonomi AS yang melemah serta kekhawatiran independensi The Fed.
Suara.com - Nilai tukar rupiah berbalik menguat pada pembukaan hari ini. Berdasarkan data Bloomberg, rupiah di pasar Rabu (25/12/2025) dibuka pada level Rp16.772 Amerika Serikat (AS).
Alhasil, rupiah menguat 0,09 persen dibanding penutupan pada Selasa yang berada di level Rp 16.787 per dolar AS.
Sedangkan, kurs Jisdor Bank Indonesia tercatat di Rp16.790 per dolar AS.
Pada perdagangan Asia, Rabu (24/12), dolar AS masih berada di bawah tekanan.
Bahkan, data pertumbuhan ekonomi AS yang solid belum mampu mengubah ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan moneter.
Investor kini memperkirakan The Fed akan melakukan sekitar dua kali pemangkasan suku bunga pada 2026.
Tekanan terhadap dolar juga dipengaruhi dinamika kebijakan Presiden AS Donald Trump, termasuk penerapan tarif yang agresif, serta meningkatnya kekhawatiran pasar terhadap independensi The Fed akibat pengaruh politik yang menguat.
Dalam hal ini, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, mengatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar AS yang melanjutkan perlemahan setelah beberapa pengumuman data ekonomi AS. Hal ini membuat dolar mengalami tekanan.
"Data ekonomi AS yang lebih lemah yang di antaranya data penjualan barang tahan lama dan tingkat kepercayaan konsumen, walau revisi data PDB AS lebih kuat dari perkiraan," katanya saat dihubungi Suara.com.
Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Ambruk Gara-gara Kredit Nganggur
Kata dia, dolar AS juga masih tertekan oleh propek pemangkasan suku bunga the Fed yg meningkat dan penambahan likuiditas 40 miliar dolar AS per bulan oleh the Fed.
Sehingga, hal ini bisa memengaruhi pergerakan rupiah.
"Hal ini telah dimulai pertengahan Desember. Range 16.650-16.800," jelasnya.
Berita Terkait
-
Rekomendasi Website Terbaik untuk Cek Nilai Tukar Kurs USD ke IDR
-
Rupiah Berotot Tundukan Dolar AS di Level Rp 16.674 Hari Ini
-
Investor Masih Wait and See, Bikin Rupiah Masih Loyo Bertemu Dolar Amerika
-
Rupiah Jadi Mata Uang Asia Terlemah Hari Ini
-
Rupiah Jadi Mata Uang Paling Lesu di Asia Senin Pagi, Tembus Level Rp 16.676
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Libur Nataru Aman dan Nyaman, BRI Hadirkan Layanan 24 Jam
-
Harga Emas di Pegadaian Naik Berturut-turut Jelang Natal dan Tahun Baru
-
Relawan Mandiri dan BUMN Peduli Bantu Tanggap Bencana Sumatra, Bukti Solidaritas Tanpa Batas
-
Bisnis Mixue Hadir di Amerika Serikat, Netizen: McDonald's Ketar-ketir?
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Ini Strategi Ketergantungan Impor Komponen Kapal Sebesar 80 Persen
-
Iri dengan China? Trump 'Kebelet' Minta Harta Karun Mineral RI
-
Jhonlin Group Kirim 16 Alat Berat ke Aceh Guna Percepatan Penanganan Banjir
-
Gandeng Travelio, Perumnas Sulap Apartemen Jadi Aset Investasi Smart Management
-
Viral Roti O Tolak Pembayaran Uang Tunai Bisa Langgar Aturan, Ini Sanksinya